58

169 1 0
                                    

"kenapa"

"ngasi tau besok ada ujian mendadak"

"ya udah kamu harus berangkat, jangan sia-siakan waktu emasmu Ca, untuk menunjukan prestasi kamu, kammu harus berangkat, kan masih ada nenek yang menemaniku janngan kawatir aku kan sehat" aku mengangguk setuju dengan pintanya, sekitar jam 8 malam ayah menjemputku untuk pulang.

"ayah udah dateng, aku pulang ya baik-baik ya, besok abis ujian aku langsung kesini" David mengangguk sembai tersneyum melihatku pergi, berat rasanya meninggalkan dia tapi ujian sudah menantiku.

Aku siap memulai ujian, dan alhamdulillah soalnya tidak terlalu sulit, sehingga aku bisa cepat mengerjakannya, aku berbisik pada Deva Devi.

"hey, aku duluan ya aku harus kerumah sakit"

"ok, ati-ati ya nanti kita nyusul"

Aku jawab dengan anggukan dan senyuman, ku kumpulkan lembar jawabku dan tergesa-gesa berjalan keluar agar bisa segera aku samapai di rumah sakit. Sampai di sana aku buru-buru kearah ruangan David tapi aku tercengang melihat beberapa perawat mendorong mayat yang arahnya dari blok kamaar David. Pikiranku kalut, aku nggak percaya aku lari kekamar rawat David, aku menangis sejadi mungkin karna ku dapati dia nggak ada diruangan itu, Ya tuhan kenapa.

"Ca" aku menoleh kebelakang, dan membuatku tersenyum lega dan memeluknya ternyata David masih hidup, dia masih ada disini.
"kamu kenapa, aku udah bisa pulang sekarang"

"alhamdulillah"

"tapi kenapa kamu nangis disini, kamu takut aku mati ya"

"husss... jangan ngomong yang aneh-aneh... ayo kita pulang" aku berjalan keluar bergandengan tangan denganya, ayah dan nenek David sudah menunggu kami di depan lobi.

"besok, aku mau kerumah nenek Ca, aku mau tinggal disana untuk sementara waktu"

"oya , bagus dong, tapi sayang aku nggak bisa ikut, ujianku belum selasai, tapi aku janji selesai ujian nanti aku nyusul deh sama anak-anak" dia mengangguk setuju.

Kami sampai dirumah

"udah aku bisa jalan sendiri, kamu pulang aja Ca"

"bener nggak pa-pa" dia mengangguk, aku menuruti permintaannya, usai berpamitan dengan ayah dan neneknya aku pulang kerumah.

Usai makan malam ayah dan ibu sudah menungguku diruang tamu ada yang ingin mereka bicarakan padaku. Aku duduk bergabung dengan mereka.

"Ca, Ayah dan Ibu sekarang tau kenapa akhir-akhir ini kamu sering murung, ternyata kamu memendam rasa sama David" aku hanya tersipu malu, "sekarang kamu sudah besar, ayah dan ibu akan mendukung apapun yang akan kamu jalani.

Kunfayakun CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang