Happy Reading!
-||-
"Anjir hp gue diambil Kevin"
Zura bergumam pelan sembari memperhatikan Kevin yang diseret paksa oleh Leo. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh meja kantin dan mendapati ponsel Kevin tergeletak di sebelah mangkuk baksonya."Balik yuk Ra, udah bel." Hazel bersuara membuyarkan lamunan Zura.
"Oke."
Kedua gadis itu pun beranjak meninggalkan kantin menuju kelas masing-masing mereka mengikuti sisa pelajaran seperti biasa dan berakhir di sebuah cafe tempat biasa murid-murid SMA Kunang Bangsa nongkrong sepulang sekolah.
"Ra, password hp nya Kevin apaan?" Seketika itu Zura menghentikan aktifitasnya mengotak-atik ponsel Kevin yang sedari tadi masih ada di genggamannya. Ya. Kevin sengaja menukar ponsel mereka.
"Kok lo nanya gue? Ya ke orangnya langsung lah?"
"Kamu kan tau, lagian malu juga aku nanya-nanya gituan ke Kevin. Kepo."
"Nah itu tau."
"Ih! Zura jahat ya." Gadis di depan Zura itu menampilkan wajah masam sambil mengerucutkan bibir lucu. Tentu tidak akan pernah bisa melunturkan kecantikan di wajah blasterannya.
"Bodo amat. Bukan urusan gue." Zura menaikkan bahu acuh, ia dapat melihat ekspresi kelewat jengkel di wajah sahabat kecilnya.
"Udah berapa kali gue bilang sih? Bukan hak gue nyebarin hal-hal privasi Kevin."
Zura merutuki dirinya sendiri yang telah membuat sahabatnya kecewa. Ya Zura tau bahwa ia telah membuat Hazel kecewa, ia dapat melihat dari manik mata gadis itu.
Jika dalam keadaan lain, tentu Zura akan memberitau sahabatnya itu sejak dulu. Namun sudah berbeda urusan jika password Kevin adalah tanggal lahirnya. Ya, password mereka yang bertukar tanggal lahir.
Zura hanya ingin menjaga perasaan sahabatnya. Itu saja. Ah! Setelah ini Zura harus segera menyuruh Kevin mengganti password hp nya.
"Lo cemburu?" Tukas Zura langsung.
Hazel hanya mengalihkan pandangannya sambil berusaha menghalau air yang sudah menggenang di kelopak mata indahnya. Namun Zura tidak bodoh untuk sekedar menyadarinya.
Inilah kelemahan terbesar bagi Zura. Ia tak pernah tega melihat sahabatnya sendiri menangis.
"Zel, bukannya gue nggak mau ngasih tau. Tapi gue sama Kevin udah janji buat saling jaga sandi."
"Kamu sama Kevin sweet banget ya?"
Zura terdiam kaget. Memang persahabatan Zura terbilang cukup dekat. Bahkan saking dekatnya sampai tidak jarang orang menganggap bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Tentu sebelum desas-desus kabar mengenai Hazel dan Kevin tersebar di seantero sekolah.
Sekarang? Warga sekolah seperti bisa mencium hubungan Hazel dan Kevin terlebih ketika mereka terpergok sedang jalan bersama di sebuah mall dekat sekolah.
Kabar mengenai Zura dan Kevinpun zeperti hilang ditelan bumi.Hazel si murid cantik yang disegani banyak orang dibandingkan dirinya yang biasa-biasa saja dan anti sosial? Jika dipersandingkan dengan Kevin most wanted sekolah tentu nama Zura sudah tercoret pertama kaki dari listnya.
Kling!
Zura menunduk melihat ponsel Kevin dan melihat sebuah pesan dari kontak bernama "Zura."
"Pulang! Gue di rumah lo."
"Ngapain?"
"Pulang aja bawel. Gue capek nunggu lo berjam-jam."
Zura mengernyit heran, untuk apa lelaki itu bertandang ke rumahnya dijam pulang sekolah yang biasa akan dihabiskan Kevin untuk tidur di apartemen pribadinya? Oh mungkin mengembalikan ponselnya yang dipinjam Kevin dan mengambil ponsel miliknya sendiri. Ah ya, pasti karena itu.
"Iya-iya. Bentar ini otw."
"Okeh gue tunggu😘"
"Ih najis!"
"❤ 3000x"
Gadis itu menggerutu pelan dan memutuskan untuk tidak membalas pesan terakhir Kevin. Lelaki itu memang sangat senang menggodanya.
Ia mendongak menatap Hazel, gadis itu tengah menyeruput jusnya dengan tatapan datar dan kosong. Zura menghela nafas berat. Ia meminum americano favoritnya sebelum menggenggam tangan kanan Hazel yang berada di atas meja.
"Zel... Look at me."
Hazel mendongak untuk menatap Zura dengan tatapan terluka yang sama sekali tak ia tutupi.
"Kevin itu sayang sama gue hanya dalam artian sebagai seorang sahabat."
"Begitupun juga gue ke Kevin. Penjelasan yang bagaimana lagi sih? Yang harus gue lakuin ke lo biar lo bisa percaya sama gue?"
"Udah seberapa penjelasan juga yang udah gue kasih ke lo? Lo tenang aja deh, gue nggak akan pernah nusuk sahabat gue sendiri. Gue bahkan akan selalu nyupport lo sama Kevin dari belakang."
Air mata Hazel tumpah ruah seketika. Biarlah semua orang kini menatap gue menghakimi. Seakan-seakan gue adalah melukai temannya sendiri sampai menangis deras seperti ini. Biarlah sekarang Zura dan Hazel menjadi tontonan seisi cafe.
Zura hanya ingin memberikan penjelasan.
Zura hanya ingin membenarkan apa yang salah.
Dan Ia hanya ingin menghapus segala kesalah pahaman.
Zura segera menggendong tas sekolah yang tergeletak di samping kursi tempat ia duduk. Gadis itu beranjak meninggalkan Hazel yang masih sesenggukan menangis. Sebelum benar-benar pergi ia sempat berujar datar.
"Dan kalaupun suatu saat perasaan ini berubah. Lo yang akan tetap ada di hatinya kan?"
Bibir Zura tertarik membentuk seulas senyuman, ia mengacak pelan rambut sahabatnya sebelum benar-benar beranjak dari cafetaria.
Sampai di jalan raya ia menyetop taksi dan langsung menaikinya untuk segera sampai di rumah.
Zura lelah.
Iya, gadis itu sangat lelah.
-||-
hai ketemu lagi sama Kevin Hazel dan Zura.
saya mau sedikit ngomong nih sama kalian yang selalu setia sama cerita saya yang masih jauuuuh banget dari kata bagus. apalagi sempurna.
maaf yah, karena nggak pernah update secara lancar dan terjadwal. ya bener, karena saya selalu update sesuai mood.
setiap hari saya buka wattpad kok, tapi sekedar baca cerita dan mantau cerita bikinan gue sendiri.
memang saya akui saya sendiri masih suka labil apalagi kalau cerita yang udah susah-susah saya ketik dan pikirkan matang-matang ini nggak ada perkembangan atau minimal respon dari pembaca. entah itu sekedar comment atau ninggalin jejak. sayabudah bakal seneng banget, dan ada keinginan buat update lebih cepet.
saya sering berpikir nggak masalah deh updatenya lama, toh nggak ada yang nungguin.
dan saya sadar apa yang saya lakukan salah, but saya masih belum tau gimana cara ngilangin kebiasaan buruk itu.terpenting makasih buat yang selalu ada dan masih mau baca cerita ini sampai di titik ini. makasiiiiih banget! intinya saya sayang sama kalian❤
jangan bosen yah.
Tinggalkan jejak!
Sincerely
Istri sah Mas Mingyu❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Less Than Relationship (END)
Genç KurguEND : 14-08-2020 Benar memang. Tidak akan pernah ada kata sahabat antara seorang lelaki dan perempuan. Gadis itu telah membuktikannya. Ezzura Nathania Avarell, gadis cantik anggota kelas XI IPS 1 yang terlampau cuek dan masa bodoh dengan lingkungan...