Happy Reading!
-||-
Ternyata suara tepukan keras dan suara seseorang yang terdengar sangat menjijikkan itu berasal dari seorang perempuan berwajah cantik namun penuh polesan berambut coklat pekat yang sekarang tengah berjalan menuju kerumunan yang sedang mengelilingi meja Zura.
"Halo dear..." Sapa seorang perempuan yang rambutnya dikuncir sangat tinggi keatas pada Zura disertai dengan senyum meremehkan yang terpatri di wajah sengaknya.
"What the hell is this?" Batin Zura dalam hati. Ternyata tidak hanya dua orang tadi saja yang kini tengah berdiri menjulang di hadapan Zura, ada dua orang lain di belakang dua perempuan yang tadi sempat menyapa Zura dengan nada meremehkan.
"Rambut berantakan, muka pas-pasan, tapi SOK! diimut-imutin, seragam kegedean juga... Cupu!
Apa sih menariknya elo?!" Bentakan perempuan berwajah Eropa itu tepat di depan wajah Zura. Gadis itu menyentuh bagian tubuh Zura yang tadi disebutkannya dengan kasar, menyebabkan Zura membelalakkan matanya kaget karena bentakan kelewat keras itu."Apaan anjing!" Zura ikut membentak dengan tatapan dingin bercampur bingung. Siapa sih mereka ini? Datang-datang teriak, ngejek Zura juga! Benar-benar mengusik ketenangan. Sekedar kenal bahkan mereka tidak!
Zura mengalihkan pandangannya kepada teman sebangkunya Bela, sedari tadi Bela terus saja menarik-narik roknya tanpa alasan.
"Apaan sih Bel?" Pandangan Zura reflek teralihkan dari Bela di sebelahnya karena sebuah tarikan sekaligus cengkeraman kuat di dagunya.
Perempuan berwajah blasteran itu memaksa wajah Zura untuk menghadap kearahnya dengan cara mencengkeram wajah Zura kuat-kuat dan menariknya dengan kasar.
Dan selanjutnya perempuan itu berbisik pelan di telinga kanan Zura."Mundur dari wakapten, dan yang paling penting, JAUH-JAUH! dari Kevin!"
Setelah menekankan kata-kata tajam itu tepat di telinga kanan Zura, perempuan cantik itu tersenyum mengerikan dan menghempaskan wajah Zura dengan kasar ke belakang.
Belum sempat Zura bereaksi tiba-tiba ia bisa merasakan dingin di sekujur tubuh bagian kirinya, Zura reflek menolehkan pandangannya ke arah kiri.
"Ups! Nggak SENGAJA!"
Ucap perempuan berambut ombre antara pirang dan cokelat di sebelah kiri Zura yang tangannya kini tengah memegang soft drink, tak lupa ia menekankan kata SENGAJA di akhir kalimatnya tadi.Gerombolan itupun pergi dengan wajah puas dan tanpa dosa setelah melakukan adegan labrak dan penyiraman soft drink kepada Zura tadi.
Mereka pergi sembari tertawa lepas dan tawa mereka sangat kentara jika mengisyaratkan akan kemenangan.Kelas yang sempat hening akibat perempuan-perempuan tadi pun langsung menjadi riuh kembali setelah gerombolan tadi hilang dari balik pintu kelas.
"Zura! OMG! Lo kok nggak marah sih tadi?!" Jerit Bela dengan kesal sambil berusaha mengelap bagian tubuh Zura yang terkena air.
"Iya deh Ra! Tumben-tumbennya ih! Lo nggak ngamuk! Gue aja sebel sendiri lihatnya!" Timpal Anya dengan nada penasaran sekaligus kesal.
"Anjing itu cewek berani bener. Siapa sih? Nggak asing gue." Jerome teman sekelas Zura mendekat ke arah teman-teman cewek kelasnya dan bertanya penasaran.
"Fera anak IPS 3." Arika di belakang menimpali membuat seisi kelas menatapnya.
Dan Zura hanya diam.
Entah kenapa hari ini otaknya sedang terserang penyakit lola. Sedetik berikutnya Zura baru tersadar, apa arti tatapan orang-orang di lapangan tadi, apa arti dari pertanyaan-pertanyaan menjengkelkan dari teman-temannya tadi. Otaknya baru menangkap semua maknanya, ya! berkat kejadian tadi.
"God! Zura dalam bahaya!"
"Brak!!"
Zura menggebrak meja dengan tiba-tiba dan berlalu dari hadapan temannya tanpa menghiraukan beribu pasang mata yang kini tengah menatapnya dengan tatapan bertanya.
Zura melangkah di koridor loker yang sudah sepi karena pelajaran setelah upacara memang sudah dimulai dari tadi, dan syukurlah guru mata pelajaran pertama yang mengajar di kelas Zura berhalangan untuk hadir, maka dari itu teman-teman Zura tadi langsung memberondonginya dengan berbagai macam pertanyaan saat Zura baru saja masuk kelas.
Dan mungkin guru yang berhalangan hadir jugalah yang menjadi alasan segerombolan cewek menjijikkan tadi berani masuk ke dalam kelas Zura dengan seenak jidat mereka.
Zura menghembuskan nafas frustasi sambil mengacak-acak rambutnya dengan kesal.
"Ngapain juga gue mikirin cewek-cewek rese kayak tadi, bangke ah! Gak penting!" Maki Zura agak keras, Zura yakin sekarang koridor tengah sepi maka dari itu dia berani berteriak melampiaskan emosinya yang sedari tadi tertahankan.
Sekarang yang terpenting adalah opininya batin Zura dalam hati setelah bisa menetralkan emosinya yang tadi sempat meletup tidak karuan.
Ya! Sekarang yang terpenting memanglah opini yang sedari tadi berputar-putar di kepalanya. Zura baru saja sadar bahwa dia telah masuk kedalam masalah besar! Dia menjadi wakil dari seorang most wanted sekolah yang tentunya memiliki ribuan fans di SMA ini bahkan mungkin di luar SMA ini pun juga ada.
Oh shit! Apakah mulai sekarang hidupnya tidak akan tenang lagi?
"Gimana bisa gue enggak sadar coba?" Tanya Zura kepada dirinya sendiri sambil terus berjalan kearah lokernya.
Sesampainya di loker miliknya, Zura mengangakan mulut lebar tanda tak percaya.
Kini, pintu loker Zura penuh dengan coretan spidol warna-warni. Banyak sekali tulisan kata-kata kotor di sana.
Atas sampai bawah pintu lokernya, penuh dengan coretan yang lebih banyak didominasi dengan warna merah."Oh! Damn it!" Seru Zura dengan frustasi. Tangan lentiknya kini terulur untuk menghapus sedikit coretan di pintu loker dan benar saja dugaannya.
Permanen! Spidol yang orang-orang itu gunakan untuk mencoret-coret pintu lokernya adalah spidol PERMANEN.Siapa lagi kalau bukan fans-fans beringasnya si tengil Kevin itu.
"Anjing! Apa salah gue?!" Jerit Zura frustasi hampir saja ia menonjok loker jika tidak ada sesuatu yang menahan tangannya.
Zura menolehkan kepalanya kesamping dan terlonjak kaget kala mendapati seseorang yang semakin membuat emosinya meletup kini sedang tersenyum hangat ke arahnya
"Hai wakapten, nih bersihin lemari lo pakek ini!"
-||-
Jangan lupa Vote sama Komen banyakin yah!
Love you all guys!Seputar info cerita bisa didapat melalui instagram penulis : raindaeyoo
Sincerely
Ráin punyanya Kim Mingyu
KAMU SEDANG MEMBACA
Less Than Relationship (END)
Teen FictionEND : 14-08-2020 Benar memang. Tidak akan pernah ada kata sahabat antara seorang lelaki dan perempuan. Gadis itu telah membuktikannya. Ezzura Nathania Avarell, gadis cantik anggota kelas XI IPS 1 yang terlampau cuek dan masa bodoh dengan lingkungan...