Destiny - 48

1.3K 55 0
                                    

Ting Tong

Seorang gadis yang baru saja selesai mandi bahkan tubuhnya hanya ditutupi bathrode mendengus kesal saat mendengar suara bel apartemen-nya. Pasalnya, dia tidak suka menerima tamu dimalam hari.

Ting Tong

Ting tong

Dia semakin melangkah cepat saat bel itu berbunyi lagi.

"Tak sabaran banget"gerutunya.

Gadis itu menekan password apartemen-nya lalu memutar knop pintu. Saat dia tahu siapa yang bertamu itu, gadis itu segera mendorong pintu agar tertutup tapi gerakannya kalah cepat hingga sang tamu berhasil membuka pintunya lebar dan menerobos masuk kedalam.

Dengan tak sopannya dia langsung duduk disofa yang tersedia diruang tamu gadis itu.

"Untuk apa kau kemari? Dan tak sopan sekali main nyelonong masuk saja"

"Dasar gadis nakal!!!"

"Pergi dari sini, key"usir gadis itu cepat.

"Kalau aku tidak mau gimana?"tantang Key.

Guenn mendengus kesal lalu melangkah mendekati Key.

"Aku tidak menerima tamu di jam segini dan kenapa kau bisa menemukan keberadaanku?"

"Apapun bisa ku lakukan Guenn... Kau saja yang tidak cukup pintar menyembunyikan keberadaanmu"

"Perlu ku ralat? Tidak semuanya bisa kau lakukan seperti mendapatkan hati corry"ucap guenn tajam.

"Perlu ku jahit mulut pedasmu itu?!"tanya key tak kalah tajam.

Guenn langsung menutup mulutnya dengan tangannya.

"Kau takut, hm?"

Guenn menggeleng lalu menurunkan tangannya. "Kau tamu yang paling kurang ajar, key. Tuan rumahnya belum mengizinkan kau masuk tapi kau langsung menerobos"

"Belum atau tidak??? Kalau belum, tidak mungkin kau hendak menutup pintu saat melihatku"

Guenn jadi gelagapan. "Anu... itu... aku hanya belum siap menerima tamu pria disaat aku hanya memakai ini. jadi aku hanya terkejut"

Key menatap penampilan guenn saat ini. Sejujurnya Guenn tampak sexy dengan bathrode itu. Apalagi kaki jenjangnya terpampang jelas.

"Jangan kurang ajar, key!!!"pekik Guenn saat menyadari key tengah menatapnya intens.

Key membuang mukanya dan berusaha menahan gejolak birahinya.

Guenn segera berlari kekamarnya untuk berganti pakaian yang lebih layak.
.
.
.

"Jika kau kesini untuk menyuruhku pulang, sia-sia saja"dengus guenn sambil menaruh dua kaleng minuman soda diatas meja.

Key meraihnya lalu membuka tutupnya dan meneguk minumannya.

"Jika kau berpikiran begitu maka kau salah"

Guenn mengangkat satu alisnya seraya bersidekap. "Jadi untuk apa kamu repot-repot kemari?"

"Hanya untuk mengecek apa kamu baik-baik saja atau tidak. Dasar gadis nakal!!! Baru selesai operasi bukannya istirahat ini malah kabur. Apa bekasnya udah kering, heh?"

"Tidak perlu mengkhawatirkan aku. I'm fine. Btw bagaimana perasaanmu saat ini? Pasti menyakitkan ya melihat charles bersama corry. Kita sama, aku juga sakit melihat kak Al sama Odelia. Jadi lebih baik aku pergi jauh karena aku tidak sanggup menghadiri pernikahan mereka. Aku heran mengapa keluarga Darson itu hobinya merebut milik orang"

"Kau bodoh jika berpikiran begitu. Aku memang sakit tapi aku tidak mau lari. Aku tidak sanggup berjauhan dengan Corry. Dulu aku sudah mencobanya saat tau corry menyukai Abigail dan hasilnya aku malah tersiksa sendiri"

Key menghela napas lalu meneguk minumannya. "Bukankah kamu dulu sama saja dengan charles dan odelia? Kamu merebut Abigail dari corry"

Guenn menghela napas panjang lalu menggeleng pelan. "Aku tidak merebut Key. Abigail yang menembakku dan aku menerimanya. Aku bahkan tak pernah tahu dia menyukai Abigail. Dan saat aku tahu, aku langsung melepaskan Abigail. Aku mengorbankan perasaan pria baik itu demi dia tapi dia malah menganggapku pengkhianat. Kamu bisa bayangkan gimana jadinya aku"

"Jika kamu tidak menyukai Abigail lalu kenapa kamu menerima dia?"tanya key bingung.

Guenn tersenyum masam. "Untuk menghilangkan rasa cintaku pada seseorang karena aku tahu sampai kapan pun orang itu tak akan pernah peka"

Key menautkan kedua alisnya dan meletakkan kaleng itu diatas meja. "Siapa yang kau sukai? Apa itu aku?"

Guenn membulatkan matanya tapi sedetik kemudian dia menstabilkan ekspresinya.

"Maybe yes, maybe no"

"Berarti jawabannya iya. Maaf karena aku menyakitimu"

Guenn menggeleng kecil. "itu masalah lalu. Forget it. Lagipula sekarang yang ada dihatiku kak Al"

"Tapi tunggu! Kau tidak berpikiran untuk menjalin hubungan denganku kan?"tebaknya tiba-tiba.

Key terkekeh kecil. "Kenapa kau malah berpikiran begitu?"

"Ah! Tak perlu dipikirkan"ucap guenn lalu membuang muka.

"Cepatlah move on biar kau bisa menemukan cinta yang baru"ucap key.

"Aku trauma akan cinta, key. Aku lelah sakit hati"lirih guenn.

"Kau bisa bilang begitu tapi jika cinta itu sudah hadir, kau juga tidak bisa menolaknya, nona"sindir key.

Guenn mendengus kesal lalu membuang mukanya. "Apa kau akan memberitahu mereka bahwa kau berhasil menemukan aku?"

"Ya. Karena aku sudah berjanji pada Corry. Tapi aku akan bilang bahwa kau hanya butuh waktu untuk sendiri"

"Aku pegang janjimu itu"ucap guenn tegas sambil menunjuk key. Key hanya mengangkat kedua bahunya cuek.

***

Tbc

My Destiny is You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang