37

156 3 0
                                    

hamba jangan biarkan perasaan hamba melampau batas, amin ya robal alamin". dengan air mataku yang mengalir dan tak ada hentinya, aku bersender di tembokdan selalu terbayang kejadian tadi sore dadaku terasa sesak, sakit mencoba menahan tangisku, entah apa yang terjadi padaku.

Apa aku benar-benar telah jatuh cinta sedalam itu pada David, hingga aku bisa sesakit ini melihatnya begitu, ya Allah berikan petunjukmu. Aku baru sadar ternyata ketiduran bangun-bangun adzan subuh.

Hari ini free kuliah, ya hari sabtu minggukan jatahnya kita libur, biasanya aku cuma dirumah ngabisin waktu bareng ibu bereksperimen bikin-bikin makanan, tapi hari ini rasanya nggak semangat. Untuk menghilangkan kegalauanku hasil kemarin, aku cari kesibukan baca novel, baca novel malah tambah ngingetin secara novelnya bertema melo-melo. Aku cari kegiatan lain, aku liat pensil dan buku gambar, karna selain hoby baca novel aku hoby juga yang namanya gambar.

Aku mulai membuat pola, pola wajah yang terus aku goreskan pensil menuruti naluriku seakan tanganku sudah tau apa yang harus ia gambar, waktu gambarnya selesai aku amati, ternyata gambar hasil coretanku menghasilkan gambar seorang lelaki yang baru kukenal, ya itu David. Membuatku bingung dan jadi senyum-senyum sendiri, aku beranjak dari dudukku dan melangkah ke jendela, aku lihat kearah rumah David, sepertinya dia pergi soalnya mobilnya nggak ada.

Aku tutup korden jendela dan berpaling tapi tiba-tiba suara guntur terdengar, seakan Tuhan tau apa yang sedang aku rasakan hingga ia turunkan hujan untuk menghiburku, hem trimakasi Tuhan, aku bersiap
keluar kamar menunggu hujan di teras depan kamarku dan tak lama kemudian hujan turun, ya turun dengan berlahan yang semakin lama semakin deras.

Aku berpegangan tiang-tiang pagar teras dengan wajahku ku tengadahkan keatas menghadap langi sembari kupejamkan mataku menikmati setiap tetesan air hujan yang mulai membasahi tubuhku, hingga aku larut olehnya,

"Ecca kenapa ujan-ujanan, ayo masuk nanti masuk angin kamu". triak ibu dari dalam kamar dengan wajah cemas, aku hanya menoleh dan tersenyum. Aku berlari kearah ibu dan menariknya keluar, jadi dech tawa canda kami pecah baru kali ini kan denger anak udah kuliah main ujan- ujanan sama ibunya hhh.

Hasil ujan-ujanan tadi malemnya aku jadi flu dech, tapi alahamdulillahnya ibu nggak, ya tau kan gimana tersiksanya orang flu, bersin terus dan hidungnya mampet. Syukuri aja itukan tanda Allah sayang sama aku, diingetin biar nggak hoby ujan-ujanan, walaupun flu aku pengen kedanau ngadem, udaranya lagi enak banget sayang kalo nggak liat danau.

"bu, aku ke danau ya bentar"

"ya jangan lama-lama ya sayang, kamu kan lagi demam"

"ok, mom". ledekku. Aku berjalan berlahan melihat kearah rumah David ternyata mobilnya belum ada di teras mungkin belum pulang.

"malem-malem jalan sendiri nggak takut mbk Ecca?". tanya pak satpam

"takut sama siapa?"



Kunfayakun CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang