Extra Part-2

1.6K 58 0
                                    

Key memarkirkan mobilnya ditempat parkir yang tersedia di halaman restoran. Dia melirik sekilas jam tangan versace-nya.

6:48 P.M

Untungnya dia tidak telat karena jika sampai itu terjadi, pastilah mami kesayangannya akan mengamuk dan mempermalukan dirinya dihadapan tamu mereka.

Key keluar dari mobil dan sedikit merapikan penampilannya. Dia masih memakai kemeja putih yang tadi pagi dia kenakan karena belum sempat untuk kembali ke apartemen. Key tidak lagi memakai jas bahkan dasinya. Bagian lengannya dia gulung hingga siku dan kancing teratasnya dia buka.

Key menatap datar pintu masuk restoran tersebut sebelum melangkah dengan malas.

"Selamat malam, tuan"sapa seorang pelayan yang membukakan pintu untuk Key.

"Reservasi atas nama Monica Domingo"ucap Key dengan nada datar.

Pelayan itu mengangguk sekilas lalu menuntun Key menuju ruang VVIP.

Pelayan itu membukakan pintu untuk Key dan terlihatlah jika semuanya telah berkumpul.

"Ah! Key..."pekik Monica girang setelah pelayan tadi menutup pintu.

Key memutar bola matanya malas lalu berjalan mendekat. Key menarik satu-satunya kursi yang kosong disana dan memilih untuk duduk diam. Key sempat melirik kearah Rosabella yang menunduk.

Gadis itu tampak manis dengan balutan gaun satin berwarna pink-nya. Dia tidak terlihat seperti gadis berumur 20-an melainkan hanya seperti gadis remaja pada umumnya.

Tak lama pintu terbuka dan masuklah beberapa pelayan yang mengantarkan makanan. Mereka menata dengan rapi makanan-makanan itu diatas meja sebelum beranjak pergi. Memberikan dua keluarga ini privasi.

"Selamat dinikmati makanannya"ujar Key sambil tersenyum manis. Dia tengah mencoba untuk berlaku sopan walaupun itu masih tampak kaku.

"Tidak perlu seformal itu, key. Bukankah sebentar lagi kita akan menjadi keluarga?"ujar Joselyn, ibu dari Rosabella.

"Tentu saja. Kuharap kita segera menemukan tanggal yang tepat untuk pernikahan mereka"ucap Monica dengan bersemangat.

"Bukankah itu terlalu cepat, mi? Aku rasa Key dan bella butuh waktu untuk saling mengenal"ucap Dameron pelan.

"Saling mengenal bukan harus sebelum menikah. Mereka bisa saling mengenal ketika telah menikah"ucap Monica penuh penekanan.

Dameron terdiam. Angela yang duduk disebelahnya mengelus punggung suaminya, bermaksud untuk menenangkan. Sedangkan Key hanya diam saja dan melahap makanannya dengan tak berselera.

***

Kini Key tengah mengantar bella pulang. Hal ini memang dilakukan dengan sengaja mengingat bella bisa pulang bersama ibunya. Namun ini merupakan sebuah peluang dimana key dan bella bila saling dekat sebelum acara pernikahan itu dilaksanakan.

"Maaf sebelumnya.... aku sudah dengar banyak dari mami kamu jika kamu hingga detik ini masih mencintai cinta pertama kamu"

Key hanya diam. Menunggu Bella meneruskan kalimatnya.

"Sejujurnya ini juga berat untukku mengingat kakak perempuanmu menaruh kebencian padaku. Aku selama ini merasa bersalah. Tapi sungguh jika aku tidak bermaksud untuk mendekati Edward lagi. Pertemuan tidak sengaja kami membuat dia kembali dekat padaku--"

"Maksudmu bahwa Edward yang mengejar-ngejarmu?"tanya Key sarkastik membuat bella terdiam.

Bella menghela napas lalu menatap keluar jendela. "Jika boleh jujur, itulah kenyataannya"

Key mencengkram erat stir mobil. Berusaha untuk menahan gejolak emosinya.

"Jika kamu takut bila nasib pernikahan kita akan sama seperti pernikahan mereka, maka kamu tenang saja karna hal itu tidak akan terjadi"

Bella terkejut dan segera menoleh kearah Key.

"Key...."

"Setelah kita menikah, kita akan pindah ke Seattle dan menetap disana"

"Tapi bagaimana dengan keluarga kita disini? Ibuku akan sendirian...."

Key menghela napas kasar dan sedikit memelankan laju mobilnya. "Kita bisa mengajak ibumu"

Bella terdiam dan hanya dapat pasrah pada nasibnya. Dia selalu hidup dibawah kekangan orang. Tidak ibunya, tidak suaminya kelak. Mereka jelas-jelas sama saja, tidak dapat dibantah.

Namun, ada sesuatu hal yang menganggu pikirannya saat ini. Dan sepertinya key mengerti akan hal itu sehingga bella mendengar suaranya lagi.

"Apa hanya itu yang ingin kamu bicarakan?"

Bella meneguk ludahnya kasar dan memilin ujung dressnya. Dia menatap gusar jalanan dihadapannya sebelum menatap key lagi.

"Kita tidak bisa hidup selamanya tanpa cinta. Kamu tahu maksudku bukan? Kita mungkin takkan bahagia jika pernikahan itu terus berlanjut"

"Ibuku berkata jika saling mengenal tidak harus sebelum menikah, tetapi bisa juga setelah menikah. Kalau begitu, ada kemungkinan jika kita bisa saling mencintai. Jadi berusahalah sebaik mungkin, bella"

"Key...."

"Apa yang kamu takutkan?"tanya key begitu mobil berhenti tepat didepan pagar rumah milik Richanova.

"Aku tidak takut apapun. Hanya saja, kamu tahu.... semua wanita memimpikan bisa menikah dengan pria idaman mereka dan aku salah satunya. Aku tidak bisa menerima pernikahan ini tetapi aku juga tidak bisa menolak. Kamu tahu, ibuku...."

"Aku juga tidak bisa menolaknya"ucap key dengan cepat. "Tapi inilah takdirnya. Suka ataupun tidak, kamu akan segera menyandang gelar Mrs. Key Arent Domingo. Ingatlah itu, bel"

Bella melepaskan sabuk pengamannya dan keluar dari mobil. Dia berjalan dekati pagar coklat rumahnya dan memencet bel.

"Terima kasih untuk tumpangannya"ucap bella sebelum beranjak masuk dan menghilang dibalik pagar.

Setelah pagar tertutup sempurna, key menyalakan kembali mesin mobilnya dan melaju dengan kencang.

"Selamat tinggal corry.... Selamat tinggal Guenn.... Dan Selamat tinggal untuk cinta"

***

Tbc

My Destiny is You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang