Happy Reading!
-||-
"Vin, tadi gue ketemu Leo, dia nitip salam buat lo."
Kevin mendongakkan kepala dari aktivitas mengisi perutnya. Kini mereka berdua sedang berada disalah satu restoran fast food di daerah Jakarta Selatan."Iya? Kapan ketemu Leo?"
Kevin bertanya heran, dia tidak melihat Leo sama sekali di toko buku tadi, dan Zura bilang dia bertemu dengannya?Zura merasa bingung, volt 67 dari komik yang sedang ia cari tidak ada di tempatnya? Gadis itu hampir saja berteriak frustasi ketika sebuah komik tersodor di depan wajahnya.
"Nyari ini?" Terdengar suara berat di sampingnya. Entahlah, Zura tidak mau peduli, yang terpenting sekarang adalah apa yang dicarinya sudah tersedia di hadapannya. Zura mendongak, melihat siapakah orang yang sudah sangat berbaik hati memberikan komik Naruto kesayangannya itu.
Dan seketika saja, Zura terpaku,
"Ganteng banget anjir"
Ujarnya dalam hati. Tapi tunggu dulu, sepertinya orang di depannya ini tidak asing, seperti pernah bertemu saja, tapi di mana? Kapan pula?
"Halo?" sentakan kecil dari seseorang di hadapannya cukup membuat Zura kembali dari lamunannya.
"Eh. Eum?" Zura menggantungkan gumamannya, lelaki di hadapannya tersenyun tipis. Sangat tipis. Hingga Zura sangsi kalau itu adalah sebuah senyuman.
"Leo,"
"Oh ... Leo, temen Kevin bukan?"
Zura hanya mendapatkan anggukan sebagai jawaban, Zura baru ingat, iya benar. Lelaki ini teman Kevin yang sangat dingin. Tidak mau memperkenalkan dirinya saat itu.
"Btw, makasih ya buat komiknya, dapet darimana coba? Gue nyari kok nggak ketemu dari tadi."
Leo hanya menjawab acuh dengan mengendikkan kepalanya ke rak buku di bagian atas.
"Sial! Teledor lagi."
"Gue balik." Lelaki itu berujar datar. Apa katanya? Tunggu, maksut Zura apa maksut kalimatnya? Tidak ada intonasi pamit atau undur diri, ini orang atau patung?
Ketika sama sekali tak mendengar jawaban dari gadis di hadapannya, Leo kembali berkata "Gue balik, salam buat Kevin."
Leo benar-benar pergi setelahnya, tanpa menunggu jawaban Zura yang masih bingung dan menerka-nerka. Baru satu menit saat Leo sudah menghilang dibalik rak-rak buku, Zura bisa berpikir dengan normal.
"Eh ... iya,"
"Jadi gitu, gue ketemu Leonya"
"Ooh ... tumben dia ke toko buku, mungkin ngantar Mika."
Zura mengernyit bingung, Mika? Siapa Mika?
"Mika pacarnya Leo, bukan cowok, emang namanya kayak cowok, tapi dia cewek, iya kali, Leo gay."
"Mika siapa sih? Ko nggak pernah tau?"
"Mikaela Zaffra anak IPA U 3, mana bisa lo tau Mika, gue aja lo baru kenal. Dasar bocah individualis." Kevin tertawa mengejek, reflek saja Zura melemparkan seuntai tisu yang baru ia pakai untuk mengelap mulutnya ke arah Kevin.
"Seenggaknya gue udah mencoba bersosialisasi."
Kevin mengacak rambut Zura asal, yang dihadiahi pelototon gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Less Than Relationship (END)
Teen FictionEND : 14-08-2020 Benar memang. Tidak akan pernah ada kata sahabat antara seorang lelaki dan perempuan. Gadis itu telah membuktikannya. Ezzura Nathania Avarell, gadis cantik anggota kelas XI IPS 1 yang terlampau cuek dan masa bodoh dengan lingkungan...