45

132 2 0
                                    

tarian apa itu, tapi kalu dilihat dari jenis tari dan dramatis yang dibawakan penari, sepertinya semacam tarian kisah cinta yang ditentang. Walaupun sederhana tapi bagus si ternyata sebegitu banyaknya budaya Indonesia sampai di suku-suku kecilpun mereka punya ciri khas sendiri, jadi patut bangga jadi anak Indonesia.

Setelah mereka menyambut kami dengan tarian, mereka juga mengajak kami makan, tapi cara makannya bareng-bareng dan berbaris berhadap- hadapan, karna hidangannya disajikan pada daun pisang yang disambung-sambung jadi panjang banget. Nggak sepiring-sepiring gitu, berasa gotong royong tapi gotong royongnya ngabisin makanan. Seru si walaupun makanannya sederhana tapi karna makannya rame-rame jadi enak. Dan selesailah acara hari ini, kami bersalam dengan warga sebagai wujud terimakasi, berasa lagi lebaran salaman sama orang sekampung.

Kami kembali ke wisma, sebelum masuk kekamar masing-masing kami dikumpulkan di halaman wisma.

"asalamualaikum warohmatullohi wabarokatu" suara kak Fikri yang berdiri di hadapan kami, bersiap memberi arahan karna dia ketua acara ini.

"waalaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh!" jawab peserta camping.

"sebelumnya, saya ucapkan terima kasi atas partisipasi temen-temen semua buat acara ini, akhirnya kegiatan-kegiatan kita hari pertama, bisa kita laksanakan dengan lancar. Ok nggak usah lama-lama saya tau kalian pasti capek, hasil dari kegiatan hari ini, jadi sekarang kalian boleh istirahat, dan ingat besok pagi jam setengah lima kita sudah harus berkumpul untuk solat berjamaah, kemudian jam setengah tuju kita akan
melakukan out bown, di kawasan wisata air terjun di bawah sana, siap semuanya!"

"siap kak!" serentak kami menjawab dengan penuh antusias.

"ok, bagus, kalian boleh bubar"

Kami bubar kekamar masing-masing.

"ach nggakk sabar dech buat acara besok" kata Devi.

"hem, pasti tambah laper ni kalo banyak acara"

"huuu, dasar justru ini kesempatan kamu, buat ngurusin ni badan...hhhh" canda Devi menjawab ucapan Deva.

"udah deh nggak, usah ribut mending kita tidur biar besok bisa bangunnya nggak telat" tambah ku.

"aku belum ngantuk ni, mau kedepan dulu deh cari angin, kayaknya enak". Kata Devi

"aku ikut". Jawab Deva

"ya udaha, aku nggak ikut ya, ngantuk"

"dasar pelor hhh... ya udah kita keluar dulu". Sebutan khas ku dari Deva dan Devi, meraka beranjak keluar. Memang pantes si aku disebut Pelor (nempel langsung molor), aku paling nggak bisa kalo harus nahan ngantuk, lagian kegiatan hari ini cukup melelahkan. Nggak perlu nunggu waktu lama langsung pules dech tidurku sampe nggak denger Deva Devi masuk kamar lagi tau-tau udah adzan subuh aja. Sebelum solat jamaah, aku mandi dulu biar nanti nggak ngantri, jadi tinggal santai-santai. Para

Kunfayakun CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang