Aku masuk mushola yang sepi, hanya aku yang ada di sana, aku sholat dzuhur. Selesai solat aku duduk di teras mushola yang didepannya rindang dengan pepohonan ku pejamkan mataku menikmati setiap udara yang ku hirup.
"udah selesai sholatnya" suara yang mengejutkanku, aku menengok ke sepelah kiriku kak Fikri ternyata , aku tersenyum kearahnya. Dia berjalan kearahku dan duduk disebelahku.
"enak ya udaranya, adem"
"heem, enak buat tidur... hhh" candaku dan diapun ikut tertawa.
"kata temen-temen kamu, kamu pelor ya" kata-kata yang membuatku malu, pasti Deva Devi yang ngasi tau dia, awas aja kalo ketemu.
"hhh... ya gitu dech, tapi nggak kronis kok pelornya" ucapan yang membuat kami tertawa.
"Ca, ada yang mau aku omongin"
"ngomong aja kak, aku siap dengerin...hhh" aku tertawa dan dia tersenyum.
"aku suka sama kamu" kata-kata yang membuatku kaget dan melihat kearah kak Fikri yang memandangiku dengan tajam, karena malu aku memalingkan pandanganku.
"ooh suka, alhamdulillah aku kan banyak yang suka...hhh" candaku.
"hem... aku bukan Cuma suka, tapi aku Cinta sama kamu Ca" aku hanya diam terpaku menatapnya, tak tau harus menanggapi apa atas ucapannya itu.
"aku nggak tau, kapan rasa in dateng, yang aku tau aku ngrasain ini sejak pertama aku liat kamu, ya sejak aku ospek kamu, tanpa kamu tau aku diem-diem slalu merhatiin kamu, aku cemburu waktu kamu ngobrol sama cwok, tapi aku nggak pernah punya keberanian buat ngomong perasaan ini ke kamu aku slalu menyibukan diri biar bisa lupa soal perasaaan ku ini tapi aku malah semakin suka sama kamu, baru akhir-akhir ini aku sadar aku nggak mau tersiksa karna rasa ini, aku tau kamu kaget, aku nggak minta keputusan lebih dari kamu, aku cuma mau ngungkapin apa yang aku rasain ini biar aku nggak ada beban lagi... maaf atas kelancanganku ini"Aku masih terbengong nggak bisa ngomong apa-apa lagi, aku bingung harus jawab apa ya Tuhan tolong aku, aku menghela nafas dan menghadapkan wajahku kearah kak Fikri sembari tersenyum.
"nggak pa-pa kak, aku paham.... makasi untuk rasa itu... tapi maaf kak aku belum bisa ngasi harapan lebih buat kak Fikri, tapi aku salut sama kakak udah bisa mencoba jujur dengan perasaan kakak sendiri dan kita masih bisa jadi temen deket kok" jawabku santai, dan mengulurkan tanganku.
"makasi Ca, walupun nggak sekarang aku bisa miliki hati kamu, aku akan nunggu sampe kamu bisa nrima aku"
"kak, jangan gitu, jangan terlalu mencintai seseorang terlalu berlebih, yang harus kak Fikri cintai berlebih itu cuma Dia" sembari menunjukan jemariku ke langit.
"aku tau Ca, tapi aku nggak bisa secepat itu mengilangkan rasa ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kunfayakun Cinta
Spiritual[SINOPSIS] Aku tak pernah tau akan arti kata cinta. Tak tau rasanya mencintai dan dicintai, tapi aku yakin cinta itu ada dan akan datang padaku. Aku tak mau mencari, aku hanya akan menunggu cinta yang dikirim olehNya. Karna aku yakin kunfayakun cint...