24

187 5 0
                                    

Aku mengangguk dan berjalan ketempat wudzu. Aku masuk ke dalam masjid dan terheran, begitu banyak warga yang rela berdesak-desakan hingga sampai ke teras masjid untuk solat berjamaah. Pemandangan yang tak pernah aku lihat di kota tempatku tinggal. Warganya juga sangat ramah-ramah, aku duduk di samping nenek David.

"oow ini calonnya David to bu, cantik cocok untuk David yang ganteng" kata seorang ibu yang sebaya dengan nenek yang membuatku kaget juga.

"aah iya, ibu bisa saja ya semoga ya bu doakan saja"

ucapan nenek yang membuatku tercengang dan tersenyum heran. Iqkhomat sudah dikumandangkan, kami bergegas berdiri dan melaksanakan solat berjamaah dengan khusuk. Keluar dari masjid ternyata David sudah menunggu aku dan nenek di luar. kami berjalan bersama sembari berbincang-bincang, kemudian nenek berkata.

"Vid tadi, buk Jah bilang katanya kamu sama Ecca cocok...taunya mereka kalian sudah calon" kata nenek sembari tertawa, dan kami sambut dengan senyum pula aku dan David berpandangan dengan wajah malu-malu.

Aku merapikan pakaian karna besok kami harus berangkat agak pagi biar nggak kena macet. Deva Devi sudah santai nonton TV dengan nenek, pakaian mereka sudah di rapikan sejak tadi. Aku berjalan keluar rumah duduk di taman depan rumah untuk menikmati indahnya malam yang sejuk, ya untuk salam perpisahan karna besok harus menghirup udara kota yang membosankan lagi.
"nggak tidur ndok?" suara nenek yang mengejutkanku

"iya ni nek, belom pengen, masih pengen disini besokkan harus pulang"

"heemm... sesedih itu, kapan-kapan kan bisa kesini lagi sama David" ku sambut tawaran nenek dengan senyum dan anggukan ku.

"Ca, makasi ya ndok... kamu udah bikin David seceria itu"

sembari mengelus kepalaku dengan lembut, dan membuatku kaget mendengar ucapan nenek .

"hem, emang apa yang aku lakukan nek, perasaan nggak ada yang aku lakuin ke David...yang ada aku ngrepotin dia"

"ya, ada saatnya kamu akan tau segalanya, sedikit cerita saja, sejak orang tua David bercerai, David yang ceria berubah menjadi pendiam dan tidak memperhatikan kesehatannya lagi, tapi sekarang nenek sudah liat kecerian yang luar biasa di matanya" haru mendengar ucapan nenek dan membuatku ingat saat David diam-diam minum obat tengah malam.

"David sakit ya nek?" tanyaku, nenek tercenenung mendengar pertanyaanku hendak menjawab tapi ada suara yang menghentikannya.

"ehemm... nenek sama Ecca kok belom tidur, ikut gabung dech" suara

David yang membuat nenek tak meneruskan ceritanya.

"iya, huaam (antuk nenek), nenek tiba-tiba ngantuk, nenek kedalam dulu ya... kalian jangan lama-lama besok harus bangun pagi" sembari berdiri dan meninggalkan kami, yang kami jawab dengan anggukan.

"kamu? Kenapa belom tidur harusnya kamu tidur ... kan harus nyetir besok" tanya ku.


Kunfayakun CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang