"Jangan pernah mencintai seseorang hanya karena kecantikan atau ketampanan rupa yang bersifat sementara, hakikat cinta tak serendah itu. Mencintai lah ketika kamu merasa Ridha Allah terasa dekat saat bersamanya." - Mutiara Regita -
Ros PoV.
"Ya gitu deh Ros. Aku juga mulai nyari sampingan jualan kerudung, tawarin ke temen - temen aja sih. Kan hasilnya lumayan buat bayar kos. Daripada ngandelin uang orang tua terus," ucap kak Nisa sembari nyengir lebar menampilkan deretan gigi putihnya.
Semenjak pertemuan di TPA hari itu, kak Nisa mulai sering menghubungiku.
Dan hari ini, dia berkunjung kerumahku pertama kalinya setelah 2 tahun tidak bertemu.
"Hebat banget sih kak. Aku juga mau kuliah sambil cari uang gitu, jadi gak ngebebanin orang tua terus ya," timpalku.
Sebenarnya, aku ini punya bakat berwirausaha juga lho. Saat duduk di bangku SDIT, aku sempat berjualan beberapa snack dan cukup laris. Karena bakat mempromosikan ku yang menggiurkan, beritanya sampai ke seluruh kelas saat itu.
"Iya Ros. Mudah - mudahan kamu lebih sukses dari aku kedepannya," ucap kak Nisa mendoakanku.
"Aamiin allahuma Aamiin. Syukron katsiron kak. Sesukses kakak saja bangganya luar biasa," jawabku rendah hati.
"Ros, kamu tahu 'kan, Yusuf sebenarnya ada perasaan lebih ke kamu?" Tanya kak Nisa. Raut wajahnya berubah serius dan ini tak bisa ku jawab dengan main - main. Sungguh.
"Mm... I, iya... Tau kok kak. Kakak sering bilang dari dulu," jawabku sedikit gugup.
"Kalau kakak jadi penghubung ta'aruf kalian gimana? Kamu mau? Ini Yusuf yang minta. Terserah kamu aja."
Aku bingung. Jika menerima, aku tidak memiliki perasaan pada kak Yusuf lebih dari kakak. Jika menolak, rasanya tidak enak dengan kak Nisa.
Apa yang harus kulakukan?
Kak Nisa berdehem pelan, "kalau kamu belum ada jawaban gak apa - apa kok Ros. Yusuf setia menunggu. Hehehe. Pikirkan matang - matang dulu aja. Toh. Ini hanya ta'aruf. Perkenalan, belum ke arah yang serius banget kok. Kamu tenang aja," ucapnya kemudian.
"Hm... Iya. Aku masih bingung, aku pikirin dulu aja ya kak," jawabku.
"Waktu tahu aku ketemu kamu, Yusuf langsung bahagia banget Ros. Semua tugas - tugas dan kejaran deadline dari penerbit novel dia tuntaskan dengan semangat," lanjut kak Nisa.
"Kak Yusuf nulis novel juga kak?" Tanyaku.
"Oh iya ya, aku belum cerita. Iya, dua novel karya Yusuf udah terbit sejak setahun yang lalu. Dua - duanya sama - sama tentang para Mujahidin yang syahid di jalan Allah. Alhamdulillah Ros," jawabnya.
"Masya Allah, luar biasa, sampaikan ucapan selamat dariku untuk kak Yusuf, kak. Ditunggu novel - novel selanjutnya," ucapku.
"Wah, akhirnya interaksi pertamamu dengan Yusuf, siap siap! Insya Allah," jawab kak Nisa semangat.
Setidaknya, aku mencoba untuk tidak bersikap sombong pada orang yang juga menyayangiku, walaupun aku tak tahu itu.
—————————————————————
Kembali teringat, Jum'at depan aku ditugaskan menjadi MC alias pembawa acara pada acara muhadharah santri pondok.
BERSAMA ARKA.
Aku harus menyiapkan mental terbesarku.
Mental saat berdiri di depan sebagai MC, insya Allah mungkin aku siap lahir batin.
Namun mental untuk bertemu kembali pada seseorang yang selalu aku hindari akhir - akhir ini, mungkin sulit untuk menyiapkannya.
Alfiandra Arkan.
Lelaki yang sedang dalam proses untuk terhapus dari pikiranku.
Dan mungkin sebentar lagi.
Terhapus dari hatiku.
Bukankah menyimpan perasaan berlebihan itu menyakitkan?
Dan bukankah pertahanan hati seseorang ada batasnya?
Pertahanan hatiku, yang sebentar lagi akan runtuh.
Aku merasa, bahwa perasaanku padanya terlalu menggebu - gebu, bahkan melebihi perasaan cintaku pada Khaliqku sendiri.
Pada Allah, Sang Pencipta. Yang tentu saja, Maha Sempurna. Pencipta dari segala hal yang kuanggap sempurna. Yang lebih pantas kuutamakan dihati ketimbang yang ciptaan - Nya itu sendiri.
Sungguh, aku menyesal.
Jadi, apakah salah jika aku menjahuinya karena - Nya?
Kupikir, inilah jalan yang terbaik.
Bismillahirrahmanirrahim.
Ku tinggalkan dia, karena DIA.
—————————————————————
Seperti biasa, karena aku gak ada kerjaan jadi aku update dua kali😂 kali ini mungkin aku akan cuap - cuap soalnya ada yang pengen aku kasih tau.
Pertama aku mau minta maaf karena aku nyelipin quotes+nama aku di part ini ya meskipun rada gak nyambung sama part ini tapi semoga bermanfaat lah yaa!!!
Kedua, siapa disini yang SIANIDA, bukan SIANIDA yang dicampuri ke makanan atau minuman loh ya😂 SIANIDA itu singkatan SIap NIkah muDA😂 atau ada yang ingin hijrah bareng aku? Pengin banget aku ini hehehe tapi gak apa - apa lah ya. Aku berinisiatif untuk membuka grup chat isinya itu ya sebenernya sih buat sharing-sharing aja. Disini kita semua bukan bermaksud menggurui yaa, karena kita semua masih belajar:) kalo ada yang berminat message aku aja ya:)Jangan lupa. Bismillah for everything:)
![](https://img.wattpad.com/cover/107123191-288-k299491.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Asma untuk Althaf
General Fiction"Dia musuhku dalam hal apapun. Dan aku selalu menganggapnya sebagai saingan telakku, tak lebih dari itu." - Asmara Adiba - "Dia sudah mengibarkan bendera peperangan sejak pertama kali kami bertemu. Entah mengapa, dia selalu menganggapku musuhnya, da...