Flashback (C)

1.2K 50 0
                                    

Bocah laki-laki itu menatap kedua pria dewasa dengan tatapan tidak percaya. Dia jadi merasa prihatin dengan gadis kecil itu. Tapi apa yang harus dia lakukan? Dia hanya seorang bocah kecil yang tidak bisa melawan pria besar itu.

Dia berjalan keruangan tadi odelia disekap. Rupanya pintu masih terbuka. Dia mengintip gadis itu dari luar lewat tumpuan kardus yang disusun tinggi-tinggi.

"gadis yang sangat cantik. Aku ingin punya pasangan seperti dia"batin bocah itu.

Bruk

Sebuah kardus kecil jatuh kelantai. Bocah itu terkejut karena tidak sengaja menjatuhkan kardus itu.

"Hei, siapa disana? Tolong lepaskan aku. Aku janji jika kau membukakan ikatan ini, Kita pasti keluar dari tempat mengerikan ini"ucap gadis itu.

Bocah kecil itu segera bersembunyi dibalik dinding.

"aku tahu kau mendengarku. Aku mohon bantulah aku"ucap gadis itu memelas.

"Ya aku bisa mendengarmu tapi aku tak berdaya"batin bocah ini.

Gadis itu menghela nafas lalu kembali menangis terisak. "Papa... Mama... Tolongin lia. Lia takut"ucap gadis itu dengan kepedihan yang teramat sangat.

Bocah itu ikut menangis seperti bisa merasakan apa yang dirasakan gadis itu.

***

Rizo terbangun dari tidurnya karena mendengar suara keributan diluar. Tiba-tiba dia teringat pada gadis kecil, dia segera bangun dan berlari keluar.

"Lepas!!! Lepaskan aku!!! Aku tidak mau ikut denganmu"teriak odelia.

"tutup mulutmu atau ku jahit nanti"ancam rama.

Odelia semakin menangis histeris. Rizo ingin sekali menolong gadis itu tapi bagaimana caranya???

"MAU KAU BAWA KEMANA ANAK ITU??!!"maki ramos saat melihat rama menarik paksa odelia.

"aku akan menjualnya sendiri"ucap rama dengan santai.

"BERANINYA KAU!!!"pekik ramos. Dia segera melayangkan satu tinjuan kewajah rama.

Rama yang belum siap sedia langsung jatuh ke lantai sehingga pegangannya pada odelia terlepas. Odelia yang ketakutan langsung berlari kearah luar. Rizo pun mengejar odelia. Ramos yang tidak memperhatikan odelia hanya memukul rama membabi buta. Rama pun membalas pukulan ramos dan akhirnya terjadilah pergulatan diantara dua pria itu.

Odelia berlari sekencang-kencangnya kearah jalan raya.

"Hei tunggu!!!"panggil rizo yang berlari dibelakang odelia. Odelia panik saat melihat ada yang mengejarnya. Dia berlari lebih cepat lagi.

"AWAS!!!"teriak rizo sambil berlari kencang.

Sebuah mobil melaju dengan kencang kearah odelia. Odelia yang kaget hanya mematung ditempat. Rizo spontan langsung mendorong odelia ke pinggir. Tubuh dua bocah itu terhempas kelantai.

"Kamu gila apa?!"pekik rizo yang masih berusaha mengatur jantungnya. Dia benar-benar takut odelia tertabrak tadi.

Odelia hanya mampu menangis dan itu membuat rizo kebingungan.

"Eh, maaf-maaf. Bukan maksudnya untuk marahi kamu"ucap rizo.

Odelia menggeleng cepat. "Harusnya aku yang berterima kasih karena kakak sudah menolongku. Aku pikir kakak orang jahat tadi"

Rizo menghapus air mata odelia dengan ibu jarinya. "jangan menangis. Nanti cantiknya pudar"ucap rizo dengan polosnya.

Odelia terkekeh lalu menjauhkan tangan rizo dari pipinya. "aku mau pulang"lirihnya kemudian.

Rizo mau mengangguk kecil lalu menggandeng tangan kiri odelia.

"Aww!!!"pekik odelia kesakitan. Rizo langsung panik dan memeriksa telapak tangan odelia. Ada luka goresan panjang akibat tergores aspal tadi.

"Tangan kamu terluka"ucap rizo panik. Odelia lalu memperhatikan tangannya sendiri.

"HEI!!!! MAU KEMANA KALIAN???"teriak seseorang disebrang jalan.

Rizo dan odelia berbalik dan terkejut saat mendapati Rama yang berteriak tadi. Rizo spontan menarik pergelangan tangan kanan Rama lalu mengajaknya pergi.

"JANGAN LARI KALIAN!!!"teriak rama sambil mengejar kedua bocah itu.

Rizo dan odelia berlari sekencang-kencangnya. Odelia tak henti-hentinya berdoa agar mereka tidak tertangkap.

Rizo lalu mengajak odelia untuk masuk kesebuah mini market yang buka 24jam. Rama akhirnya kehilangan jejak mereka berdua. Dia kemudian berlari kearah lain.

Odelia mengusap dadanya tanda lega. Dia lalu berbalik dan bingung saat tidak menemukan keberadaan bocah laki-laki yang menolongnya tadi. Dia pun mengelilingi mini market itu dan menemukan Rizo dibagian obat-obatan.

"kakak ngapain disini?"tanya odelia bingung.

Rizo tersenyum lalu berjalan melewati odelia yang masih kebingungan. Odelia mendengus kesal saat rizo tak menjawab pertanyaannya. Dia lalu menghampiri rizo yang ada dikasir sekarang ini.

"kakak ngapain sih?"tanya odelia dengan nada ketus. Rizo pun menoleh kearah odelia lalu tersenyum.

"Terima kasih dek"ucap kakak kasir mini market.

Rizo lalu meraih yang dibelinya tadi dan langsung membuka bungkusannya.

"kakak beli plester???"

Rizo mengangguk lalu memakaikan plester itu ke telapak tangan odelia yang terluka tadi.

"supaya tidak infeksi"ucap rizo pelan dan itu membuat odelia tersentuh lalu memeluk rizo erat.

"Makasih banyak kak"ucap odelia tulus. Dengan malu-malu rizo membalas pelukan gadis kecil ini.

***

Tbc

My Destiny is You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang