44

127 2 0
                                    

Pokoknya pasti malu banget kalo ketemu dia lagi, huft tapi dibuat sante aja anggap nggak terjadi apa-apa ok bismilah.

kami menginap di sebuah wisma dikawasan puncak, aku sekamar sama Deva Devi, secara kita nggak akan bisa lepas kalo ada kegiatan bareng udah jadi tiga serangkai, kemana-mana bareng sampe mau pipis pun kita bareng bertiga. Hari pertama kegiatan kita bakti sosial di pemukiman warga didekat wisma yang kami tempati. Nyaman si warganya ramah- ramah, aku ikut bagian nanemin pohon-pohon, yang cowok-cowok pada sibuk nyangkulin tanah, buangin sampah,dll. dan akhirnya selesai juga, jadi rapi dech dusunnya tanamannya jadi tambah, warganya juga keliatan terbantu banget, nggak nyesel dech ikut kemping. Kami dikasi waktu istirahat bersih-bersih (mandi), makan,dll dua jam. Untung kamar mandinya cukup jadi nggak ngantri lama.

"mandi udah, dandan udah, tinggal makan dech" celoteh Deva

"dasar kalo makan aja cepet" jawab Devi.

"ye... nggak papa donk dari pada nanti aku kelaperan, kamu mau tanggungjawab"

"gampang aja, aku anter nanti ke warung, tapi bayar sendiri ya...hhh"

Aku hanya tersenyum mendengar celotehan mereka.

"kalian makan aja dulu, aku ke mushola dulu waktu Asharnya udah mau abis"
"ok, ati-ati ya Ca... titip ya" canda mereka yang aku balas dengan acungan jempol dan bergegas kemushola. Langsung aku mengambil air Wudzu keluar dari tempat Wudzu aku berpapasan sama kak Fikri dia tersenyum kearahku, "mau sholat"

"iya"

"ya udah, bareng aja aku juga mau solat" aku mengangguk, kami Cuma solat berjamaah berdua, nggak tau yang lain mungkin udah solat dari tadi atau bahkan lupa lagi, agak canggung juga solat cuma berdua sama cowok lagi, baru pertama aku solat cuma berdua sama cowok selain sama ayah. Tapi nggak apalah tambah pahala dari pada solat sendiri.

"gimana, nggak nyeselkan ikut camping" aku jawab dengan anggukan dan senyum, masih malu keinget kejadian di bus.

"alhamdulillah, nanti abis makan kita ada acara lagi, pergi kampung warga yang tadi, mereka mau nunjukin tradisi mereka"

"oow ya, bagus donk"

"ya, dan dijamin tambah betah ikut kemping" kami tersenyum sembari berjalan menuju kamar masing masing, sampe di persimpangan jalan antara kamarku dan arah kamar kak Fikri kami saling berpamitan.

Acara kedua dimulai, kami berkumpul dipemukiman warga. Warga sudah mempersiapkan segala hal untuk menyambut kami, kami disuguhi tradisi mereka semacam tarian khas mereka yang penarinya berpasang- pasangan dengan berpakaian khas mereka. Aku nggak begitu paham

Kunfayakun CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang