Flashback (A)

1.3K 50 0
                                    

Sorry mengganggu ya readers. author cuma mau menyampaikan bahwa bagian Destiny* direvisi sedikit. Yang sebelumnya author tulis 10tahun kini jadi 20tahun. Maaf karena author salah memprediksi umur mereka.

Hihihi... Itu saja sih yang ingin author sampaikan.

Happy reading...

***


Flashback on.

Odelia kecil sedang menunggu jemputan didepan gerbang sekolah. Sudah sejam tapi belum juga datang. Odelia sudah lelah menunggu bahkan sekolah sudah sangat sepi sejak 25 menit yang lalu.

Akhirnya odelia memutuskan untuk berjalan kaki karena sebenarnya jarak rumah kesekolah tidak terlalu jauh sekitar 2km.

Hari ini matahari begitu terik hingga keringat bercucuran dari dahinya. Untung saja rambut panjangnya kini diikat kuda karena jika tidak maka akan sangat gerah.

Seumur hidup baru kali ini dirinya jalan kaki dan mungkin ini tidak akan pernah dia lupakan. Oh ya, jika saja papanya tahu dipastikan sopir yang menjemputnya akan dipecat.

"Dek... Kok sendirian saja?"tanya seorang pria dewasa yang cukup tampan tapi memiliki tatoo disepanjang lengan kirinya.

Odelia mengernyit saat orang asing berbicara dengannya. "om siapa ya?"tanyanya.

Pria itu lalu berjongkok dihadapan odelia sehingga tubuhnya sejajar dengan tubuh kecil odelia.

"om tadi disuruh orangtua kamu buat jemput kamu. Tadi om telat kesekolah dan rupanya kamu sudah tidak ada"ucap pria itu dengan lembut.

Odelia memicingkan matanya sambil berkacak pinggang. "om penipu ya. Biasanya supir aku yang jemput. Kenapa tiba-tiba om yang jemput"

Pria itu terkekeh padahal tidak ada yang lucu sama sekali. "om bukan penipu gadis kecil. Mobil yang dikendarai supir kamu mogok tadi dan sekarang berada di bengkel. Kebetulan papa kamu lagi sibuk makanya minta tolong sama om. Om bekerja ditempat papa kamu kok"ucap pria itu.

Odelia menghela napas kasar. Dia kesal karena papanya selalu saja menomor satukan pekerjaan dibandingkan dirinya.

"baiklah, aku percaya"ucap odelia akhirnya. Pria itu tersenyum menyeringai lalu berdiri dan menggandeng tangan mungil odelia.

"kita naik mobil itu om?"tanya odelia bingung.

Pria itu menggangguk lalu membantu odelia untuk masuk kedalam mobil pick-up.

"ngomong-ngomong, umur kamu berapa sekarang?"tanya pria itu saat mobil sudah dijalankan.

"6 tahun"

Pria itu mangut-mangut lalu memutar setir kearah kiri. Odelia seakan tersadar bahwa itu bukan jalan kerumahnya.

"om, ini bukan arah kerumah aku"ucap odelia sambil melirik kanan kiri.

"Tenanglah gadis kecil. Kamu cukup duduk manis saja disini"ucap pria itu sambil menyeringai.

Odelia gelisah sekarang. Seharusnya tadi dia mengikuti saja kata hatinya untuk tidak gampang percaya pada pria asing itu.

"jangan-jangan om penculik ya"pekik odelia.

Pria itu lalu tertawa sinis lalu memberhentikan mobilnya disebuah rumah petak yang kurang terawat.

"rumah siapa ini om?"tanya odelia saat pria itu menurunkannya dari mobil.

"bisa tidak, jangan terlalu banyak bicara. Aku malas menjawab setiap pertanyaanmu"ucap pria itu lalu menarik paksa tangan odelia hingga gadis kecil itu meringis karena pergelangan tangannya terasa sakit. Dipastikan akan memar nantinya.

Odelia semakin takut bukan main. Bagaimana tidak? Rumah ini berdebu dimana-mana dan sangat gelap.

"Om, aku tidak mau disini"teriak odelia sambil berusaha melepaskan diri tapi percuma. Tenaganya sangat lemah.

Pria itu berdecak kesal lalu mendorong odelia agar masuk kedalam sebuah gudang.

"Aku tidak mau disini"teriak odelia sambil menangis histeris.

Pria itu mengacak rambutnya frustasi lalu menarik sebuah kursi dan mendudukkan odelia kecil disana. Mengambil tali lalu mengikat anak itu hingga tidak bisa bergerak.

"Lepaskan aku!!! Aku mau pulang!!!"teriak odelia sekencang-kencangnya.

"Bisa diam tidak!!!"bentak pria itu dengan keras. Membuat odelia menutup mulutnya rapat dengan air mata terus mengalir dari pelupuk matanya.

"dari tadi gini kan bagus"ucap pria itu lalu dia berjalan kearah pintu. Pria itu lalu menutup pintu dan terdengar suara pintu dikunci dari luar.

Odelia masih menangis terisak, menyesali keputusan yang diambilnya tadi. Karena kebodohannya, dia berada disini sekarang. Pasti sekarang kedua orangtuanya kebingungan mencarinya.

Lalu sekarang apa yang harus dia lakukan?

***

Tbc

My Destiny is You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang