11

261 8 0
                                    

"ya, amin... ati-ati juga ya daa" balasku, David beranjak pergi dan aku meneruskan menggerakkan kakiku

"Ecca!! Gantengggggg B.G.T.., kamu kok nggak bilang si ada pangeran seganteng itu disini, tau gitu tiap hari aku kesini terus" ekspresi dan bahasa alay Deva Devi muncul.

"ihh, kalian tu nggak bisa liat orang bening dikit... aku aja baru kenal kemarin, itupun ayahku yang ngenalin... udah dech gak usah alay bantuin aku jalan ni" dengan ekspresi cemberut mereka menuntunku lagi, karna merasa cukup untuk hari ini kami kembali ke rumahku.

"Ca, pulang dulu ya, tante kita pulang ya... besok kesini lagi dech!"

"ya, ati-ati nak" jawab Ibu dari aarah dapur.

"Ca besok kita kesini lagi nggak usah sedih"

"siapa yang sedih... PD, alhamdulillah malah nggak ngabisin makanan lagi... hem" senyumku meledek mereka

"hhhhh tau aja,ok! Daaa Ca!"

"daaa!" kataku membalas lambaian mereka dan berjalan menjauh.

Tiba-tiba hp ku berdering, panggilan nomor yang tak ku kenal

"assalamualaikum, siapa ya?"

" waalaikumsalam! Ca, ini aku Fikri"

"oow, kak Fikri, ya adapa kak?"

"nggak, Cuma pengen tau keadaan kamu aja, katanya kamu sakit sampe nggak masuk tadi"
"eem, alhamdulillah udah mendingan kak, nggak sakit Cuma sedikit kesleo kemarin, tpi udah nggak pa-pa kok, pasti Deva Devi ya yang obral"

"hahaha... obral emang obat di obral, iya tadi kebetulan ketemu mereka, heran juga biyasanya kalian selalu bertiga kok tumben ilang satu" suaranya dengan nada ketawanya

"eem gitu, iya kebetulan belum bisa buat masuk, insya allah mungkin besok bisa"

"amin, tapi kalau memang belum pulih mending buat istirahat dulu aja, ya udah kok malah ganggu kamu ni istirahat gih biar cepet sembuh...

selamat malam Ca... aslamualaikum"

"iya kak, walaikum salam" kutup telfonnya dan entah mengapa aku senyum-senyum sendiri dan terbayang-bayang wajah kak Fikri, perhatian banget dia. ach tapi bukanlah, mungkin hanya karna baru sekali di telfon senior jadi gini rasanya. Aku berbaring dan memejamkan mataku.

Esoknya kakiku masih terasa nyeri, tapi hari ini ada ulangan jadi harus kekampus. Terpaksa aku menerima tawaran Ayah untuk mengantarku kekampus tapi baru setengah jalan mobilnya mogok. Takut telat aku mencoba mencari bus tapi nggak ada satupun bus lewat, aneh banget biasanya banyak banget kalo dibutuhin malah kosong hah menyebalkan. Tiba-tiba ada mobil Jeep biru yang setengah di modif berhenti di depan mobil kami, aku perhatikan sosok yang turun dari mobil ternyata David.

"mobilnya kenpa om?"

"nggak tau ni Vid, tiba-tiba mogok"

Kunfayakun CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang