Author PoV
Bik Sari menghampiri Manda yang masih menangis.
"Non..non baik baik saja?"Manda agak kaget saat Bik Sari menyentuh bahunya.
"Em iya..Aku baik baik saja.Bibi,assisten rumah tangga disini?"Manda mengelap air matanya.
"Iya non.Nama saya bik Sari. Saya ditugaskan Tuan Sam untuk bekerja disini. Emm non ayo saya antar ke kamar lagi"
Manda menggeleng"Tidak ke kamar itu bik..tunjukkan saja kamar yang lain"
Bik Sari terlihat bingung.Ada apa dengan kedua majikan baru nya itu?Baru juga menikah kok udah bertengkar hebat?
"Bibi ayookk"
Lamunan bik Sari seketika buyar.
"Eh maaf non..ayo"Manda segera mengikuti bik Sari ke kamar yang jaraknya 2 ruangan dari kamar Lucky tadi.Manda segera masuk setelah mengucapkan terima kasih pada bik Sari.Manda menghempaskan tubuhnya dengan keras ke atas
kasur.Ia lelah.Sungguh lelah.Ia mencoba memejamkan mata tapi tak bisa.Ia malah bergulingan kesana kemari seperti cacing kepanasan.
Karena tak tahan dan merasa sesak di kamarnya ia memutuskan pergi keluar kamar.Ia berjalan menuju ruang tamu dan membuka pintu depan.Ia butuh udara segar.
Manda duduk di kursi panjang yang terletak di taman samping rumah.Ia menghirup udara sebanyak banyaknya.Tapi mendadak bulu kuduknya merinding. Hawa nya terlalu dingin.Maklum ini sudah jam 10 malam dan saat ini memang sedang musim penghujan.
Manda memasukkan tangannya ke dalam saku jaketnya. Untung saja ia tadi sempat mengenakan jaket. Ia menatap langit yang sepertinya tengah mendung. Itu karena tak ada bintang yang bisa ia lihat.
Ia tersenyum saat wajah Adit tiba-tiba terbentuk di atas sana. Mungkin ini karena efek kerinduan nya yang begitu besar
"Adit..Aku rindu padamu. Sangat.Cepatlah kembali"
Manda terus bergumam sendiri.Lama kelamaan kelopak matanya terpejam. Ia pun tertidur.
Lucky PoV
Aku menyetir mobilku dengan ugal ugalan. Untung ini masih jam 3 pagi. Jalanan masih sepi. Aku harus secepatnya berada di rumah. Aku lupa bahwa papa dan mama akan datang pagi ini. Kalau pagi ini aku tidak ada dirumah dan cewek menyebalkan itu bercerita tentang kelakuan ku, bisa bisa aku dijadikan perkedel oleh mereka.
Aku membuka sendiri pagar rumah. Itu karena papa lupa mengirim seorang satpam untuk bekerja disini.
Setelah memakirkan mobilku dengan asal di depan rumah, aku pun keluar dari mobil dan terkejut saat tak sengaja aku melihat seseorang duduk di kursi taman.Malam malam begini siapa yang berani ada disana?
Aku agak ragu untuk menghampirinya.Tidak mungkin kan itu hantu. Mana mungkin hantu tinggal di rumah semewah ini. Apa jangan jangan dia penghuni pohon mangga yang tumbuh di taman itu? Ahh pohon itu kan masih setinggi badanku. Mana muat hantu itu tinggal disana.
Aku mengenyahkan fikiran ku yang mulai konyol. Aku memberanikan diri menghampiri "sosok" itu.
"Astaga.. "aku sedikit memekik saat tahu sosok itu adalah Manda. Ia tampak menggigil kedinginan .Namun matanya masih terpejam.
"Bodoh.. Kenapa ga masuk aja coba. Udah tau udaranya dingin kayak gini"rungutku kesal."Hey.. Bangun!"ucapku tanpa menyentuh nya.
"Woyy bangunn! "aku menaikkan nada suaraku. Tapi dia masih saja memejamkan mata.
"Mandaa banguuun! "kali ini aku berteriak sambil menggoyangkan lengannya. Ia langsung terbangun dan menatapku dengan kaget.
"Kak Lucky? "ucapnya. Ia pun berdiri.
"Ngapain loe tidur disini? "
"Hah! aku tidur disini? "ia tampak kebingungan.
"Pura pura polos lagi. Loe pasti sengaja kan biar gue kasihan ama loe terus gendong loe ke kamar kaya di film" gitu. Ihh ogah"
"Apa!! Ka Lucky jangan asal nuduh ya! Aku benar benar ketiduran disini. Aku sendiri juga jijik memikirkan itu! "ia membentak dan bergegas ingin pergi.
"Auuuhh"aku memekik. Ia menginjak kakiku!
"Maaf aku ga sengaja"ucapnya enteng.
"Loe bener bener keterlaluan ya! Tadi koper loe yang nginjak gue. Sekarang kaki loe! Mau loe apa sih!"bentakku.
"Aku kan udah bilang maaf dan itu ga sengaja kak.Udahlah kak aku masih mengantuk.Aku ingin tidur lagi"ucapnya.Ia lantas pergi meninggalkanku. Aku segera mengikuti nya.
"Tunggu.. Kita tidur sekamar"Ia langsung berhenti dan menoleh kepadaku.
"Tapi Ka Lucky sendiri kan yang udah ngusir aku? Kenapa sekarang kita harus sekamar? "
"Karena mama dan papa akan datang kesini nanti. Gue ga mau mereka mergoki kita ga sekamar"
"Tapi aku bisa bangun duluan kan?"
"Tidak bisa.. Kalau loe ketiduran ampe siang gimana? Gue ga mau ya diomelin mama sama papa"
"Tapi..."
"Ga usah protes"potongku cepat.
"Baiklah. Terserah ka Lucky aja.Aku ingin melanjutkan tidurku"ia langsung membuka pintu kamar.
"Sory Susan.. Gue terpaksa bawa orang lain ke kamar kita"sesalku dalam hati. Aku memandangi foto Susan yang terletak di atas meja.Aku merindukan nya.
Aku berjalan ke sisi kasur dan mulai membaringkan tubuhku. Kulihat Manda masih bergerak gerak. Katanya tadi udah mengantuk tapi sekarang belum juga tidur.Dasar pembohong.
"Hey!Inget ya jangan cerita aneh aneh ama mama dan papa..kalau gak... "
"Iya aku tau"jawabnya cepat.Ia menarik selimut dan menutupinya hampir ke seluruh badan.
"Gue juga butuh! "aku menarik selimut itu.
"Apaan sih.. Emangnya ga ada selimut lain apa!"Ia menatapku kesal.
"Gue males ngambil! "aku melotot. Begitu pun dia.
Terjadilah aksi tarik menarik.Dia begitu ngotot mempertahankan selimut itu begitu juga aku. Sampai akhirnya aku menariknya terlalu keras hingga Manda jatuh menimpaku.Dilihat dari sedekat ini ternyata dia cantik.Mirip sekali dengan Susan. Dan bibir nya.. Oh God mengapa dia juga memiliki bibir seperti Susan. Kalau saja Manda adalah Susan aku sudah menerkamnya saat ini juga.
"Ishh.. Jangan mencoba berfikiran macam macam!"Manda langsung menjauh.
Aku tersentak kaget saat Manda mengucapkan nya. Seolah olah dia tahu isi fikiranku.
"Sok tau! Gue ga berfikiran macam macam. Gue ga nafsu ama loe"Dia melotot. Kebiasaan. Aku melempar selimut itu ke arahnya.Lalu aku berdiri dan mengambil selimut lain di lemari.Aku kembali berbaring dan menghadap ke tembok.
Huh. Malam yang menyebalkan.*,*
So.. I need your comment guys. Jangan jadi pembaca gelap ya. Bakal terus update kalo ada yang comment.Thank u 😚
![](https://img.wattpad.com/cover/115094483-288-k986203.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You My Destiny?
RomanceManda harus menghadapi kenyataan bahwa hubungan yang dijalaninya bersama Adit selama 8 tahun harus berakhir karena ia dinikahkan paksa dengan calon kakak iparnya sendiri,Lucky. Masalah terus saja hadir dalam hidup nya.Puncaknya ia harus rela kehilan...