36

146 2 0
                                    

"ya, ati-ati". kami pergi jalan kaki soalnya lumayan deket si sama komplek kami sambil ngirit bensin hh. David sibuk jeprat-jepret, aku yang crewet udah kaya gaet pariwisata aja, tapi tumben juga si aku secrewet biasanya kalo ngomong Cuma seperlunya aja, sesekali dia ngambil gambar aku, kami juga foto bareng dengan ekspresi yang unik-unik.

Sampe dech disawah, lumayan bagus si pemandangannya hijau semua, tapi nggak sebagus dikampung neneknya David, anehnya kalo mau ngmbil sampel yang baguskan bisa di kampung neneknya kenapa carinya di sini, hem orang yang aneh tapi nyenengin.

Sangking asiknya dia jeprat-jepret sampe kepleset masuk dech kelumpur, aku bukannya narik dia malah ngambil kameranya dan aku jepret dech pose lucunya, eh dia malah gantian narik aku jadi dech kami kotor- kotoran lumpur yang membuat tawa kami buyar.

"udah ach,...capek kotor dech, eh tu ada sungai bersihin disana yuk". ajakku kami jalan beriringan menuju sungai kecil itu, sungainya lumayan bagus, airnya bersih banyak bebatuan, ngak terlalu luas si tapi asik buat main air. David mulai lagi nyipratin air kearahku yang lagi fokus nyuci kaki tanganku, mulai dech kami ciprat-cipratan air lagi. sama dia aku bisa ketawa lepas, sama dia aku nyaman, sama dia aku damai pokoknya sama dia aku seneng banget kayaknya dia juga gitu. David meganging dadanya seperti kesakitan, aku buru-buru deketi dia.

"Vid kenapa" aku kawatir banget.

"nggak papa, udah biasa abis minum ini juga sembuh"
dia jawab terbatah batah sembari menahan sakit, dan mengacungkan yang katanya vitamin itu.

"kamu sakit apa si Vid?". tanyaku srius

"hhh... srius banget wajahnya... nggak papa Ca tenang aja, udah sembuh kan, pulang yok udah sore".

Aku mengangguk dengan pelan sembari terus memandanginya yang berjalan mendahuluiku, perfikir apa yang dia sembunyikan dari aku. Aku bener-bener kawatir, sampe di depan rumah aku terus memandangnya dengan ekspresi kosong sampai dia bilang.

"hey, kenapa... masih mikirin yang tadi? ". aku jawab dengan anggukan

"sante aja keles aku nggak papa kok". ucapan yang membuatku senyum dengan bahasa alaynya.

"ok, aku masuk ya daaa". dia membalas dengan lambaian tangan, aku berjalan sampe depan pintu melihat dia masih menungguku untuk masuk. Aku hanya tersenyum dan masuk, berjalan masuk entah kenapa aku masih memikirkan kejadian tadi nggak pernah aku sekawatir ini, ya Tuhan semoga dia baik-baik aja tolong jaga dia buat aku Tuhan. Dan hal itu suksek buat aku nggak bisa tidur. Tengah malam aku nggak bisa tidur, aku ambil air wudzu niat untuk solat tahajut dalam doaku ku aku ucap.

"Ya Allah Ya Tuhanku apa yang terjadi dengan sahabat hamba David, ya Allah hamba mohon berikan petunjukmu, jika ia sakit sembuhkan ia Ya Allah, jagalah dia unuk hamba ya Allah, entah mengapa hamba sangat- sangat kawatir padanya, Ya Allah jika ia laki-laki yang kau kirimkan untuk hamba dekatkanlah kami, jika ia hanya kau kirim sebagai sahabat karip



Kunfayakun CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang