32. Terimakasih

2.2K 169 6
                                    

"Terimakasih"

Andai ada kata lain yang lebih hebat dari terimakasih yang bisa kuucap padanya.

Entah, rasanya kebahagiaan ini berganda. Berganda dan tanpa alasan kecuali satu itu, berbicara tentangnya.

Emang ya, cinta itu gini rasanya?. Trus, fix nih aku benar-benar kejatuhan cintanya si Jerry karbit yang beberapa bulan lalu sangat menyebalkan.

Rasanya kayak mimpi ih. Aku bahkan lupa bahwa dulu pernah patah hati karna kak Jaya kalo gak nulis disini. Hihihi.

"Hayoo, kenapa senyum senyum?"

Buset deh, ni anak pe-ak tiba-tiba nongolin wajah 5 centi didepan wajahku.

"Jer, ngagetin ih!" pukul bahunya dengan bantal geram.

"Sama pacar itu harus feminim, lemah lembut.  Jangan ngomong kasar dan..."

Terngiang pesan kak Rahima.

"Duh, habisnya di ajakin ngomong kamu kayak di hipnotis Dedy Corbuzier. Sambil senyum senyum pula" dia cekikikan.

"Gak kok, aku kan lagi baca komik humor di webtoon"

"Gak percaya" balik duduk seperti semula sambil memegang buku yang judulnya pake bahasa inggris. "buktinya tadi sampe kaget"

"Gimana gak kaget muka kamu 5 centi dari muka aku?" nunjuk hidung emosi. Tarik nafas dalam dalam, keingat pesan kan Rahima lagi.

"Baru 5 centi, tadi maunya 2 centi aja" sok fokus natap buku.

"Eh,  apa??!" baru ngeh "Kaduin Pak Erte nih.  Mau dicelupin di Sungai Batanghari?"

"Lah,  emang aku ngapain sampe harus di celupin ke Batanghari?"

"Itu 2 centi"

"Dua centinya kenapa?. Ciuman? Aku gak sebut ya tadi"

"Itu kamu sebut barusan apa??" lirik tajam dia yang senyum senyum baca buku. Bisa ya cuma ngomong itu aja pipiku rasanya panas gini. Hedeeh. "Senyum-senyum"

Dia natap masih senyum "Gak boleh?, lah tadi kamu juga senyum senyum gak jelas"

"Kan lagi baca komik"

"Aku juga lagi baca buku"

Ngelirik buku yang dari tadi dibacanya. "Buku tebal, judulnya bahasa inggris, gambarnya gak menarik, lucunya dimana? Gak ada tulisan bahasa inggrisnya humor disitu"

"Gak ada tulisan humor kan bukan berarti gak lucu. Emang tau ini buku apa?"

Natapin dia sinis. Tau deh aku gak pintar bahasa inggris. Nyesal waktu sekolah dulu suka bolos jam pelajaran bahasa Inggris. Judul buku aja gak tau tentang apa.

"Ngambek?"

Nunduk sambil cabut cabut karpet bulu pandanya si Jerry. "Gimana gak ngambek, udah tau aku gak tau bahasa Inggris malah nanya kayak gitu"

Benar ya beda status pendidikan dalam suatu hubungan pengaruhnya kayak gini?.

Kecil hati

"Hei, aku kan cuma bercanda. Gak bermaksud buat nyinggung kamu atau apalah. Sorry" wajahnya memelas minta maaf sama kayak si Jalal - kucing piaraan kak Rahima- minta dipangku.

Bodoh ah, imut imut deh sana.

"Yaudah, gimana kalo aku ajarin kamu Bahasa Inggris?"

"Beneran?" saking antusiasnya lupa kalo lagi ngambek.

Dia senyum senyum simpul natapin aku yang tiba tiba tertarik dengan idenya. "Nggak ngambek lagi kan?"

"Masih"

"Ngambek bisa gini ya wajahnya?. Ini wajah ibu ibu dapat arisan" dia tertawa hingga matanya hampir hilang.

"Ih, kan gak serius. Dasar!"

"Siapa bilang gak serius?" berhenti tertawa lalu natapin aku serius "Ayo belajar bahasa inggris"

Duh, Senangnya aku udah tingkat kabupaten kayak gini. "Mulai dari mana?"

Ngambil ponsel dan headsetnya. Trus masang salah satu earphonesnya ke telinga kiriku. Sebelah lagi dikenakan olehnya.

"Kan mau belajar, kok dengarin musik?"

"Belajar dengan lagu" katanya sebelum suara musik itu terdengar.

"Lagu barat ya?"

"Ya iyalah sayang, kan belajar bahasa inggris" dia memperbesar volumenya

Lihat ke layar hapenya.  "Jon Bon Jovi -  Thankyou For Loving Me" 

"Hmm, dengarin dulu,  hayati, habis itu Catat liriknya kita artiin per kalimat"

"Kok Ribet ya?"

"Mau pintar gak?" dia Natapin kaku "Dengar..." dia ikutan nyanyi dengan suara yang pelan. "Hayati"

"Deh, gimana mau hayati kalo gak ngerti" protesku.

"Ck,  sini hapenya" ngambil tanpa izin lagi dariku. "Ok Google, lirik lagu Bon Jovi Thankyou For Loving Me"

"Kenapa gak langsung terjemahnya aja?. Hedehh, ribet" ribet dengar sicowok bule nyanyi gak jelas di telinga. "Lagi pula kenapa juga aku harus belajar bahasa Inggris?"

Berenti lihat hape, tiba-tiba antusiasme-nya ilang. Dia natapin aku serius. Natapin mataku entah apa coba yang dia lihat. Ah, ada belek kali ya?.

Deg!

Dia nepiin anak rambut ku sama kayak di film film romantis.

Duh Pak Erte, kalo jantungku buah mangga udah copot ini karna kematangan. Huhuhu.

"Gak bermanfaat hari ini, suatu saat pasti bermanfaat" senyum

Aku makin kaku cuma karna lihat dia tersenyum gini.

"Nih liriknya, jangan cari terjemahannya sebelum liriknya rampung dipelajari" serahin hape padaku yang sejak tadi masih bengong.

"Jer" natap dia haru "Terimakasih"

Dia senyum lagi "Aku belum lakuin apa-apa udah terimakasih"

"Duh, jadi pengen nangis, Ini lagu sedih ya?"

"Ahaha, Melo" dia menahan airmataku dengan kedua ibu jarinya. "Lock the doors. We'll leave the world outside"

Matanya sekali lagi menatap mataku yang masih berkaca-kaca. Dua tangannya menangkup hampir sebagian wajahku.

"All I've got to give to you. Are these five words tonight"

Cup!

Deg!

"Thank you for loving me"

Dia

Kecup

Pipiku

Tidak,, tidak,,!, dia mengecup punggung tangannya yang memegang pipiku.

Aaaah, Pak Erte kok rasanya seaneh ini. Jantungku detaknya lebih cepat kayak abis joging trus tiba-tiba jadi panas dingin.

Padahal dia cuma cium tangannya sendiri loh.Gimana Kalau dia cium aku benaran??.

"Raim?"

"Hah?" duh mak,  dia natapin aku kayak di di film film korea.  Gak nahan. "Permisi, mau minum" berlari ninggalin karpet bulu panda dan dia yang masih bengong.

"Minum air apa di kamar mandi??!"

@@@

Huhuhu, aduh, aku gak ngerti gimana cara buat cerita romantisnya. Gak ada pengalaman 😅.

Lagi diujung cerita jangan lupa kasih bintang yaa 😚. Terima saran dan ide romantis 🤗🤗

Terimakasih sudah baca dan selamat jatuh cinta. 😍😘



Miss Raim and Her Bro~ndong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang