Destiny - 44

1.3K 46 0
                                    

"Jangan menangis nona"ucap seseorang sambil menyodorkan sapu tangan miliknya.

Odelia menurunkan tangannya lalu mendongak. Seorang pria berdiri tepat didepannya. Odelia mengerjapkan matanya berkali-kali karena air matanya memburamkan penglihatannya.

"Kau--"

***

Pria itu tersenyum lembut lalu duduk disebrang Odelia.

"Ini" dia kembali menyodorkan sapu tangannya dan odelia menerimanya dengan sungkan.

"Terima kasih banyak ya"ucap odelia sambil menghapus air matanya dengan sapu tangan tersebut.

"Mau pesan sesuatu?"tawarnya.

"Boleh. Segelas teh hangat ya"

Pria itu mengangguk lalu pergi memesan minuman mereka. Tak lama dia kembali lagi duduk disebrang odelia.

"Kalau boleh aku tahu, kenapa kamu menangis?"

Odelia menoleh lalu menatap pria itu dengan mata sembabnya. "kenapa kamu tiba-tiba ada disini, key?"

Pria itu ternyata adalah key.

"Hmm... Aku sebenarnya tadi menunggu hingga ruangan corry hingga kosong dan baru saja aku keluar dari sana"jawab key.

"Oh begitu ya" odelia hanya mangut-mangut.

"Jadi kenapa kamu menangis? Ah, ya. Setahuku kamu baru dari ruangan guenn, kan? Apa dia yang membuatmu menangis hingga mata indahmu menjadi bengkak seperti ini?"

Odelia terkekeh. "Kamu kok tiba-tiba jadi cerewet sih?"

Key menaikkan sebelah alisnya lalu tersenyum manis. "nah, gini dong ketawa. Lebih cantik"

Mendadak pipi odelia memerah. Key terkekeh melihat pipi odelia yang memerah.

Seorang wanita paruh baya membawakan pesanan mereka sembari tersenyum.

"Terima kasih bu"kata odelia sopan.

"Jadi apa jawabannya?"tanya key seraya meniup kopinya yang masih panas.

"Hmm... Guenn marah sama aku. Dia menganggap aku merebut Al dari dia. Padahal aku tidak bermaksud begitu"lirih odel.

"Kupikir dulu dia menyukaiku"

Odel mengernyit lalu menatap key bingung. Key menyesap kopinya dengan mata fokus pada odelia.

"Aku tahu apa yang ada dipikiran kamu. Ya, mungkin aku yang kePDan atau apalah. Tapi saat aku berteman dengan Corry dulu, dia seperti selalu mencari perhatian aku, nempel-nempel sama aku. Jadi wajar dong jika aku berpikir dia suka sama aku"jelas key.

"Mendekati kamu??" odelia cukup terkejut mendengar kenyataan itu.

"Sebenarnya aku juga mendekatinya tapi dengan maksud tertentu. Aku ingin tahu semua tentang corry dan hanya dia yang bisa membantuku. Saat aku berpikiran dia menyukaiku, aku mulai menjaga jarak dengannya. Takutnya aku semakin menyakitinya"

Odelia hanya mangut-mangut lalu meneguk tehnya. Tiba-tiba sebuah ide melintas diotaknya. "Kalau begitu kamu sama dia saja"

Key membulatkan matanya lalu menggeleng cepat. "itu tidak mungkin lagi, odel"

"Kenapa? Apa kamu masih mau menunggu corry? Biarkanlah dia bahagia bersama adik aku"

Key menggeleng lagi lalu menghela napas. "Aku tidak mau berurusan dengan merek berdua lagi"

"APA???"

Key memutar bola matanya lalu kembali meneguk kopinya. "jangan lebay deh"

Odelia lalu mengangguk. "Lalu bagaimana dengan perasaanmu kepada corry?"

Key menghela napas lalu menatap lurus kedepan. "I don't know. Mungkin aku hanya bisa memendam perasaan ini hingga aku memghembuskan napas terakhirku"

"Kamu cinta mati sama corry, ya?"

"Menurutmu?"tanya key balik. Dia meneguk kopinya hingga tersisa setengah.

"Yeah. Tapi aku harap kamu bisa belajar mencintai istri kamu kelak dan hidup bahagia bersama istri dan anak kamu"ucap odel tulus.

"Entahlah del. Aku bingung"

Odelia menghela napas lalu meneguk tehnya lagi.

"Al juga sedang marah sama aku gara-gara aku berniat melepaskan dia untuk guenn"lirih odel.

Key mengacak rambutnya lalu menatap odelia serius. "Wajar jika Al marah, del. Dia bisa saja menganggap kamu tidak serius mencintainya karena kamu semudah itu melepaskannya. Harusnya jika kamu cinta, kamu pertahankan, del. Bukan malah begini. Dengar, guenn sama Al itu tidak bisa bersatu. Kalaupun bisa, mereka tidak akan pernah bisa bahagia karena Al hanya mencintai kamu. Kamu paham kan, del?"

"Aku tahu, key. Aku salah. Aku juga sangat mencintai Al"

Key berdiri lalu menghampiri odelia. "Sebentar lagi kalian akan menikah jadi lebih baik kamu memikirkan itu daripada kamu memikirkan guenn"

Key menepuk bahu odelia pelan. "Jangan sampai menyesal, odelia"

Setelah mengucapkan itu, key pergi meninggalkan odelia dan dua lembar uang seratus ribuan.

Odelia menutup wajahnya dengan kedua tangan lalu. Pikirannya berkecamuk saat ini.

"Aku harus minta maaf sama Al"batin odelia.

***

Charles tengah menyuapi corry dengan senang hati.

"Kamu sendiri sudah makan?"tanya corry pelan.

Charles tersenyum lembut lalu kembali menyuapi sesendok bubur kepada corry.

"Kamu makan saja. Tidak perlu memikirkan aku"

Corry menelan buburnya dan segera membungkam mulutnya dengan tangannya. Charles mengernyit saat melihat sikap aneh corry.

"Ada apa corry? Ayo buka mulutnya, kamu harus menghabiskan buburnya baru minum obat"

Corry menggeleng cepat lalu menurunkan sedikit tangannya. "Aku tidak mau makan jika kamu belum makan"ucapnya lalu menutup mulutnya lagi.

"Hmm.. Aku akan makan setelah kamu makan"bujuk charles.

Corry menggeleng lagi. "Aku tahu kalau dari kemarin malam kamu belum makan"

Charles menaruh mangkuk bubur itu diatas nakas. "Jadi aku harus apa sekarang, corry? Kamu tenang saja, aku pasti makan tapi setelah kamu makan dan minum obat"

"Kamu makan dulu baru aku akan minum obat"

"Tapi tidak ada makanan corry. Aku harus pergi beli lagi dan bisa-bisa kamu jadi telat minum obat"

Corry menurunkan tangannya lalu mengetuk dagunya dengan jari telunjuknya.

"Buburnya kan tinggal setengah, lebih baik kamu saja yang habiskan. Anggap saja semangkuk berdua"

Charles menggeleng. "Nanti kamu tidak kenyang. Sudahlah, ayo habiskan"

Charles mengambil mangkuk itu kembali dan mulai menyuapi corry lagi.

Corry menghela napas lalu kembali menerima suapan charles. Charles hanya tersenyum karena akhirnya corry menurut juga.

"I love you"bisik charles.

Corry tersipu malu lalu menutup wajahnya dengan bantal. "Jangan menggodaku, charles"

Charles terkekeh geli lalu berusaha merebut bantal itu. "Jangan tutup wajah cantik kamu dengan bantal jelek ini"

"CHARLES!!!!"

***

Tbc

My Destiny is You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang