sebelah kami sama Anton temen satu jurusan kami, cocok banget orang berdua soalnya sama-sama alay dan crewet juga.
Sepanjang perjalanan di bus pak kondektur muternya mp3 berbau galau- galau semua jadi bikin ngantuk, yang lain si tampknya menikmati mereka pada ikut nyanyi, mungkin sesuai dengan suasana hati mereka, dari pada bosen aku dengerin mp3 sendiri aja, aku pasang handphone puter dech lagu-lagu yang ceria, sambil liat-liat jalan yang kami lewati.
Tiba-tiba aku denger musik akustik yang di mainin sama David kemarin, aku liat di mp3ku noveleosnya thanks to your smile noveleos yang unik, tapi perasaan aku nggak pernah otak-atik ni mp3, apalagi nambah lagu kenapa tiba-tiba ada lagu ini.
Ya sudahlah dengerin aja, aku menghayati setiap alunan petikannya yang membuatku mengingat David waktu bareng-bareng sama dia, ketawa-ketawa bareng dia, mungkin karna sangking larutnya sampe- sampe aku ketiduran senderan Deva. Nggak aku lirik si cuma aku rasa- rasa aja males mau buka mata, tapi rasanya kok beda ya agak kerasan nggak seempuk badan Deva biasanya, mungkin Cuma perasaanku. Aku lanjutin dech tidurku sambil aku peluk tangan Deva yang aku sandari tanpa membuka mata sedikitpun.
"Ca...Ca, bangun udah sampe ni". suara samar-samar Deva sedikit coba buka mata melihat kearah bangku depan yang membuatku terbelalak.
Deva Devi ada didepanku terus yang aku pengan ini siapa, segera aku menoleh yang tambah kagetnya ternyata yang dari tadi aku buat bantal itu kak Fikri, hem bisa ngebayanginkan betapa kaget dan malunya aku, tapi dia cuma senyum-senyum liatin aku yang lagi bingung
"hem, kok kak Fikri bisa disini sejak kapan"
"ya sejak kamu tidur, enak banget jadiin bantal orang". jawab Devi
"maaf nggak bangunin tadi, abis kamu pules banget tidurnya, tadi Deva minta tukeran tempat duduk katanya pusing jadi dia duduk didepan"
"hem! gitu, maaf ya kak tadi aku... nggak tau soalnya... maaf"
"iya nggak papa, ya udah ayo turun". aku hanya mengangguk dan kak Fikri pergi turun, aku langsung melihat kearah Deva Devi dengan wajah cemberut kesal dan mereka malah senyum-senyum meledek
"kalian kok nggak bangunin aku si, kan malu ihhh"
"hhhh... low kita kan sahabat yang baik, nggak mau ganggu kamu tidur, lagian dari tadi kita liat kamu nyaman banget ya udah sekalian aja nggak di bangunin...hhh". jawab Devi
"gimana rasanya tidur, bantalan kak Fikri...hhhh"
"iih kalian tu ya, nggak lucu tau" aku turun mendahului mereka
"Ca, tadi aku liat waktu kak Fikri disenderin kamu dia malah senyum- senyum nyaman banget...hhh"
"emm... udah ach nggak mau denger, bikin malu aja si"
"Va kamu tau kan apa yang aku pikirkan" kata Devi
"yapz, pikiran kita sama"
"hey nggak usah ngeres ya, ayo nggak kebagian kamar nanti". tangkasku menghentikan ledekan mereka, ya Tuhan mau ditaro dimana coba mukaku kalo ketemu kak Fikri lagi, lagian dia juga nggak bangunin aku si.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kunfayakun Cinta
Духовные[SINOPSIS] Aku tak pernah tau akan arti kata cinta. Tak tau rasanya mencintai dan dicintai, tapi aku yakin cinta itu ada dan akan datang padaku. Aku tak mau mencari, aku hanya akan menunggu cinta yang dikirim olehNya. Karna aku yakin kunfayakun cint...
