Destiny - 51

1.5K 63 0
                                    

"Corry... aku mau bicara"

Corry mengerutkan keningnya saat mendengar nada serius dari perkataan charles.

"Bicara saja"

Charles menarik tangan corry ke arah balkon.

"Ada apa sih charles?"tanya corry sambil menatap sekeliling.

"Aku mau menikahi kamu segera corry"ucap charles dengan satu tarikan napas.

Corry menatap charles dengan pandangan sulit diartikan. Charles meraih kedua tangan corry lalu menggenggamnya.

"Corry... Aku cinta sama kamu. Aku sayang sama kamu. Aku serius dan aku mau membina keluarga bersama kamu"

"I can't"

Charles menegang. Dia melepaskan tangan corry.

"Why?"

"Aku mau menunggu Guenn kembali. Bagaimana pun dia kembaran aku. Aku mau dia hadir dihari terbahagiaku"

Charles menggeleng. "Corry... Listen to me. Kita saja tidak tahu dimana keberadaan Guenn sekarang dan kita juga tidak tahu kapan dia mau pulang"

Corry mundur beberapa langkah.

"Kamu egois, charles!"

Charles tersenyum miris. "Kamu yang egois, corry! Yang kamu pikirkan adalah Guenn. Kamu tidak mikirin perasaan aku bagaimana"

Setelah mengucapkan itu charles pergi meninggalkan corry.

Corry diam terpaku. Hatinya seperti diremas saat melihat ekspresi kecewa charles. Corry menyentuh dadanya lalu menutup mata.

"apa benar aku egois?"batin corry.

***

Charles memainkan kaleng minuman yang sudah kosong dengan kakinya dipinggir jalan. Dia memang meninggalkan gedung resepsi tadi. Pikirannya kosong, dia sungguh kecewa dengan corry. Dia pikir setelah odelia menikah maka dia akan segera menyusulnya tapi sepertinya harus tertunda entah sampai kapan. Tidak ada kepastian.

Drrttt drrttt

Dengan malas charles mengeluarkan ponselnya dari saku celana. Charles menghembuskan napas kasar lalu mengangkatnya.

"Halo kak"

"KAMU DIMANA CHARLES DARSON?!"

Charles menjauhkan ponselnya dari telinga karena gendang telinganya bisa pecah akibat teriakan maut sang kakak.

"Aku sedang cari udara segar"jawab charles santai.

Terdengar napas odelia mengebu-gebu sepertinya dia sedang marah.

"Ada apa kakak menelepon aku?"tanya charles untuk memastikan sesuatu.

"Corry sedari tadi mencari kamu"

Charles menghela napas kasar. "Oh"

"HANYA OH!!! APA KAMU TIDAK MERASA BERSALAH KARENA SUDAH MEMBUAT CORRY KHAWATIR???"

Lagi-lagi charles harus menjauhkan ponsel itu dari telinganya.

"Aku masih mau telingaku, kak. Dengar, dia yang seharusnya minta maaf bukan aku"

"Apa kalian berantem?" kali ini terdengar suara lelaki. Sepertinya odelia tengah bersama Al.

"Hmmm"

"Ada apa? Jangan seperti anak kecil deh main ngambek-ngambekan"

"Dia egois!"

"Lalu apa bedanya sama kamu? Harusnya kamu sebagai lelaki bisa bertindak tegas. Bicara baik-baik dan selesaikan masalah. Bukan kabur begini. Jangan ikut guenn!"

My Destiny is You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang