Destiny - 46

1.3K 50 0
                                    

"Corry...."

Charles memutar balik kursi roda corry dan betapa terkejutnya mereka saat mendapati Key ada disana.

"Key???" mata corry berbinar saat melihat sahabatnya setelah sekian lama. Corry sudah melupakan semua sakit hatinya kepada Key.

Key berjalan mendekati corry saat sudah mendapatkan persetujuan dari charles lewat kontak mata. Key berjongkok dihadapan corry sambil tersenyum lebar.

"Corry.... Bagaimana keadaan kamu?"tanya key lembut.

"Baik key. Aku senang kamu masih mau menjenguk aku key setelah semua yang terjadi"

"Maaf atas semua yang terjadi ya corry"

Corry menggeleng lalu meraih tangan key dan menggenggamnya erat. "Aku sudah memaafkan kamu dan juga sudah melupakan semua itu. Jadi bisa kan kita berteman seperti dulu, key?"

"Aku yang harusnya bilang begitu. Aku ingin berbaikan sama kamu. Aku ingin berteman lagi sama kamu. Aku rindu kita bersama, corry"

Corry tersenyum lembut. "Jadi kita berteman lagi?"tanya corry sambil mengacungkan kelingking kanannya.

Key dengan senang hati menautkan kelingkingnya dengan kelingking corry. "Iya"

Key berdiri dan memeluk corry. "Makasih corry.... Makasih banyak"

"Ehem..."

Key segera melepaskan pelukannya lalu memandang charles yang tengah bersedekap.

"Sudah waktunya corry beristirahat"ucap charles.

"Less..."

"No corry. Aku tahu kamu lagi down banget setelah tahu bahwa guenn pergi"

"APA??? Guenn hilang???"kaget key.

"Iya key. Aku juga bingung kenapa dia pergi meninggalkan kita semua"lirih corry.

Key mengusap puncak kepala corry. "Aku akan bantu kamu mencari guenn ya?"

"Tidak key. Guenn hanya butuh waktu buat menjernihkan pikirannya"ucap charles.

"Tapi guenn itu wanita, les. Bahaya jika dia sendirian diluar sana"

Corry berbalik dan menatap charles yang ada dibelakangnya.

"Ok. Tapi aku kasih tau Al dulu. Key tolong bawa masuk corry ya"

Key mengangguk lalu mengambil alih kursi roda corry.

"Aku telepon Al sebentar ya sayang"

Corry mengangguk lalu tersenyum. Charles mengecup puncak kepala corry lalu pergi.

Key merasa iri melihat charles. Selama ini key memendam perasaan kepada corry tapi charles yang berhasil mendapatkan cintanya corry.

"Key...." key tersadar dari lamunannya lalu mendorong kursi roda corry kedalam ruangannya. Key membantu corry untuk berbaring diatas ranjangnya.

"Makasih key". Key mengangguk sambil tersenyum.

"Key, tadi kamu melamun ya?"tanya corry hati-hati.

"Tidak kok"jawab key langsung.

"Lalu kenapa?"

Key mengelus rambut panjang corry. "Tidak kenapa-kenapa corry"

Corry hanya diam. Tak lama pintu terbuka dan muncullah sosok charles.

"Loh sayang kamu belum tidur?"

"Belum"

"Corry, charles aku mau pulang sekarang nih"pamit key.

"Oh, iya"ucap charles sambil berjalan menghampiri key dan corry.

"Key... kita akan sering-sering bertemu lagi, kan?"

"Kok tanyanya gitu? Kenapa? Tidak bisa jauh-jauh dari aku ya?"goda key.

"Bukan gitu key. Aku hanya takut kamu pergi seperti dulu tanpa bilang-bilang"

Key tersenyum lembut. "Aku tidak akan kemana-mana. Aku kan juga sudah janji buat bantuin kamu mencari guenn"

Corry mengangguk mengerti. Key mengecup kening corry sekilas. "Aku pulang dulu ya"

Key lalu menatap charles. "Jagain corry ya"

"Pasti"jawab charles mantap.

Key menepuk bahu charles lalu keluar dari ruang inap corry.

Charles tersenyum kearah corry lalu menaikkan selimut hingga batas leher corry.

"Kamu sudah telepon kak Al? Lalu dia ngomong apa?"

"Kamu jangan mikirin ini dulu ya. Lebih baik kamu bobok sekarang"

"Jangan mengalihkan pembicaraan lagi, les"

"Aku sudah bilang dan dia otw kemari. Sekarang kamu tidur ya"

Corry mengangguk lalu mulai memejamkan matanya. Charles mengecup kening dan kedua pipi corry.

"Good night princess"

***

Tbc

My Destiny is You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang