6

374 9 0
                                    

"ach kalian... udah yok keluar... jam berapa ni? harus masuk kelas nanti telat". Sambil memasukkan buku ketasku dan beranjak berjalan mendahului Deva dan Devi.

"yuuukk, capcus.." tambah Deva mengikuti langkahku.

"ech Ca, tadi kak Fikri bilang apa?" Devi ternyata masih penasaran " mau tau aja?, apa mau tau banget?... hem" jawabkku sambil yengir meledek.

"ach, aku srius ca!" tambah Devi merengek.

"hehe... nggak dia Cuma bilang nanti ada seminar karya tulis ilmiah dan meminta kita untuk ikut, kalau bisa..." jawabku santai .

"bisa! Ayo berangkat sekarang" jawab Deva Devi serentak yang membuat ku bingung dan kaget memandangan mereka berdua bergantian. Yang menunjukkan wajah binar mereka.

"hey! Kalian kita kan ada kelas sekarang, nanti aja abis kelas kita selesai" jawab ku kesal dan meneruskan langkahku.

"hem, kalau nanti keburu habis acaranya Ca!" pinta Deva merengek sambil menarik-narik tangan kiriku.

"memang kenapa kalau selesai... kan masih ada acara lagi kapan-kapan gak harus sekarang kan?" jawabku santai.

"tapi, kalau besok-besok belum tentu kak Fikri ikutkan" bantah Devi. Yang membuatku terhenti dan berbalik memandang mereka.

"haduh, teman-temanku sayang, kalian mau ikut seminar untuk ketemu kak Fikri atau mengambil ilmunya?" "ketemu kak Fikri!"

serentak mereka menjawab keras sampai semua orang yang ada di sekitar kami memandangi kami. Yang membuatku terkejut dan melihat kesekeliling ku, ya Deva Devi sukses membuat kami dijadikan perhatian. Deva dan Devi menutup mulut mereka dengan tangan masing-masing, aku memandanng mereka tersenyum heran kepada mereka sambil berjalan meninggalkan mereka.

"Ca tunggu, kamu si Va keras- keras"

"yee, kok aku si kamu juga kan iya" mereka berdepat saling menyalahkan.

Aku hanya tersenyum melihat mereka saling menyangkal. Aku keluar kelas dan tiba-tiba Deva dan Devi menarik tangan kanan dan kiriku berlari menuruni tangga.

"hey!... kalian kenapa si? Mau kemana? Pelen-pelan donk!" pintaku dengan ekspresi heran yang mereka sambut dengan senyum santai mereka.

"udah ayo ikut keburu telat!"

"hem untung belum selesai, ayo duduk!" pinta Devi menarikku duduk di tengah mereka berdua.

Aku masi keheranan melihat Deva dan Devi bergantian, yang ternyata membawaku ke seminar yang di tawarkan kak Fikri "hem ... dasar modus kalian, bilang aja mau liat kak Fikri pake buru-buru.... pelan-pelan kan bisa" "suuuuuttttt!" serentak Deva Devi memotong omelanku menyuruhku diam tanpa menoleh kearahku.

Kunfayakun CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang