Happy Reading!
-II-
Setelah mendengarkan sebait lagu yang dimainkan oleh Kevin keduanya pun beranjak untuk berdansa di aula luas tersebut. Entah bagaimana caranya lagu yang Zura ketahui berasal dari piringan hitam di sudut ruangan.
"Gue nggak bisa dansa btw." Zura tertawa ringan sembari terus bergerak mengikuti Kevin, tanganmya berada melingkar di leher lelaki itu dan kedua tangan Kevin berada di pinggangnya.
"Ikut aja deh. Lo cewek ketiga yang dansa sama gue."
"Ketiga banget nih?" Zura memutar bola mata pura-pura kesal. Membuat lelaki di depannya tertawa dan mencubit hidungnya pelan.
"Pertama Mama, Kak Michell, terus lo."
"Hazel?" Zura bertanya hati-hati tampak tak ingin merusak suasana di antara keduanya. Bukannya tadi Kevin menyusul Hazel dan berdansa dengannya?
"Hazel?"
"Lo tadi dansa sama Hazel kan? Kok enggak masuk daftar?"
"Hah? Kata siapa?"
"Terus tadi ngapain aja sama Hazel?"
"Pengen tau banget yah?" Kevin bertanya menggoda membuat Zura melepaskan tangannya dari leher Kevin dan memukul dada lelaki itu kecil.
"Au ah."
"Hehe enggak tadi gue cuma mau bilang Hazel kalau lusa enggak bisa nemenin catwalk di Senayan."
"Hah kenapa?"
"Lusa mama ultah, gue Aro sama Michell mau ngasih surprise. Mumpung Michell balik Indo juga."
"Terus dia nggak gimana-gimana?"
"Gimana apanya?" Kevin mengernyit bingung.
"Eum?"
"Ra we're just friend. Two of friend. Nggak lebih, jangan-jangan lo nakutin kalau Hazel bakal kecewa?"
"Kok tau?"
"I wanna ask you something and i need your help to. Bisa nggak bantuin gue memperjelas hubungan sama Hazel?"
Nafas Hazel tertahan seketika, gadis itu membelalakkan mata terkejut lalu berdehem menguasai diri.
Apa?
"Kasih tau Hazel gue nggak bisa lebih dari sekedar ini sama dia."
"Hah?"
"Gue tau semuanya."
"Lo? Apa? Sejak kapan?" Zura menjadi tampak bodoh sekarang. Kevin tau Hazel menyukainya? Sejak kapan? Lalu kenapa Kevin tidak berusaha menjelaskan semuanya sejak awal? Sejak Hazel belum benar-benar menjatuhkan perasaannya pada Kevin?
Jika siapapun melihat keduanya tentu akan berpikir bahwa Hazel dan Kevin memiliki sebuah hubungan. Kebersamaan mereka yang kian hari semakin sering dan senyum di bibir Hazel yang tak pernah luntur ketika bersama Kevin. Begitupun sebaliknya. Lebih jelasnya lagi Kevin dan Hazel tidak pernah menampik spekulasi dan kabar burung yang menyatakan mereka sedang menjalin tali asmara.
Siapa juga yang nggak berpikir macam-macam?
Namun malam ini Kevin dengan penuh pertimbangan dan wajah kelewat serius memintanya menjelaskan kepada Hazel bahwa Kevin tidak bisa memberi gadis itu apa yang ia mau?
What?
"Lo gila?" Zura hanya bisa berkata seperti itu sungguh ia kehilangan kata-katanya.
"Gue tau Ra. Bahkan Adri sama Febri pun tau, semua itu terlihat sangat jelas."
"Lo enggak suka dia?"
"Bukan gitu, gue cuma belum siap menjalin hubungan lagi sama perempuan. Gue masih pengen sendiri, lagian sekarang kita kelas akhir. Masih banyak yang harus dikejar."
"Berarti ada kemungkinan lo suka dia suatu saat kan?"
"I don't know, but maybe?"
Jawaban sederhana dari Kevin entah kenapa sempat terasa mencubit kecil hatinya. Sakit ya?
"Gue pikirin."
"Terimakasih, lo yang paling ngertiin gue." Kevin berujar tulus dan menempelkan kening keduanya. Bukan sekali dua kali mereka berada dalam keintiman seperti ini. Salah memang, tetapi jika Kevin tidak melakukan hal yang melampaui batas Zura akan menerimanya. Toh mereka hanya lelah dan butuh bersandar.
"Pulang yuk?" Zura berujar setelah melihat jam di pergelangan tangan Kevin. Pukul sepuluh malam.
"Heem."
"Mampir beli sate ya? Alvin nitip."
"Okay."
Keduanya pun berjalan beriringan keluar aula dan menemui James untuk mengucapkan terimakasih.
___________________________________
Heyhoo guys minal-minul yah, saya tau ini telat. BANGET. but tetap mau ngucapin sih Minal Aidzin Wal Faidzin buat kalian yang merayakannya.
Saya minta maaf atas segala kesalahan selama nemenin kalian sama cerita ini yah wkwk. Dapet salam dari Kevin Zura dkk even Lucas sama Kak Michell juga hehe.
Salam #dirumahaja dan stay safe teman-teman!
Btw saya tuh ada draft cerita baru gitu tentang salah satu dari saudaranya Kevin wkwk. Insyaallah dipublish setelah Less Than Relationship tamat. Sebentar lagi wkwk doakan! Love you guys ❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Less Than Relationship (END)
Genç KurguEND : 14-08-2020 Benar memang. Tidak akan pernah ada kata sahabat antara seorang lelaki dan perempuan. Gadis itu telah membuktikannya. Ezzura Nathania Avarell, gadis cantik anggota kelas XI IPS 1 yang terlampau cuek dan masa bodoh dengan lingkungan...