Happy Reading!
-||-
"Yang wajahnya eropa itu ya?"
"Yaph! Itu yang namanya Fera terus yang kuncirannya tinggi banget itu si cabe Violet"
"Kok cabe?"
"Abisnya, dandan kok kayak badut, suka nge-gebet most wanted sekolah lagi, tapi ditolak mulu kasihan. Hehe."
"Hemm, terus yang rambutnya merah siapa?"
"Itu namanya Angel, nah yang satunya yang kelihatan kalem tapi aslinya busuk itu namanya Sabila."
"Oh. Terus ngapain mereka kemarin ngelabrak gue?"
"Mungkin mereka enggak suka sama kamu gara-gara kamu jadi wakil kapten voli. Jadi dari sejak SMP itu, Kevin sama Fera selalu aja jadi best couple leadernya voli. Eh stop jangan motong!" Sergah Hazel cepat saat melihat Zura hendak berbicara.
"Mereka kan dulu sekolah di SMP II, terus SMA-nya juga bareng lagi di Kunang Bangsa. Mereka itu idolanya banyak orang loh Ra, pokoknya banyaaaak banget yang setuju kalau mereka pacaran."
"Terus apa hubungannya sama gue?" Zura bertanya dengan raut bingung atas semua penjelasan Hazel tadi, menurutnya penjelasan Hazel sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah Zura sekarang.
"Ya makannya sabar dulu dong!"
"Iye-iye dah."
"Terus kenapa dia ngelabrak kamu dan orang-orang sekarang banyak yang nge-hate kamu? Karena kamu udah matahin hati cewek-cewek sekolah ini. Walaupun sebenarnya enggak, tapi bisa dikatakan seperti itu lah. Terus kalau soal Fera dia itu kaget sekaligus marah plus-plus kesel banget, secara ya anak yang baru aja ikut ekstra voli awal semester kemarin udah langsung aja nge-depak dia dari posisi wakapten. Pasangannya Kevin pula, ya pada intinya Fera tuh cemburu lah sama kamu."
"Oh, jadi cuma gara-gara itu?" Ujar Zura datar seperti biasa.
"Kok kamu biasa aja sih?"
"Terus gue harus apa? Kan ya itu urusannya dia, dia yang cemburu kenapa gue mesti ladenin dia ribut?"
"Kamu nggak takut buat kedepannya Ra?"
"Gue mah dibuat have fun ajalah Zel, ya sebenarnya gue udah mikirin itu tapi mau gimana lagi? Terima aja buat apa yang bakal terjadi besok-besok. Karma kan masih berlaku Zel, lo tenang aja deh!"
"Zura kamu itu kadang dewasa banget tapi kadang juga-"
"Apa?!" Zura menatap mata Hazel sengit.
"Hehe, nggak apa-apa kok nggak jadi."
"Dasar lo!"
"Kevin ganteng ya Ra?"
Zura yang sedang menenggak minumannya seketika terbatuk-batuk mendengar pertanyaan Hazel yang cukup menyerupai pernyataan.
"Kevin? Ganteng?"
"Hmm...bahkan aku sudah terpesona sama kegantengannya sejak kelas sepuluh."
Seketika Zura menutup mulutnya dengan tangan dan meletuskan tawa terpingkal-pingkal.
Zura sangat heran pada Hazel, bagaimana bisa sahabat Zura itu terjerat oleh pesona kalengan seorang Kevin?"Gue nggak salah denger nih?"
Zura bertanya kepada Hazel dengan sisa-sisa tawa yang masih tercetak jelas di wajahnya.
Merasa tidak terima dengan perkataan Zura yang terkesan meremehkan Hazel pun berujar ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Less Than Relationship (END)
Teen FictionEND : 14-08-2020 Benar memang. Tidak akan pernah ada kata sahabat antara seorang lelaki dan perempuan. Gadis itu telah membuktikannya. Ezzura Nathania Avarell, gadis cantik anggota kelas XI IPS 1 yang terlampau cuek dan masa bodoh dengan lingkungan...