50~Melupakan Ego~

1.3K 126 18
                                    

"Balikin gak?!"

"Gak mau! Terserah gue dong, ini semua barang gue!"

"TV di kamar lo gede bule, nonton di sana aja."

"Dikamar lo juga ada, kenapa gak di sana aja?"

Olyn mendengus sebal masih saling tarik menarik remote tv. Keduanya masih kekeuh mempertahankan argumen masing-masing.

"Dari tadi gue sama Tante Riana lagi nonton di sini, jadi lo yang harus pergi." Tangan satunya Olyn pakai untuk melempar wajah Julian dengan bantalan sofa.

Pria itu mengelak, "Bodo amat! Hak gue mau bersikap gimana pun karena ini rumah gue."

"Nih, ambil!"

Julian menerima lemparan remote tepat di dadanya. Ia mendongak memerhatikan Olyn yang berdiri sambil berkacak pinggang dengan hidung kembang kempis.

"Hiat!"

Satu sentakan, Olyn mengguncang bahu Julian meluapkan emosinya. Dengan santainya pria itu datang mengusik film yang membuat suasana hati Olyn membaik. Keadaan malam yang seharusnya diisi keheningan, justru dipakai mereka berdua bergulat.

"Woy Oli, lepasin! Kepala gue jadi ikutan pusing!"

"Sekalian aja lo K.O."

Julian terbelalak dan mencengkeram pergelangan tangan Olyn agar cekalan itu terlepas. "Berhenti, gak?"

"Gak akan sebelum lo puyeng tujuh keliling." Ucap Olyn menggebu-gebu.

Olyn semakin menambah kekuatannya dengan wajah serius untuk menaklukan lawan di depannya. Julian sebisa mungkin tidak pasrah yang sekarang tersudut di kepala sofa.

Sret...

Olyn terbelalak saat menatap wajah Julian sedekat itu, hanya berjarak lima centi. Dengan sekali sentakan Olyn terdiam karena Julian menarik pinggangnya membuat tangan Olyn bertumpu pada dada pria itu.

Julian tersenyum miring. "Udah gue bilang dari tadi, tapi masih gak mau diem. Sekarang mata lo kelihatan mau keluar." Ejeknya membuat Olyn tersadar dan segera menjauh.

Julian ikut bangkit dan merapikan kaus santai dan celana pendeknya. Sedangkan Olyn justru merasa kikuk dengan keadaan lima detik lalu.

"Dasar cewek! Maunya di grepe-grepe dulu baru diem."

Sontak ucapan tersebut membuat Olyn menoleh dengan mata membulat. "Apa lo bilang?"

"Gak usah sok budeg." Balas Julian cuek.

Olyn melipat kedua tangannya di dada dan menatap sengit pria itu. "Heh, bule jelek! Dengerin ya, lo pikir gue mau di pegang-pegang sama lo? Sorry, ya, ogah banget." Olyn membuang pandangan ke arah lain.

Julian melirik sekilas Olyn sambil tersenyum miring. "Masa?"

"Masa bodo dengan ucapan lo!" Sentaknya mendorong tubuh Julian dan berlari kecil ke arah Riana yang datang dari ambang pintu ruang keluarga.

"Tante ..." Olyn menyuarakan suara isakan kecil.

Julian terbelalak kaget melihat Olyn yang memeluk bahu kanan Riana sambil menangis lebay di sana. "Hei, kamu kenapa Lyn? Apa Lian berulah lagi?"

Olyn mengangguk lemah dalam dekapan Riana. "Iy-ya Tante, hiks..."

Pria itu melongo sempurna dan berseru, "Dia bohong Ma," Julian menghampiri Riana yang justru menatapnya tajam.

"Harus berapa kali Mama katakan Lian? Jangan buat Olyn sedih dan menderita dengan semua kelakuan kamu." Tegasnya mencubit lengan kanan anaknya.

Pria itu merintih sakit sedangkan Olyn mencuri pandang ke arahnya dan tersenyum mengejek, lalu menjulurkan lidahnya.

SOMPLAK PLUS GESREK (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang