25

176 6 0
                                    

"nanti dulu dech, masih pengen disini, ya biar nggak nyesel kalo udah pulang nanti" kata David, pikirannya sama kayak aku. Membuatuku tersenyum, aku menguap terasa ngantuk banget.

"Vid kamu masih mau di sini" tanyaku dan dia mengangguk.

"ya udah aku masuk duluan ya, ngantuk banget"

"ok" aku berjalan meninggalkan David.

"ca!" suara menghetikan langkahku dan menoleh kearah David.

"selamat malam...mimpi indah ya" ucapan yang membuatku tersipu malu dan melanjutkan langkahku. Sampai dikamar aku liat Deva Devi sudah pulas tertidur. Ku baringkan tubuhku sembari memikirkan ucapan David yang masih terngiang-ngiang di telingaku.

Esok sudah tiba, bakda subuh kami membereskan barang-barang ke mobil, sebelum berangkat kami harus makan dulu karna nenek sudah menyiapkannya sedari tadi. Usai makan kami bergegas keluar rumah dan berpamitan dengan nenek. Melihat David dan neneknya berpelukan dan saling bicara rasanya senang, giliran aku yang berpamitan, ku cium tangan nenek dan nenek membalas dengan memelukku.

"ati-ati ya nduk, jangan lupa kesini lagi besok" ia melepskan pelukannya.

"iya nek pasti... assalamualaikum"

"waalaikum salam" jawab nenek, menunggu kami masuk dan melambaikan tangan mengantar kami pergi menjauh. Rasanya enggan aku pulang masih pengen disini, masih banyak tempat yang belum kusambangi.
"udah nggak usah sedih gitu dong, senyum mau pulang kerumah masak cembekur...hhh" ledek David yang membuat aku, Deva dan Devi tertawa.

"iya, Ca kan kalo libur semesteran nanti kita bisa kesini lagi... ya kan Vid" tambah Devi.

"yappz betul...betul...betul" jawab David yang memecahkan tawa kami. Nggak terasa ternyata sepanjang perjalanan pulang aku tidur pulas, bangun-bangu udah sampe jalan tol menuju kota.

"enak banget tidurnya... sampe dengkur"

"hah, yang bener masak aku ngorok"sambil menutup mulutku karna malu.

"hhh,... nggak, Cuma becanda hhh" hemmm hela nafasku lega.

"maaf ya, aku tinggal tidur, ngantuk si"

"ya nggak pa-pa santai aja, kita udah hampir sampe ni... aku isi bensin dulu dech, takut abis dijalan", aku jawab dengan anggukanku. Kami berhenti di pom bensin dekat dengan koplek perumahan kami. Aku liat kak Fikri juga lagi ngisi bensin tepat di sebelah Kiri kami. Aku membuka kaca mobil dan memanggilnya.

"Asalammualaikum, kak Fikri"

"walaikumsalam, eh kamu Ca, kenapa udah berapa hari ini nggak masuk?" ada raut wajah terkejut kak Fikri menjawap sapaanku.

"iya, lagi berobat nyembuhin kaki, oh ya kemarin katanya nyariin aku...

ada urusan apa kak?"




Kunfayakun CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang