38

152 2 0
                                    

"ya kalo malem kan setan lagi cari mangsa, ati-ati lo"

"hhh bapak bisa aja, kalo setannya kayak bapak si saya nggak takut malah saya ajak ngobrol, bapaknya lucu si hhhh". Candaku yang membuat kami tertawa. Samapai di danau aku duduk dan mataku terbelalak terpesona melihat banyak kunang-kunang malam ini, hem Ya Tuhan sebegitu baiknya engkau hingga kau sebarkan kunang-kunang untuk menemaniku, aku melihat mereka beterbangan indah banget.

"lagi demam, sepet-sempetnya dingin-dinginan disini" suara yang mengagetkanku.

"David, sejak kapan di situ"

"baru 10menit yang lalu si". sepuluh menit, udah sejak aku berangkat kesini dong orang aku baru 5menitan disini aneh.

"masak kok aku nggak liat"

"aku kan bisa ngilang...hhh". canda yang membuat kami tertawa, dia duduk disebelahku, tiba-tiba aku bersin sampe tiga kali.

"udah tau sakit bukannya istirahat"

"iya si, tapi pengen kesini si, apalagi pas ada kunang-kunang gini kan jarang". dia melihatku dan memegang jidatku dengan tangan kirinya.

"masih panas, harusnya kamu istirahat Ca, makanya lain kali jangan ujan-ujanan". aku kaget kenapa dia bisa tau, bukannya dia nggak dirumah tadi.
"kok kamu tau aku ujan-ujanan"

"ya taulah"

"tau darimana, kamukan nggak dirumah tadi"

"tau dari mana aku nggak dirumah sotoi...(dia nyengir)" karna merasa malu aku jadi diem aja,

"Ca"

"hem"

"bagus ya"

"iya, bagus banget". kami terhanyut menyaksikan kunang-kunang yang seakan menari di depan kami dan menghibur kami,

"Ca"

"hem"

"makasi ya". aku menoleh kearahnya.

"makasi buat?"

"makasi udah mau jadi temen aku"

"oow, itu ya kan udah kewajiban kita sebagai sesama manusia harus saling mengenal dan memperkenalkan kita semuakan saudara". dia tersenyum kearahkku

"Ca"

"hem"

Kunfayakun CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang