9~Special Day~

4.2K 398 212
                                    

"Wahyu aja Bu baca pidato!"

"Anis lebih cocok Bu,"

"Doni sama Key ikut lomba tangkap belut serasi Bu."

"Asik... bareng ayang Key!"

Gebrakan meja yang cukup keras membuat seluruh siswa-siswi 11 IPA 3 diam seketika. Olyn menurunkan kedua tangannya yang menutupi telinga. Suara gaduh tersebut membuatnya risih.

"Apa banget deh," Keluhnya

"Sabar..." Ia menepis tangan Julian yang bertengger manis di bahunya. Cari kesempatan.

Bu Nina selaku wali kelas berdiri dan menuliskan beberapa ajang perlombaan 17 Agustus yang akan diadakan dua minggu lagi. Tepatnya dua hari setelah hari nasional tersebut dilaksanakan. Mulai dari membaca teks pidato, puisi, pertandingan antarkelas, dan lainnya.

"Anis. Kamu yang baca pidato ya?" Gadis berjilbab putih itu mengangguk patuh, menyetujui.

"Dan kamu, Wahyu. Ibu tau kamu jago dalam membaca puisi. Apa kamu setuju?"

"Siap Bu." Wahyu si pria dengan tinggi 160 cm, paling imut diantara siswa di kelas mengcungkan jempol kanannya. Ia tersenyum dan memperlihatkan lesung pipinya.

Lalu berganti dengan daftar perlombaan lainnya yang sudah mulai ditentukan. Hingga suara Key menyahut mengusulkan sebuah nama, "Bu! Joshua ikut lomba makan kerupuk juga,"

Mata Bu Nina menatap Joshua, "Tetapi nama dia sudah Ibu masukkan dipertandingan basket antarkelas." Ucapnya. "Kasihan sama yang lain," Lanjutnya dengan wajah lembut khas Bu Nina.

"Merangkap boleh kan Bu? Lagian harinya gak bertepatan. Kami tau Joshua paling suka yang berhubungan dengan makanan." Jelas Dean-Ketua Kelas- mereka semua mengangguk menanggapi usul Dean.

"LO TEMEN PENGERTIAN DEAN!"

Joshua berteriak senang sambil mengacungkan kedua jempolnya pada Dean yang duduk paling belakang. Mereka semua tertawa. Bahkan Bu Nina ikut menggeleng dengan tingkah salah satu siswa berprestasi ini.

"Baiklah." Ia menulis nama Joshua di whiteboard. Dan diurutan selanjutnya ada tarik tambang. Perlombaan yang lumayan seru untuk ditonton. "Siapa yang mau mendaftarkan diri selanjutnya?" Bu Nina menatap beberapa siswa-siswi yang mengacungkan tangannya.

"Reta, Nando, Faris," Ia menunjuk beberapa siswa-siswi nya. Matanya tertuju pada pria dengan badan besar tepat di belakang Joshua. "Boby. Kamu Ibu daftarkan, ya?"

"Cocok Bu. Badannya pas buat di bagian depan," Sahut Joshua yang dihadiahi toyoran Boby.

"Yaudah Bu gak apa-apa."

"Kemudian.." Matanya menyisir seluruh kelas. Mencari dua orang lagi. "Nah! Olyn dan Julian."

Olyn yang asyik melamun menegakkan tubuhnya menatap Bu Nina. Bingung. "Saya Bu?" Tanyanya ragu sambil menunjuk dirinya. Wanita itu pun mengangguk menanggapi.

"Makasih Bu.. Ibu pengertian deh," Ucapan Julian langsung saja mendapat sahutan dari mereka semua. Julian hanya tersenyum manis. Sedangkan gadis itu terlihat sangat kesal mendengar penuturan teman-temannya.

"Jadian gih,"

"Heeh. Kalian serasi kalau jadian."

***

Gadis itu terlihat sedang serius berbicara dengan beberapa temannya. Matanya terkadang membulat besar, kemudian wajahnya berseri menimbulkan senyum yang menurutnya. Manis.

"Ngapain?"

"Liatin si Oli."

"Oh. Kenapa gak disamperin aja? Buat apa sembunyi di balik pohon."

SOMPLAK PLUS GESREK (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang