pelan-pelan aku bangun berniat untuk keluar kamar mencari udara segar diluar sepertinya nyaman. Berlahan tapi pasti aku keluar kamar diam- diam takut mengganggu Deva Devi yang sudah pulas tertidur.
Aku sampai diruang tengah melihat David yang memegangi dadanya seperti menahan rasa sakit dan tangan satunya berusaha membuka obat dan segera meminumnya. Aku hanya melihat dari jauh berusaha ingin cepat menghampirinya tapi kakiku belum bisa terlalu cepat melangkah .
"David... kenapa?" suara ku yang cukup membuat David kaget dan gugup cepat menyembunyikan botol obat yang ia pegang.
"eeehm... nggak-nggak pa-pa" dengan mengantongi kembli obat yang dipegangnya
" nggak pa-pa kok minum obat?"
"nggak, ini cuma vitamin, oh ya kenapa belum tidur?"
"oh, tadi kebangun nggak bisa tidur lagi, niatnya si mau keluar cari angin"
"gitu, kalo gitu kebetulan aku juga mau keluar, kayaknya udaranya enak, gimana kalo kita keluar bareng dari pada sendiri-sendiri nanti ilang lagi...hh"
Candanya berusaha mengalihkan pembicaraan. Kami perjalan bersampingan Davin menuntunku membantuku berjalan. Aku melirik kearanya dan berfikir apa David menyembunyikan sesuatu, apa dia sakit. Tak tau kenapa rasa kawatir menghampiri relung jiwaku, seakan takut terjadi sesuatu dengan David. Laki-laki yang baru kukenal tapi seakan
sudah kenal lebih lama. Semoga dia benar-benar baik-baik saja seperti apa yang ia tunjukkan pada ku.Kami duduk di taman depan rumah nenek David yang tak terlalu lebar tapi cukup mengesankan, di tambah dengan pemandangan langit yang di hiasi dengan bulan dan bintang-bintang yang indah. Seakan ingin menambah kenyamanan kami meinkmati keindahann ciptaan Allah.
"hemm... enak ya suasananya, sunyi, anginnya sepoy -sepoy, nggak kaya di rumah brisik banyak polusi" aku memulai obrolan
"ya namanya juga di desa ya begini ini suasananya, kamu suka disini?"
"ya, tentu seneng banget, udah lama juga nggak liburan"
"kalo gitu tinggal di sini aja sama aku" sambung David yang membuat aku terkejut dan kami saling memandang
"hhhh... nggak usah serius itu kalik, just kidding"
ucapan yang memecah tawa kami, tiba-tiba aku menguap dan David melihatnya dan ia tersenyum.
"ngantuk?" aku jawab dengan anggukan
"ya udah, kita masuk lagian udaranya juga makin dingin"
kami berdiri dan berjalan masuk kerumah. David menuntunku sampai di depan kamarku.
"bisakan masuk sendiri?" aku jawab dengan anggukan kepalaku
KAMU SEDANG MEMBACA
Kunfayakun Cinta
Spiritual[SINOPSIS] Aku tak pernah tau akan arti kata cinta. Tak tau rasanya mencintai dan dicintai, tapi aku yakin cinta itu ada dan akan datang padaku. Aku tak mau mencari, aku hanya akan menunggu cinta yang dikirim olehNya. Karna aku yakin kunfayakun cint...