23

174 6 0
                                    

"gitu ya, jalan nggak ngajak-ngajak" Aku dan David saling berpandangan dan tersenyum.

"low tadikan aku ngajak, katanya kalian ngantuk mau tidur....ya udah" mereka tersenyum karna merasa aku benar, David masuk ke dalam. Devi Deva menghampiriku dan menarikku berjalan ke taman depan rumah.

"gimana tadi jalannya... sukses?" pertanyaan yang membuatku bingung.

"iya gimana Ca ... pasti so sweet B.G.T" tambah Deva, aku melihat mereka tersenyum dengan heran segitu ngeresnya pikiran mereka.

"hemm kalian ni mulai dech, orang cuma jalan biasa nggak usah ngeres...

di sapu dulu tu biar bersih" candak, berdiri sambil tertawa dan meninggalkan mereka. Kulihat kearah mereka yang melihat kearahku dengan wajah bingug, dan saling menatap kemudian tersenyum dan mengikuti aku masuk ke dalam. Adzan magrib mulai terdengar, aku tercengang di desa banyak orang yang berbondong-bondong untuk pergi ke masjid. Anak-anak kecil yang berlarian membawa kitab Iqro. Hal yang membuatku ingin ikut kesana, ikut membaur dengan warga, itung-itung untuk perpisahan. Inikan malam terakhir aku disini, besok sudah harus pulang. Aku melihat nenek yang sudah siap dengan mukenahnya akan berangkat ke masjid, aku mencegatnya.

"nek, mau kemasjidkan, aku ikut ya tunggu sebentar aku ambil mukenah" disambut dengan senyum dan anggukan nenek, aku berlari ke dalam mengambil mukenah. Karna terlalu terburu-buru takut ditinggal nenek sampe nabrak David yang lagi asik baca buku. Kami saling berpandangan.
"aduh, maaf-maaf ni bukunya... maaf ya vid"

meneruskan lariku David melihatku dengan wajah yang heran. Aku tercengang saat keluar dari kamar. Aku melihat David sudah siap rapi dengan menggunakan baju koko warna krem dan celana panjang dengan kacamata khasnya yang membuatku terbengong melihatnya. Melihatku terngangah melihatnya David menghampiriku.

"Ca! Plok!(suara tepukan tangan)! Kenapa? Sampe segitunya liatin orang ganteng hhhh... ayo kita bareng ke masjid.. nenek udah duluan bareng sama ibuk-ibuk kampung" Aku hanya membalas senyuman malu karna ketahuan bengong karna dia, hem tapi melihat David memakai baju koko yang siap untuk solat, rasanya aku semakin mengaguminya dan baru pertama kali aku liat dia pake baju semuslim ini. Mungkin semenjak disini dia udah pake, tapi karna aku dikamar terus jadi nggak tau. Kami berjalan menuju masjid sembari bergurau berjalan bersama penduduk yang sama-sama mau ke masjid, ada segerombolan anak muda yang menyapa kami, sepertinya teman-teman masa kecil David karna mereka terlihat akrab.

"Asalamualaikum, Vid... wah sama calonnya ya?!, cocok banget sama kamu Vid" salah seorang pemuda bertanya, membuat kami tercengang tersenyum dan saling pandang.

"Walaikum salam... ah akang bisa saja" jawab David sembari berjalan bebarengan dengan mereka. Dan aku yang masih terheran-heran dengan pertanyaan mereka. Kami sampai di depan masjid David menunjukan tempat wudzu dan tempat solat wanita.



Kunfayakun CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang