Èrshíliù

52 3 0
                                    

Happy Reading!

-II-

Zura masih tidak habis pikir dengan dirinya sendiri. Apa yang kini sedang ia lakukan? Berduaan bersama Leo di pinggir jembatan, duduk di atas kap mobil Leo. Bukankah mereka terlihat seperti dua sejoli yang sedang dimabuk cinta? Huft. Sejujurnya Zura merasa tidak enak sama sekali. Lelaki di sebelahnya sudah memiliki pacar bukan? Lalu bagaimana dengan pacarnya? Apakah ia sudah pulang dengan selamat?.

Zura memakan Ice Cream cokelat yang dibelikan Leo untuknya sebelum sampai di jembatan ini.

Ice cream aja terus sampai Zura ikutan meleleh.

Kata Leo sih biar Zura enggak gabut pas lagi nemenin dia nyebat. Benar, Leo sedang menghisap rokoknya dengan tenang, seakan pemandangan jalanan ramai di sebelah kanan mereka adalah kenikmatan besar yang tidak bisa lewatkan.

Ini adalah kedua kalinya Zura melihat Leo merokok. Benar. Ketika Leo mengajaknya makan di McD dan sekarang. Satu yang Zura sadari, Leo selalu menengok ke kiri ketika menghembuskan asapnya. Dan Zura baru tau bahwa Leo menghindarkannya dari asap rokok tersebut.

"Le."

"Hmm?" Leo menjawab panggilan Zura tanpa menoleh sama sekali. Lelaki itu tetap fokus dengan kegiatannya sendiri.

"Kok lo mau ngajak gue jalan bahkan nganterin gue pulang sih?"

Leo menaikkan sebelah alisnya, tidak mengerti dengan pertanyaan Zura.

"Ck. Lo kan udah punya pacar Le. Pacar lo enggak marah?"

"Siapa pacar gue?"

"Lah. Kok nanya gue?" Zura sangat tidak habis pikir dengan lelaki di sebelahnya ini. Bisa-bisanya menanyakan pertanyaan seperti kepada Zura. Untung saja pacar Leo tidak mendengarnya.

"Mikaela kan? Pacar elo? Gue dikasih tau Kevin."

Leo tersenyum miring. Senyum yang membuat bulu kuduk Zura meremang.

"Mika bukan pacar gue."

"Hah?"

"Ayo balik." Leo membuang puntung rokoknya yang tinggal seperempat. Ia menginjaknya lalu berjalan menuju kursi pengemudi, Zura pun mengikutinya dan duduk diam di sebelah Leo. Tidak lagi menanyakan mengenai Mika kepada Leo.

Sebelum Leo menyalakan mesin mobil, lelaki itu terlihat membuka ponselnya. Ia berdehem singkat dan mengarahkan ponsel itu kepada Zura.

Zura mengernyit bingung namun tetap mengambil ponsel Leo.

Kevin menanyakan Zura.

Gadis itu tampak menimbang sebentar sebelum mengetikkan balasan singkat di ponsel Leo.

"Zura sama lo?"

"Iya. Ini mau pulang."

"Oke."

Zura mengulurkan ponsel tersebut kepada Leo. Lelaki itu tidak tampak ingin melihat balasan yang diketikkan Zura dan memilih melajukan mobilnya.

Sesampainya di rumah Zura, gadis itu mengucapkan terimakasih kepada Leo dan segera turun karena jantungnya sudah mulai berdetak tak karuan lagi. Baru saja ingin membuka pintu mobil, Leo menahan tangan Zura.

Zurapun sontak menoleh kaget.

Leo mengulurkan tangannya ke jok penumpang bagian belakang. Zura dapat melihat sebuah paper bag berwarna hitam di tangan Leo ketika lelaki itu kembali ke posisi awal.

"Buat lo."

"Hah?"

Leo menghembuskan nafas berat. Lelaki itu terlihat jengah dengan reaksi Zura yang sangat lola dan tak kunjung mengambil pemberiannya.

Less Than Relationship (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang