27

181 4 0
                                    

Itung-itung nambah liburan lagi, lagian minggu depan kan aku free jadi okelah. Tapi sebenernya mungkin ibu juga nggak mengijinkan aku ikut kegiatan itu, tapi aku coba saja. Aku menemui Ibu yang sedang asik nonton TV dengan Ayah aku duduk disamping mereka.

"yah, buk... minggu depan ada kegiatan kemping kampus, aku boleh ikut?" sepontan ayah dan ibu menatapku dengan wajah garang yang membuatku takut.

"kalo nggak boleh nggak pa-pa kok yah, buk... Cuma nanya aja" tambahku dengan ekspresi takut, yang membuat Ayah Ibu saling menatap dan tersenyum pada ku.

"boleh-boleh, asal jaga diri baik-baik jangan macem-macem dan jangan lupa solat" menghela nafas legaku nggak nyangka bakal diijinin.

"ok!" aku langsung memeluk dan mencium mereka dan kembali kekamar.

Bersiap pergi kekampus, aku sedikit tergesa-gesa karna bangun kesiangan.

"bu aku berangkat ya, udah telat ni" berlari keluar sambil memakai sepatu.

"sarapan dulu, bareng sama ayah aja berangkatnya"

"nggak-nggak, sarapan di kampus aja, ok bu Asalamualaikum" mencium tangan dan kening ibu kemudian cepat-cepat lari ke jalan raya. Menunggu bus nggak perlu waktu lama bus datang. Sampai di kampus aku cepat-cepat lari kekelas karna memang waktunya udah mepet takut telat, sampe-sampe nabrak cowok yang lagi bawa buku tumpukan banyak banget .
"ya Allah... aduh maaf ya mas, maaf banget buru-buru soalnya aku bantuain beresin deh" celotehku tanpa melihat siapa orangnya. Saat aku selesai membereskan bukunya aku terbengong sebentar ternyata dia kak Fikri. Kami lekas berdiri dia hanya tersenyum melihatku.

"eh kak Fikri, maaf ya kak-" nggak sengaja melihat jam yang membuatku gugup karna aku telat, ku lanjutkan lariku.

"maaf ya kak.. aku buru-buru, permisi" dia hanya memperhatikanku berlari. Sepertinya ingin bicara sesuatu tapi nggak jadi karna melihatku buru-buru menjauh darinya. Benar dugaanku, aku masuk kelas matakuliah sudah di mulai untung dosennya baik jadi nggak dihukum malah dipersilahkan langsung duduk. Aku duduk disamping Deva Devi mereka melihatku.

"tumben telat biasanya subuh udah dateng" ledek Devi yang dibarengi dengan tawa Deva Devi. Aku perhatikan saja mereka dan mereka diam karna takut melihatku terus memandangi mereka dengan srius.

"kantin yok!" kata Deva kebiasanya, langsung kami turuti aku dan Devi duduk menunggu Deva yang memesan makanan.

"Vi, ada kegitan kemping sabtu depan mau ikut nggak?" tanyaku santai.

"nggak ach, malez paling banyak kegiatan yang membosankan"

"bener nggak ikut, panitianya Kak Fikri loh" tambahku, tanpa melihat kearahnya dan masih membaca buku ditanganku.

"hah!" triaknya membuatku terkejut dan heran melihatnya.

"srius? Nggak pake bohong kan"

Kunfayakun CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang