Mobil key berhenti disebuah restoran yang tak jauh dari rumah sakit. Key turun dari mobil dan segera membukakan pintu untuk corry. Corry sudah berhenti menangis. Wajahnya terlihat kacau, mata dan hidungnya memerah akibat terlalu lama menangis.
"Untuk apa kita kesini key?"tanya corry saat dia sudah turun dari mobil.
"aku hanya mau mengajakmu makan siang. Apa kamu keberatan?"
Corry menggeleng cepat. "Bukan begitu. Aku hanya sedang tak berselera"
"Sudahlah corry. Kamu jangan malah menyiksa diri kamu sedangkan pria itu saja tidak memikirkan kamu"ucap key tegas sambil memegang kedua pundak corry.
Corry menghela napas kasar lalu menunduk. "Aku tahu bahwa dia tak akan pernah melirikku. Aku hanya dapat memendam perasaan ini sendiri"
"kalau begitu, lupakan dia. Jangan terus bertahan pada satu orang yang orang itu sendiri tak melihatmu. Kamu berhak bahagia, corry"ucap key lembut.
Corry hanya mengangguk patuh. Key segera menarik tangan corry masuk ke restoran tersebut.
***
"Halo pak dokter"sapa Guenn sambil cengengesan saat dia sudah masuk kedalam ruang kerja Al.
"Guenn? Kamu disini?"kaget Al.
Guenn mengangguk. "Ya, dari tadi aku sudah datang tapi ternyata kamu sedang ada pasien"
Guenn lalu melirik jam tangannya sebentar lalu tersenyum. "sudah waktunya makan siang pak dokter. Apa anda mau menemaniku makan?"tawarnya.
Al tampak berpikir sebentar sambil memijit pangkal hidungnya lalu mengangguk mengiyakan.
"Asyik!!!"ucap Guenn kegirangan lalu segera menarik tangan Al untuk keluar.
"Dokter Charles, kenapa bibir anda terluka?"ucap Al saat charles tak sengaja lewat.
"Tak apa"ucap Charles cuek tapi dia sempat melirik kearah Guenn.
"Dia mirip dengan corry dan dia dekat sama dokter Al. Apa itu saudaranya corry? Ah! Untuk apa aku memikirkan itu"pikir charles.
Dia segera beranjak pergi tanpa memperdulikan Al yang terus memandanginya.
"Siapa dia kak?"tanya Guenn penasaran.
"Kenapa tanya-tanya? Apa kamu terpesona padanya?"goda Al.
"Mana ada. Aku hanya mau tau"elak Guenn sambil memalingkan wajahnya.
Al terkekeh geli melihat pipi Guenn yang merona. "Aku hanya bercanda. Dia dokter Charles. Dokter THT disini"
"Aku tidak mau tahu lagi"ucap Guenn sambil cemberut.
"Jadi kamu masih mau ngambek disini atau kita cari makan? Jujur, perutku sudah meronta minta diisi"ucap Al sambil berjalan meninggalkan Guenn yang masih cemberut.
Guenn akhirnya mengalah lalu mengejar Al.
"Tunggu"teriak guenn saat Al sudah hampir mencapai lift.
"Akhirnya kamu menurut juga"ejek Al. Guenn hanya diam, tak berniat menanggapi Al.
Ting
Pintu lift terbuka, Odel keluar dari lift dan mematung saat melihat Al berdiri tegap dihadapannya.
"dia lagi"batin Al.
"Ayo kak" guenn menarik tangan Al untuk masuk kedalam lift. Odel masih mematung ditempat saat Al sudah melewatinya. Otaknya seperti berhenti berfungsi setiap bertemu Al.
"Tunggu"ucap Odel sebelum pintu lift tertutup sempurna. Al yang mendengar itu langsung menekan tombol agar pintu lift kembali terbuka. Sedangkan guenn mengernyit melihat tingkah aneh Odel.
Saat pintu terbuka, Odel segera masuk kedalam dengan perasaan gugup.
"anda bukankah kakaknya dokter charles? Kenapa anda malah masuk lagi?"tanya Al heran.
"Aku--"
Al masih setia menunggu lanjutan dari Odel.
"Aku hanya mau memastikan sesuatu"ucap Odel setelah memantapkan dirinya.
Al dan Guenn sama-sama mengernyit bingung.
Memastikan apa?
"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"tanya odel.
"Aku juga tidak tahu"jawab Al seadanya.
Guenn hanya menatap mereka berdua bingung.
"apa maksud gadis itu sebenarnya?"herannya.
"Apa aku mengingatkanmu kepada seseorang?"tanya Odel lagi. Dia ingin memastikan apakah pria didepannya ini adalah 'dia'.
"Sebenarnya apa maksud anda nona? Bicaralah yang jelas"ucap Guenn sinis. Dia merasa gadis ini hanya ingin caper kepada Al.
"Saya sedang mencari seseorang dan Dokter Al mirip dengannya"ucap odel setelah menelan salivanya dalam-dalam.
"kamu--"
"apa benar ini dia?"tanya Al dalam hati.
Ting
"Jika jawabanmu iya. Tolong beritahu aku. Kamu tahu kan harus mencari saya kepada siapa. Permisi"ucap Odel lalu segera pergi saat pintu lift terbuka sempurna.
Guenn melongo saat Odel pergi begitu saja setelah berbicara hal yang ambigu baginya.
Mereka berdua berjalan keluar lift beriringan. Al masih memikirkan kata-kata Odel barusan.
"Apa maksud gadis itu sebenarnya? Sudah dua kali dia bertingkah aneh setiap bertemu denganku. Apa jangan-jangan memang benar bahwa dia itu... Tidak! Aku tidak boleh gegabah, aku harus memastikan semuanya terlebih dahulu"pikir Al.
Tak terasa ternyata mereka sudah berada didepan mobil Guenn. Kening Al mengernyit saat menyadari mengapa mereka malah menuju ke mobil Guenn.
"Sepertinya pikiran kakak masih kurang fokus gara-gara ucapan gadis tadi. Jadi sebaiknya aku yang menyetir karna aku masih menyayangi nyawaku"ucap Guenn terkesan jutek karena sedari tadi dia berbicara tapi Al tidak menanggapinya sama sekali.
Al terkekeh kecil lalu menengadahkan tangannya.
"kenapa?"tanya guenn bingung.
"Siniin kuncinya! Bagaimana pun aku adalah seorang pria jadi harusnya aku yang menyetir"ucap Al. Guenn hanya pasrah lalu menyerahkan kunci mobilnya.
Saat pintu tidak terkunci lagi, mereka segera masuk kedalamnya dengan Al yang menyetir.
"Kamu tenang saja, aku tidak mungkin mencelakai kamu"ucap Al saat mobil sudah bergerak menembus jalan raya.
Guenn hanya diam. Entah mengapa perkataan gadis tadi ikut mempengaruhinya.
"kak..."panggil guenn pelan.
"Hmm"
"Apa kakak mengenal gadis tadi? Gadis itu seperti mengenal kakak"tanya Guenn hati-hati.
"kakak juga tidak tahu. Bisa saja itu hanya modus. Lagian siapa juga yang tidak mengenal kakak"ucap Al sambil masih fokus menyetir.
"Betul juga sih. Tapi--"
"Tapi apa guenn?"tanya Al binggung tapi guenn segera menggeleng.
"bukan apa-apa"
"kamu tidak perlu memikirkan hal yang sama sekali tak ada hubungannya denganmu"ucap Al tegas dan Guenn hanya terdiam.
"Apa dia ada hubungannya dengan masa lalu kakak? Aku harus cari tahu dulu sebelum kakak"batin guenn.
***
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny is You ✅
RomanceCOMPLETED ✅ #460 in Romance (18/05/2018) This is my first story so don't copy my wattpad because I don't like whose name is PLAGIARISM!!! Happy Reading .... ---------------------------------------------------- Kamu adalah takdirku dan aku adalah tak...