Destiny - 22

1.5K 62 0
                                    

Mobil lamborghini gallardo berwarna putih terparkir ditempat VIP yang disediakan khusus untuk pejabat tinggi di D.S Corp. Odelia keluar dari dalam mobil sambil menenteng tas channel-nya. Dia berjalan dengan anggun memasuki perusahaan besar yang sudah dipimpinnya selama seminggu ini.

Semua karyawan memberi hormat setiap berpapasan dengan wakil CEO baru mereka. Odelia hanya memasang senyum terbaiknya tanpa berniat membalas satu persatu sapaan dari karyawannya karena itu akan sangat membuang waktu yang banyak.

Ting

Odelia masuk kedalam lift khusus pejabat tinggi. Dia mengeluarkan ponselnya yang berada didalam tasnya.

Tak ada misscall atau message yang masuk. Entah mengapa dia berharap Al menghubunginya padahal pesan dari Al tadi pagi saja belum dibalasnya. Lucu memang.

Ting

Odelia segera keluar dari dalam lift dan bergegas keruangannya. Pagi ini dia ada jadwal meeting dengan Arent Group yang sebelumnya di cancel secara sepihak.

***

"Nah, Ashlyn keadaan kamu sudah semakin membaik, tinggal rajin minum obatnya saja"ucap Al ketika selesai memeriksa jimmy.

"Ashlyn rajin minum obat kok, om dokter"ucap ashlyn dengan bangganya.

Al tersenyum melihat bocah kecil yang dulunya begitu lemah sekarang bisa aktif seperti ini. Dia bersyukur, pengobatan yang dijalani Ashlyn selama ini membawa hasil yang memuaskan. Al lalu mengacak rambut ashlyn gemas.

"Makasih ya dok sudah merawat anak saya selama ini. Saya berhutang budi sama anda"ucap ibu Ashlyn yang diketahui bernama Angela.

"Tidak usah merasa berhutang budi. Ini sudah tugas saya sebagai seorang dokter. Saya senang melihat ashlyn bisa ceria seperti ini"ucap Al sambil tersenyum lembut.

Angela mengangguk lalu menggendong Ashlyn turun dari ranjang rumah sakit.

"Om dokter, Ashlyn punya hadiah buat om dokter yang tampan ini"ucap Ashlyn. Dia lalu membongkar tas Angela dan mengeluarkan sebuah permen lolipop besar.

Ashlyn lalu menyodorkannya ke Al sambil menampilkan gigi rapinya. Al menerimanya sambil tersenyum merekah.

"makasih cantik"ucap Al dengan tulus.

"Sekali lagi makasih ya dok"ucap angela sambil menyalami tangan Al. Al pun mengangguk.

Al lalu menyimpan lolipop itu disaku kemejanya.

"Om, kata mommy om dokter sudah punya pacar ya"ucap ashlyn dengan polosnya.

Angela terkekeh pelan saat melihat ekspresi terkejut seorang dokter tampan itu.

"dia bukan pacar om kok"elak Al sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Sudahlah ashlyn. Sepertinya om dokternya malu-malu"ucap Angela sambil terkikik geli.

"lain kali aku diajak ketemuan sama pacar om ya biar aku menilai apakah dia cocok buat om apa tidak"ucap ashlyn lagi.

Kali ini Angela dan Al tertawa bersama.

"Yasudah kami pamit pulang dulu ya, dok"ucap angela sambil menggandeng tangan mungil putrinya.

"Ya"ucap Al singkat.

Angela dan ashlyn pun keluar dari ruangan Al. Al hanya geleng-geleng melihat kepolosan ashlyn. Entah mengapa dia ingin memiliki seorang putri seperti Ashlyn. Putrinya bersama Odelia mungkin.

Tunggu!!! Odelia????
Yang benar saja!!!

Al segera menepis pikiran itu. Kenapa tiba-tiba dia ingin memiliki anak bersama Odelia? Memangnya odelia mau menikah dengannya?

Tidak!!!

Kenapa dia mau odelia menikah dengannya?

Astaga! Sepertinya otak Al perlu dicuci ini. Dia lalu duduk kembali dikursi kebesarannya. Menghirup udara sebanyak-banyaknya lalu menghembuskannya perlahan.

***

"Terima kasih atas waktunya Mr.Key . Saya harap kerjasama kita dapat berjalan dengan lancar"ucap Odelia sambil berjabat tangan dengan key.

"iya"jawab key dengan singkat.

"Saya bangga dengan anda karena diusia anda sekarang ini, anda sudah menjadi pengusaha muda yang sukses dan lebih hebatnya lagi anda mendirikan Arent Group dari nol"ucap Richard dengan antusias.

Key hanya menampilkan senyum kecilnya. Dia sudah terlalu sering mendengar pujian seperti itu jadi rasanya dia jadi malas untuk berceloteh banyak.

"jadi bagaimana dengan DM Corp saat ini?"tanya richard.

"sekarang sih berkembang pesat dan sedang dipimpin oleh abang saya, Dameron"jawab Key.

Richard hanya mangut-mangut. Odelia sendiri hanya menjadi pendengar yang baik. Karena dia tidak tahu mau berbicara apa.

"jadi apakah nak Key sudah memiliki pendamping?"tanya richard sambil melirik odel.

Odelia memutar bola matanya malas saat tau tujuan papanya menanyakan hal itu.

"untuk saat ini belum tapi akan"jawab key mantap.

Odelia jadi ingat bahwa key adalah pria yang waktu itu menjudge charles di instagramnya. Sepertinya key adalah rivalnya charles.

Hmm.. sungguh menarik

"apa anda sungguh mencintai dokter itu?"tanya odelia seketika.

Richard menoleh dan mengerutkan dahinya.

Dokter siapa?

Key hanya dapat tersenyum kikuk. Dia tidak mungkin memberi tahu soal perasaannya kepada orang lain.

"kenapa anda diam saja Mr.Key?"tanya odelia sambil bersedekap.

"saya pikir hubungan kita hanya sekedar rekan bisnis saja jadi tentunya kita tidak harus membahas mengenai privacy masing-masing"jawab key seraya memicingkan matanya kepada Odelia.

Odelia malah terkekeh pelan sedangkan richard hanya diam saja karena tidak mengerti dengan situasi ini.

"Anda lucu sekali Mr.Key . Sejujurnya tanpa anda jawab pun saya sudah bisa menebak jawabannya. Saya rasa adik saya memiliki saingan yang cukup berat"ucap odelia disela kekehannya.

"Saingan apa maksud kamu odel? Apa key dan charles saling mengenal?" akhirnya richard membuka suaranya.

"Jadi dari tadi papa tidak mengerti apa maksud dari ucapanku?"kaget Odel dan richard hanya mengiyakan.

"Jadi pria breng--. Ah, maksud saya dokter charles adalah adik anda?"tanya key kepada Odelia.

"Tanpa harus saya jawab pun sepertinya anda sudah tahu jawabannya"ucap odel seraya berdiri.

"sial! Apa wanita ini bermaksud mempermainkan diriku?"maki key dalam hati.

"Tenanglah Mr.Key . Saya tidak ada maksud untuk mempermainkan dirimu. Aku juga tidak mau terlalu ikut campur dalam urusan kalian karena urusanku saja belum selesai"ucap odel sambil mengedikkan bahu.

Key terperangah karena Odel seolah-olah bisa membaca isi hatinya. Apa gadis itu memiliki indera keenam?

"Pasti anda berpikir bahwa saya punya indera keenam"kekeh Odelia. Key hanya diam saja. Begitu juga dengan richard.

Odelia melirik jam tangannya lalu kembali menatap papa dan key yang masih setia menatapnya.

"sebentar lagi aku akan kedatangan seorang tamu jadi aku pamit undur diri dulu sekarang. Sampai jumpa lagi Mr.Key"ucap Odel lalu segera keluar dari ruang rapat itu.

***

Tbc

My Destiny is You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang