Happy Reading!
-||-
Keesokan harinya, Alvin harus menghela nafas berat untuk kesekian kalinya saat melihat kakak perempuan satu-satunya itu menggerutu tidak jelas sejak pukul 6 pagi tadi.
"Lo ngapain sih kak?"
"Alvin... gue pakai baju apa ya?"
"Udah ah! Dari tadi juga gue udah jawab, pakai yang biasanya aja... be your self kak! Lo nya aja yang batu."
"Tapi Al..."
Alvin semakin menghembuskan nafas berat. Sudah sejak tadi ia menyarankan kepada kakaknya untuk berpakaian seperti biasanya saja. Toh Zura juga tidak pergi dengan pacar atau orang spesialnya. Hanya Kevin.
"Lo mau pergi sama siapa sih kak? Bang Kevin kan? Bukan calon suami lo kan? Bukan pacar atau gebetan lo juga kan?."
Zura merasakan kedua pipinya memanas, benar juga apa kata Alvin. Kenapa dia harus sangat bingung memikirkan penampilannya disaat dia hanya akan pergi bersama teman barunya?
"Iya juga sih, kenapa coba? Gue harus bingung?"
"Emang lo kurang pinter."
Mendengar celetukan Alvin, Zura menghentikan aktifitasnya merapikan baju-baju yang berserakan di ranjang kamar. Ia mendelik sebal dan mengarahkan jari tengahnya kepada adik kecilnya itu.
"Bundaa! Ayah! Kakak nakal!"
"Lapor aja sana. Siapa takut!" Zura hanya menjulurkan lidahnya asal mendengar Alvin yang ingin melaporkannya kepada kedua orang tua mereka.
Pada akhirnya, Zura mengikuti apa kata adiknya. Ia memilih kaos longgar hitam bercorak putih yang membentuk kata "LUCKY" dan jins hitam robek-robek kebanggaannya. Gadis itu mengikat rambutnya asal hingga meninggalkan sedikit anak rambut di kanan dan kiri wajahnya.
"Pakai kacamata aja gimana?" Zura tampak bertanya pada tampilan dirinya di cermin. Ia mengangguk-anggukkan kepala tanda setuju dan membenarkan letak kacamatanya yang agak merosot.
"Kak! Kevin udah di bawah." Terdengar panggilan sang bunda dari luar kamarnya. Zura segera memakai sneakers putihnya dan berlari cepat menuruni tangga.
"Hai." Sapa lelaki yang entah mengapa terlihat sangat tampan itu kepadanya. Dan what? Kevin juga mengenakan setelan hitam sepertinya?
"Helo, lama nggak?"
"No. Baru aja kok." Balas Kevin dengan senyum yang terus terpatri di bibir tipisnya.
"Sekarang?" Tanya Kevin kepada gadia di depannya.
"Yuk! Mampir market dulu ya," Kevin melangkah menuju dapur dan meminta ijin kepada orang tua Zura. Setelah mendapat ijin, mereka berdua segera menuju mobil Kevin yang terparkir di halaman rumah Zura.
"Rumah lo, gue suka."
"Kenapa?" Zura berujar polos, ia terus memandang kepada Kevin yang sedang terfokus pada jalanan di depan mereka.
"Seger aja kalau dilihat, nggak ngebosenin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Less Than Relationship (END)
Teen FictionEND : 14-08-2020 Benar memang. Tidak akan pernah ada kata sahabat antara seorang lelaki dan perempuan. Gadis itu telah membuktikannya. Ezzura Nathania Avarell, gadis cantik anggota kelas XI IPS 1 yang terlampau cuek dan masa bodoh dengan lingkungan...