42

164 2 0
                                    

Paginya aku keheranan, perasaan tadi malem aku nggak pake slimut, tapi kenapa paginya slimut nutupin tubuh aku, mungkin ibu yang nylimutin. Aku pamit dan keluar rumah, aku melihat kearah rumah David tapi kayaknya dia belum pulang juga.

Hari ini semua junior yang ikut camping dikumpulkan untuk pengarahan, apa aja yang harus dipersiapkan, apa aja kegiatannya, setelah dirasa cukup kami dibubarkan dan mulai dech ribut persiapan biar nggak keteran besok pagi, soalnya setengah enam udah harus kumpul siap di kampus, biar perjalanannya nggak makan waktu lama intinya si menghindari macet.

Karna takut telat aku minta ayah mengantarku, sembari membereskan barang-barng keperluanku ke bagasi mobil, aku melihat kearah rumah David tapi masih kosong juga. Kemana ya dia rasa kawatir merasuki ku, apa mungkin dia kerumah neneknya tapi kok tumben nggak bilang ngasi kabarpun nggak, tapi tiba-tiba ada Sms masuk dari David. Aku tersenyum seneng banget, pnjang umur tu orang baru dipikirin udah nongol hhh di sms dia bilang.

"ati-ati ya, jaga diri jangan ceroboh, jangan macem-macem ... jangan lupa solat ". aku balas.

"iya tetanggaku yanng baik hati". walupun nggak ketemu langsung aku lega dia hubungi aku walau hanya lewat sms. Sampe di kampus ternyata udah rame banget, segitu semangatnya mereka mau pada kemping, kalo masuk kuliah aja pada telat-telat kalo masalah ginian pada cepet, Deva Devi juga udah sampe dari tadi.

"lama banget si"
"hhh... maaf".

"ok, kawan-kawan, asalamualaikum warohmatullalhi wabarokatu "

"walaikum salam warohmatullahi waborkatu"

"selamat pagi, semua!"

"pagi!"

"sebelum kita memulai perjalannan dan kegiatan kita alangkah baiknya mari kita sama-sama memanjatkan doa agar kegiatan kita dapat berjalan dengan lancar dan membawa manfaat bagi kita"

"amin!"

"berdoa, mulai" suara kak Fikri membimbing kami, kami pun mengheningkan cipta memohon doa restu dan ridhoNya.

"selesai, ok! Kita akan mulai jalan sekarang tolong barang-barang silahkan letakkan di bagasi bus kalian, dan tolong kita jaga suportifitas kita saling menjaga dan membimbing agar tidak ada hal yang tidak kita inginkan terjadi, setuju!"

"setuju!"

"baik, silahkan memrapikan barang-barang kalian dan masuk ke bus masing-masing". kami bubar, masuk ke bus masing-masing dan kebetulan aku sebus sama kak Fikri. Seperti yang diharapkan Deva Devi, aku duduk dibagian kanan sederet sama pak supir tepatnya di baris ke5. Aku milih duduk dideket jendela biar bisa liat sekeliling, aku duduk sama Deva untung aja tempat duduknya luas, jadi walaupun sama dia nggak begitu sempit, enak juga kalo ngantuk bisa buat bantal hh. Devi duduk di

Kunfayakun CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang