Destiny - 21

1.5K 69 0
                                    

"Tidak!! Aku tidak mau. Aku mau pulang"

"Siapapun tolong aku!!!"

"Tolong lepaskan aku. Kasihanilah aku"

"Papa... Mama... Tolongin Odel. Odel takut"

***

"Tidaaakkkkkk"

Odelia terbangun dengan keringat bercucuran dari keningnya. Odelia mengusap wajahnya gusar.

"kenapa harus mimpi buruk itu lagi"ucapnya dengan lirih. Perlahan air matanya turun. Entah harus bagaimana lagi agar penderitaan ini berakhir. Dia benar-benar lelah terjerat dalam masa lalu yang kelam.

Odelia lalu berjalan kearah kamar mandi. Sudah pukul 7 pagi ternyata dan sejam lagi dia harus ke kantor.

Drrtt drrtt

Ada pesan masuk di ponselnya. Odelian membiarkannya dan bergegas pergi mandi.

30 menit kemudian...

Odelia sudah siap dengan setelan kerjanya. Kemeja putih dengan blazer dan celana keper berwarna abu-abu. Rambutnya dibiarkan tergerai begitu saja. Odelia lalu meraih tas channel berwarna hitam miliknya.

 Odelia lalu meraih tas channel berwarna hitam miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( anggap saja seperti itu ya guys )

Odelia meraih ponsel dan kunci mobilnya yang tergeletak diatas nakas. Dia teringat soal pesan tadi dan segera membukanya.

From: Dokter Algero

Morning nona cantik...
Aku hanya ingin menyampaikan bahwa nanti aku akan menemui mu sebagai seorang rekan bisnis dan ada hal yang ingin ku bicarakan.

Odelia menaikkan sebelah alisnya setelah membaca pesan itu. Seketika kedua sudut bibirnya tertarik keatas. Dia lalu memasukkan ponsel gold itu kedalam tasnya dan berjalan keluar kamar.

***

Al tersenyum kecil sambil menatap ponselnya. Dia baru saja menyelesaikan sarapannya bersama papa tersayangnya.

"Al... Papa benar-benar senang akhirnya kamu mau menggantikan papa"ucap Jeremy sambil tersenyum lembut.

Al mengangguk pelan. Ada alasan kenapa dia mau memimpin Sandoyo Group.

Ya, kalian benar jika berpikiran bahwa ini semua karena Odelia Carine Darson.

Al menghela napas lalu kembali teringat soal file-file yang diberikan corry kemarin kepadanya.

Flashback on

Setelah suasana mulai tenang, corry mengajak Al untuk duduk disofa bersama. Kebetukan corry sedang tidak ada jadwal hari ini jadi dia ingin mendengar semua penjelasan yang sudah dijanjikan Al padanya.

My Destiny is You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang