Destiny - 26

1.4K 60 1
                                    

Corry sedari tadi memegang dadanya yang terasa sesak. Hatinya mencelos saat melihat kenyataan bahwa orang yang dia cintai dekat dengan kakaknya sendiri.

Ya, mungkin ini salahnya karena tidak memperingati guenn untuk tidak berdekatan dengan charles, miliknya.

Corry tertawa hambar. Bagaimana mungkin dia mengklaim charles sebagai miliknya? Pada kenyataannya dia sama sekali tidak berhak. Kenyataan yang sungguh pahit, bukan?

Hari ini hatinya merasa sakit sebanyak 2 kali dalam kurun waktu belum satu jam.

Corry meneguk air yang ada dihadapannya hingga tandas tak bersisa. Dia memejamkan matanya seerat mungkin, berharap semuanya hanya mimpi belaka. Tapi kepahitan membuatnya kembali sadar bahwa ini nyata.

This is real, bung!!!

Flashback on

Corry melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Sudah jam makan siang"gumamnya.

Corry keluar dari ruangannya dan terkejut saat melihat key berdiri didepan pintu ruangannya.

"Hai cor"sapa key sambil tersenyum lembut. "Aku mau ajak kamu makan siang"

Corry mengerutkan keningnya tapi kemudian dia mengangguk mengiyakan. Mereka berjalan bersama menuju lift.

Ting

Pintu lift terbuka. Key dan corry segera masuk kedalamnya. Corry mengerutkan keningnya bingung saat melihat key menekan tombol lantai paling atas.

"Bukankah kita mau makan siang?"tanya corry hati-hati.

"Memang"jawab key sambil Menggangguk.

"Lalu kenapa kau--"

"aku punya kejutan untukmu"potong key cepat. Dia sudah tahu apa yang ada didalam otak kecil corry saat ini.

"apa itu?"tanya corry penasaran.

Key menggerakkan telunjuk tangan kanannya ke kiri dan ke kanan.

"kalau aku memberitahumu sekarang, bukan kejutan lagi namanya"

Corry menghela napas pasrah. Apa sebenarnya yang direncanakan sahabatnya ini?

Ting

Key segera menarik tangan corry saat pintu lift terbuka lebar. Corry tertegun saat melihat pemandangan didepannya.

Terdapat meja kecil dengan dua buah kursi berwarna putih khusus untuk pasangan yang akan makan bersama. Lalu ada tenda besar berwarna pink dengan balon-balon berwarna pink dan putih yang menghiasinya. Diatas meja tersebut terdapat setangkai mawar merah yang begitu cantik.

Kaki corry berjalan otomatis kearah meja itu. Dia lalu meraih bunga mawar itu dan menghirup baunya.

Tiba-tiba sepasang tangan kekar melingkari perutnya dan memeluknya erat. Siapa lagi kalau bukan Key. Key memejamkan matanya, menghirup bau wangi rambut corry. Wangi lavender yang memabukkan.

Jantung corry berdegup kencang karena pelukan yang menurutnya intim ini.

"Ke... key"panggil corry gugup.

Key melepaskan pelukannya lalu membalikkan tubuh corry agar menghadapnya.

"Apa ini?"tanya corry bingung sambil melihat sekelilingnya.

Key tersenyum lembut lalu mengusap pipi corry. "aku mempersiapkan ini semua untukmu. bagaimana? kamu suka?"

Corry tidak menjawab. Dia terus menatap mata key yang terlihat teduh. Key lalu mengajak corry untuk duduk. Tak lama kemudian seorang pria berjas hitam berjalan kearah mereka dengan tangan membawa nampan berisi makanan.

My Destiny is You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang