42~Tanpa Judul~

1.5K 130 13
                                    

Marhaban Ya Ramadhan🙏

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan, termasuk Alice.

Maaf kalo ada kesalahan baik disengaja maupun tidak yang sering Alice lakuin. Misalnya PHP update wkwkwk, ini kadang di luar kendali Alice yang banyak dipadati jadwal syuting*eh canda hahaha

Oh iya, selama bulan Ramadhan, Alice bakal update malam entah abis tarawih, tengah malem, atau sahur kayak sekarang.

Harap maklum, tinggal ada kuota yang malem. Kan sayang kalo gak dipake 😂😂

Baiklah, selamat sahur dan selamat membaca kelanjutan SPG

"Hidup gue jelas banget ... jelas karena lo selalu ada di dekat gue."

"Lo manis dengan jepit rambut itu."

"Dengan adanya lo di sini, ngebuat semangat gue bertambah untuk menangin perlombaan ini."

TIDAK!

Olyn menggeleng keras mengenyahkan seluruh pikirannya yang terpusat pada Julian. Semua kata-kata manis yang sering Julian lontarkan kembali datang, setelah ia melihat berita kedekatan Julian dengan seorang gadis cantik.

Julian yang aneh, tapi sering membuat hatinya berdesir dengan ucapan manisnya yang terkesan tiba-tiba. Ia hampir saja terbuai jika tidak ingat posisi mereka yang sebenarnya; musuh abadi.

Lagi pula, ternyata semua pria tidak ada yang benar, mereka tetap saja sering dicap sebagai playboy.

"Dasar playboy cap monyet! Sok kegantengan!"

Olyn memukul boneka teddy bear cokelat miliknya sebagai pelampiasaan emosi. Berulangkali menjelekkan Julian dengan berbagai kalimat untuk menghilangkan bayang-bayang pria bule itu.

"Ih ... sebel!"

Ia mencekik teddy bear imut itu dengan sadis seolah benda itu adalah Julian. Teddy bear itu pasrah saat Olyn menekannya di ranjang yang sedari tadi ia duduki.

Belum selesai disitu, untuk menghilangkan pikirannya tentang Julian, Olyn beranjak menuju laci di atas nakas.

Ia menatap tajam benda kecil cantik dalam genggamannya. "Jangan-jangan alasan dibalik gue kayak gini karena jepitan ini?" Olyn menilik hadiah pemberian Julian. "Pasti ada unsur magisnya." Lanjutnya semakin melantur.

"Lo harus musnah bersama perginya bayangan tuan lo, HIAT—Lyn?"

Olyn segera menyembunyikan jepitan tersebut di belakang tubuhnya ketika Diana muncul di ambang pintu. "Ngapain?" Ia memerhatikan tingkah putri tunggalnya beberapa saat lalu.

"Ah, gak, Ma, latihan perenggangan otot aja."

"Satu ... dua ... satu ... dua ..."

Sebelah alis Diana terangkat melihat Olyn senam kecil di samping ranjang. Ia mengembuskan napas pelan dan teringat tujuannya, "Tadi ada kiriman bolu buatan Ibunya Mauza, cepetan kamu ke dapur, kayaknya enak." Ia terkikik pelan sebelum berlalu.

Olyn mengembuskan napas lega dan mengelus dada nya, "Hampir aja jepitan ini aku lempar tepat ke Mama. Bisa dicap anak durhaka, kan bahaya."

**

Grup Anak Kalem

Milly

@N.J.S itu beneran berita tentang lo di IG sekolah?

Joshua Obok-Obok

Entahlah, tanya aja sama rumput yang bergoyang.

Milly

SOMPLAK PLUS GESREK (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang