Destiny - 1 [Revisi]

6.6K 148 3
                                    

Takdir mempertemukan aku dengan kamu.

Takdir menyatukan dua insan yang saling mencintai.

Mengizinkan mereka untuk memadu kasih.

Membentuk sebuah keluarga kecil yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.

Percayalah takdirmu belum tentu happy ending tapi juga belum tentu sad ending.

Ikutilah alur hidupmu sebagaimana mestinya.

Niscaya, takdir tak akan mempermainkanmu.

***

Seorang pria dengan gagah berjalan di lorong rumah sakit. Para wanita yang berlalu lalang disana menatapnya dengan pandangan memuja.

"selamat pagi dok"

"pagi pak"

"selamat pagi pak"

"pagi dokter Al"

Pria itu hanya menampilkan senyum menawannya kepada orang-orang yang menyapanya.

"Hai om dokter"sapa seorang bocah perempuan yang duduk dikursi roda sambil tersenyum manis. Ibu dari bocah ini berdiri dibelakang kursi roda menjaga anaknya.

"Hai cantik. Bagaimana keadaanmu?"tanya Al sambil jongkok dihadapan anak itu.

"jauh lebih baik dok"

"jadi kamu akan pulang hari ini?"

"iya. Aku sedih tidak bisa bertemu om dokter lagi"lirih bocah itu.

"Ashlyn tidak usah sedih begitu. ashlyn masih bisa bertemu dokter Al"ucap ibu anak berumur 3 tahun itu.

"Ashlyn masih harus cek-up satu kali seminggu ya"kata Al lembut seraya berdiri. Bocah yang bernama Ashlyn itu pun mengangguk patuh.

"kalau begitu kami pamit pulang dulu dok"ucap ibu itu dengan ramah.

"baiklah. Hati-hati ya"ucap Al sambil tersenyum manis.

"sampai jumpa om dokter"kata Ashlyn sambil melambaikan tangan.

Dokter Al pun kembali berjalan kearah lift.

Ting

Dia pun masuk kedalam dan menekan tombol 4 dimana ruangannya berada. Lift berhenti dilantai 3.

Ting

Seorang pria dan wanita masuk kedalam lift. Mereka tengah berbincang dengan serius tanpa menyadari orang lain ada disana. Pria itu pasti dokter disini. Bisa dilihat dari jas dokter yang dia kenakan sedangkan si wanita memakai dress selutut berwarna peach yang terlihat pas ditubuhnya. Ditangan kirinya memegang pegangan koper.

Al menatap mereka secara bergantian. Wajah wanita itu mengingatkannya pada seseorang, terutama rambut cokelat terangnya.

"apa dia gadis kecil itu? Tapi kan yang berambut coklat bukan hanya dia saja. Mungkin aku salah orang"pikir Al.

Ting

Lift berhenti dilantai 4. Al hendak keluar tapi wanita itu menghalangi jalannya.

"permisi"

Wanita itu menoleh dan seketika mematung. Menatap orang yang tengah tersenyum itu dengan intens.

"Maaf nona, saya ingin keluar"ucap Al sopan.

My Destiny is You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang