41

146 3 0
                                    

Hampir sampe ruang musik aku denger suara akustik yang nggak asing ditelinga aku, aku mempercepat langkahku dan membuka pintu ruang musik, ternyata benar dugaanku David lagi asik main gitar disitu. Dia kaget mendengarku membuka pintu dan menghentikan sejenak permainan musiknya.

"kok belum pulang"

"mau pulang, tapi ketarik sama suara musik kamu ...hhh"

"emang pancing, ketarik hhh... kok sendirian, temen-temen kamu mana"

"ada, lagi pada cari makan.... emang mau ada konser lagi kok latian disini"

"nggak, kebetulan kita lagi nglatih anak-anak sini main akustik"

"wah mau donk di ajarin"

"boleh juga, pasang tarif ya khusus kamu...hhh"

"emm... jahatnya,..hh, mainin lagu yang lain donk yang belum pernah kamu bawain"

"emm ok, saya akan memainkan lagu kesukaan saya khusus untuk tetangga saya yang baik hati". sembari tersenyum.

"emm ok...hh". dia mulai memetik senar gitarnya, memang lagunya belum pernah aku dengar, aku meliahat dia memainkan akustiknya begitu fokus tenang sampai aku larut, lagunya lembut, romantis, dramatis juga walaupun dia nggak nyanyi tapi petikan jarinya seakan meluapkan semua isi hatinya. Aku bisa dengar dari alunan petikannya yang begitu halus, aku begitu terpaku melihat permainan akustik David.
Dia berhenti memainkan akustiknya dan tersenyum kearahku, senyum yang tak pernah aku lihat, senyum yang seperti mengisyaratkan sesuatu, tapi aku tak tau apa yang ada dibalik senyumnya, aku berdiri dan tepuk tangan sembari melangkah kearahnya.

"bagus banget, jago banget si tetanggaku ini". kami tertawa bersama, aku liat jam ternyata udah sore banget.

"udah sore ni, aku pulang duluan ya"

"ok, sory ya nggak bisa bareng pulangnya masih ada urusan"

"ok, sante aja kalik, udah biasa pulang sendiri... ok, daaa see you". dia menjawab dengan lambaian tangan dan senyumnya, senyum yang membuatku tenang.

Jam 8 malam aku membuka jendela kamar dan keluar duduk di teras melihat langit yang indah dipenuhi dengan bintang-bintang yang indah berkelip, aku melihat kearah rumah David, sepertinya dia belum pulang soalnya belum ada mobil terpakir diteras rumahnya, tiba-tiba aku ngrasa ngantuk banget akhirnya aku terlelap juga.

"Ca bangun, jangan tidur di luar dingin". suara yang mengagetkanku, suara yang nggak asing di telingaku suara David, baru aku sadar ternyata aku ketiduran di teras kamar. Mungkin karna sering sama David sampe suaranya masih ngikut aku kemana-mana, aku liat ke rumahnya, rumahnya masih kosong belum ada mobil yang terparkir padahal udah tengah malam, mungkin dia nginep di tempat temennya. Aku masuk dan melanjutkan tidurku dikasur nggak perlu nunggu waktu lama aku udah tidur pulas.

Kunfayakun CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang