60

211 3 0
                                    

aku tau hanya mukjizat Allah yang bisa mengembalikan kesehatan Davidku. Aku pasrahkan semua padaNya dan aku akan terus berusaha semampuku memberi kebahagiaan untuk David. Hanya itu yang bisa membantunya semangat, aku yakinkan semua pada kunfayakun Allah.

Hari ini aku harus kekampus pagi walaupun masuk kelasku siang, aku harus keperpustakaan ada buku yang harus ku cari untuk materi hari ini yang lupa kucari kemarin, karna terburu-buru kerumah sakit. Walupun nggak mungkin perpus jam 7 pagi udah buka, tapi untungnya petugas perpus sudah begitu mengenalku jadi dia bersedia membukakan perpus untukku.

"bu, yah, aku berangkat ya ada urusan"

"ya hati-hati"

"assalamualaikum"

"walaikum salam"

Aku buru-buru membuka pintu, dan terkejut saat melihat seseorang yang berdiri diteras rumah membelakangiku, saat ia membalik aku tersenyum ternya David.

"pagi banget, mau ketemu ayah masuk aja"

"udah ketemu tadi....mau kekampus ya aku anter ya"

"emang udah bisa nyetir"

"kamu ngremhin aku, Cuma sakit gituan aja nggak akan buat aku gak bisa nyetir" dengan gayanya menyilangkan tangan kedepan, aku tersenyum dan mengangguk, kami masuk kemobil dan mulai berjalan.
"Ca"

"hem"

"nanti kamu ada acara nggak?"

"eemmm, nggak si, emang kenapa?"

"nanti ikut aku ya"

"kemana?"

"ya ada dech, besok pulang jam berapa?"

"ok deh, jam tiga aku selesai kelas"

"ok, nanti aku jemput sekalian berangkat"

Aku tersenyum dan mengangguk, kami sampai di kampus biasa masih sepi. Serasa mahasiswa paling rajin sepagi ini udah dikampus.

"Ca, masih sepagi ini, sepi pula kamu ngapain...hhh... rajin amat"

"jelas donk aku kan mahasiswa teladan, hhh, aku mau ke perpus dulu kemarin lupa mau cari buku"

"aku ikut ya, nggak pa-pakan"

"ya nggak papa si, tapi kamu nggak langsung pulang aja"

"nggak deh nanti aja, aku mau nemenin kamu dulu bolehkan?"

"hehem (mengangguk) ya udah ayok"

Kami berjalan ke perpus yang letaknya ada di ujung jalan dekat dengan gedung kantor fakultas. Aku seperti pemandu yang menceritakan setiap gedung yang kami temui, dan sampailah di perpus, bapak petugas

Kunfayakun CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang