8

289 11 0
                                    

"walaikum salam" suara ibuku, membukakan pintu dan ku raih tangannya kemudian ku cium punggng tangannya.

"cepat mandi, kita solat magrib bareng, setelah itu makan"

"ya, buk" jawabku sambil berjalan kekamar. Kuletakkan tasku kemudian mengambil handuk bergegas mandi. Beginilah keseharianku dengan keluargaku, selalu mewajibkan untuk solat berjamaah dan makan bersama. Setelah makan aku iseng-iseng membuka facebook untuk sekedar melihat-lihat updetan anak-anak. Ada pesan inbok dari kak Fikri yang baru saja di kirim " asalamualaikum Ca?"

"walaikumsalam kak"

"gimana tadi seminarnya paham?"

"insyaallah paham kak"

"alhamdulillah, Ca boleh minta no hp kamu? Buat kalau-kalau nanti ada info biar bisa bagi-bagi... hehehe" hal yang membuatku kaget dan senyum-senyum sendiri " hhh... iya kak, 089765554xx"

"ok! Makasi ya... udah malem tidur jangan malem-malem tidurnya gak baik buat kesehatan... ok see you ca!"

"hhh ya sma" kak, ok see you too!"

Hal yang masih membuatku bingung dan ada rasa bahagia, kak Fikri minta nomor hp ku. Hal yang mungkin didambakan kebanyakan wanita. Mungkin kalau Deva dan Devi yang mengalaminya bahagia mereka akan serasa dapat uang miliyaran rupiah dengan bahasa alay mereka. Karna sudah malam dan sudah mulai menguap aku memutuskan untuk tidur. Sepertinya baru semenit aku menutup mata, tiba-tiba sudah subuh. Kebetulan hari ini aku libur jadi kuputuskan setelah solat subuh aku dan ayah pergi keluar untuk joging mengelilingi danau. Setengah perjalanan aku melihat laki-laki yang sepertinya kemarin juga aku melihatnya.

"asalamualaikum nak David!" sapa ayah yang membuatku terkejut dan reflek memandang ayah yang tersenyum kearah laki-laki itu.

"walaikumsalam om!... wah rajin joging ya om" jawab laki-laki itu dengan sopan.

"ya begitulah untuk menjaga tulang-tulang tua yang mau kropos ini...

hahaha" ucap ayah yang memancing tawa kami.

"oh iya nak David, kenalkan ini anak om Ecca" aku sambut menganggukkan kepala dan senyum kearahnya.

"oh, ya salam kenal... Eavid" mengulurkan tangannya dan kutrima dengan sambutan tangan dan senyum. "Ecca"

"oh ya, gimana udah dapet sample fotonya, gimana baguskan panorama di sini?" tanya ayahku dengan senyum membanggakan pendapatnya.

"ya, tentu sangat indah, tapi saya sedang mencari suasana damai seperti di persawahan dan kebun milik penduduk desa"

"benarkah, kebetulan di dekat sini ada area persawahan penduduk"

"wah benarkah, bisakah om mengantarkan saya"

"wah gimana ya, maaf nak David hari ini om nggak bisa, ada urusan yang mendesak, tapi kalu mau biar Ecca yang mengantar, gimana Ca?" tanya ayah yang membuyarkan lamunanku.

Kunfayakun CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang