Destiny - 13

1.7K 78 0
                                    

Al tengah duduk diruangannya. Hari ini tidak ada pasien untuknya. Dia memainkan name tag yang bertuliskan Dr. Algero Rizo Malik Sp. JP karena rasa suntuk yang melandanya.

Dia masih memikirkan tentang gadis kecil itu. Dulu gadis itu sempat menyebutkan namanya tapi Al malah melupakannya karena menganggap bahwa mereka tidak mungkin bertemu lagi. Well, sekarang dia menyesal, andai dia bisa mengingatnya pasti akan memudahkan semuanya.

Tok tok tok

Al mengernyit bingung saat terdengar suara ketukan pintu. Siapa yang datang menemuinya? Perasaan tadi asistennya bilang bahwa dia tak ada jadwal apapun makanya dia menemui Odelia kekantornya.

"masuk"sahutnya dengan suara lantang.

Seorang dokter cantik masuk kedalam ruangannya dengan wajah murung. Al mengerutkan keningnya bingung saat melihat adik kesayangannya sedang murung.

"corry... What is wrong with you?"tanya Al ketika corry sudah duduk dihadapannya.

"sedang galau kak"lirih corry. Al menaikkan satu alisnya bingung.

"Who makes you sad?"tanya Al lagi.

"Hmm.. You can guess it"ucap corry pelan. Al hanya mangut-mangut.

"lalu kenapa kamu galau karena dia?"tanya Al.

"Akan aku jelaskan tapi jangan dipotong ya kak"ucap corry memperingatkan. Al hanya mengangguk patuh.

"Jadi waktu itu aku bertemu key setelah sekian lamanya. Saat itu aku memeluknya dan tiba-tiba charles datang. Dia bilang harusnya aku sebagai wanita harus bisa menjaga harga diri. Rasanya kata-katanya itu sangat menyakitkan, seolah-olah aku terlihat tidak punya harga diri dimatanya. Aku menangis dan tiba-tiba key memukul charles. Setelah kejadian itu, charles jadi menghindari aku terus"jelas corry dengan suara bergetar.

"Jadi begitu ya. Sepertinya kamu salah menanggapinya"ucap Al. Corry mengernyit bingung saat mendengar ucapan Al.

"what do you mean?"tanya corry bingung.

"Apa kamu tidak heran mengapa charles tiba-tiba ikut campur urusan kamu? Apalagi saat dia melihat kamu berpelukan dengan key"tanya Al sambil menaik-turunkan alisnya.

"Ya, kakak betul. Biasanya dia selalu bersikap cuek dan dingin. Jadi menurut kakak, apa maksud dari kata-katanya itu?"

"Maybe jealous karena dia hanya bereaksi saat kamu dekat dengan orang lain. Dan kupikir omongan dia hanya alasan belaka"ucap Al santai.

"Jadi aku yang salah paham? Tapi mana mungkin dia jealous kak. Selama ini dia selalu mengabaikan aku"ucap corry.

"aku juga tidak tahu. Coba kalian bicara baik-baik dulu sebelum menyimpulkan sesuka hati"ucap Al dengan bijak.

Corry memijit pelipisnya. Dia bingung harus bersikap apa. Ditambah lagi kemarin charles bersikap aneh.

"By the way guenn dirumah saja?"tanya Al mengalihkan pembicaraan.

Corry hanya mengangguk. Al tampak memikirkan sesuatu.

"Apa dia tidak berniat untuk bekerja?"tanya Al lagi.

"Kurasa tidak. Dia hanya menunggu pujaan hatinya segera melamarnya tapi sayangnya orang itu tak pernah peka"kekeh corry.

"Guenn menyukai seseorang?"pekik Al tak percaya.

Corry tiba-tiba saja tertawa keras. Al menatap adiknya bingung.

"lalu kenapa kakak harus kaget begitu? Apa kakak merasa tak rela?"tanya corry sambil menyeringai.

"Tidak. Aku hanya kaget karena gadis manja seperti dia ternyata bisa menyukai seseorang juga"ucap Al pelan.

"Tentu saja. Memangnya kakak pikir kakakku itu tak normal apa"cibir corry tapi Al malah terkekeh.

"Ow.. Ow.. Ow.. Sudah mau mengakui dia itu kakakmu, hm?"goda Al sambil terkekeh geli.

"Memang selama ini aku mengakui dia sebagai kakakku kok"protes corry sambil memandang Al tajam.

"Iyain aja deh biar senang"ucap Al enteng dan alhasil dihadiahi pelototan dari corry.

"kamu tak ada kerjaan memangnya?"tanya Al heran sambil melirik jam tangannya.

"Tidak. Mungkin para ibu-ibu sudah lelah melahirkan"

Al terkekeh mendengar penuturan corry yang ceplas-ceplos ini. "Aku juga sedang tidak ada kerjaan. Mungkin orang yang punya penyakit jantung tiba-tiba sembuh"

"Syukurlah kalo sampai tidak ada yang punya penyakit jantung. Kasihan mereka kak"ucap corry dengan sungguh-sungguh.

"Memang sih tapi jika dipikir-pikir kasihan ke kakaknya. Bisa-bisa tutup praktek kakak gara-gara tak laku"gumam Al.

Corry seketika tertawa. "Jadi tukang becak saja kak. Pasti laku!!!"ucap corry antusias.

Al hanya geleng-geleng melihat adik kesayangannya ini karena mood-nya cepat berubah. Tapi bukankah itu bagus?

Al memang dekat dengan adik kembarnya itu. Dia benar-benar sayang pada keduanya. Dia beruntung memiliki mereka dalam hidupnya.

"Jadi menurut kakak aku harus bersikap seperti apa dengan charles?"tanya corry tiba-tiba.

"Biasa saja seperti tidak terjadi apapun"

"Tapi aku takut dia masih marah sama aku kak"ucap corry dengan sendu.

"Dicoba dulu deh"tawar Al dan corry hanya mengangguk patuh. Al menghela napas lalu mengusap pipi tembem corry.

"corry.. Kamu benaran tidak ada pasien kan? Soalnya aku pengen curhat sama kamu"ucap Al pelan.

"Lho.. Lho.. Tumben banget kak Al galau"goda corry. Al memutar bola matanya malas.

"kamu kenal kakaknya charles kan?"tanya Al hati-hati.

"Eiittss.. Jangan bilang kalau kakak tertarik sama dia tapi kapan kakak kenalan sama dia"tanya corry terheran-heran.

"Aku pun bingung mau cerita dari mana"ucap Al dengan nada frustrasi. Corry hanya terheran melihat tingkah kakaknya ini.

"Waktu itu Guenn juga menanyakan apakah kakak sedang dekat wanita mana saja"ucap corry tanpa sadar.

Al mengernyit saat mendengar corry memyebut nama Guenn. "Guenn? Kenapa?"

"Dia bilang ada wanita misterius tiba-tiba bicara ngaco gitu. Memangnya siapa dia?"

"Jadi kamu jawab apa?" Al malah berbalik menanya.

"Ya jawab apa adanya. Memangnya kakak dekat sama seseorang?"tanya corry bingung dan Al menggeleng cepat.

***

Tbc

My Destiny is You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang