Part 29

4.1K 198 12
                                    

Author's PoV

"Gio!!Ayo jalan!"perintahnya pada pemuda yang berada di kursi depan.Mobil pun melaju kencang meninggalkan pantai.

Diam diam aku mengambil hape di tas kecilku. Aku harus segera memberitahu kak Lucky.

"Jangan macem macem!"Kak Ricky merebut hapeku.

"Kak! Kembalikan!Gue mohon! "aku mencoba merebut hapeku kembali namun dia malah membuka jendela dan melempar hapeku keluar.

"Kak Ricky!! "teriakku marah. Bagiamana aku akan menghubungi kak Lucky sekarang?

"Gue yang akan hubungi Lucky dan loe mendingan diem aja dan turuti semua perkataan gue.Ngerti!!"ucapnya ketus.

"Memangnya apa salah kak Lucky ama loe kak?"

"Dia udah mecat gue dan sekarang kehidupan gue jadi susah. Gue mau dia mengembalikan kekayaan gue seperti sebelumnya"ia terlihat kesal sekali.

Aku memang tak tahu sama sekali mengenai urusan perusahaan.Tapi aku yakin kak Lucky takkan memecat orang tanpa alasan yang jelas.Mungkin kak Ricky memang tak bisa bekerja dengan baik disana.

"Loe bisa kan kak ngomong baik baik ama dia. Ga perlu ngelakuin hal kayak gini"ucapku.

"Ga bisa! Gue ga mau ngemis ngemis di hadapan Lucky. Biar dia sendiri yang meminta gue untuk bekerja lagi diperusahaan dia"

Aku tak habis fikir mengapa ada orang yang berfikiran pendek sepertinya.

Aku tak tahu kemana dia akan membawaku.Mobil terus melaju melewati jalanan yang tak kukenal.Percuma juga aku berteriak atau menggedor gedor kaca.Aku takut dia akan bertindak nekat untuk menyakiti ku dan kandungan ku ini.

##

Lucky's PoV

Pedagang sayur itu terus saja mengomel walau aku sudah meminta maaf dan membantunya membereskan semuanya.Dia lalu pergi dengan meninggalkan cacian yang terngiang di fikiranku.

"Ayo Man!"ucapku tanpa melihat ke belakang.Tapi tak ada respon apapun.Aku segera berbalik.

"Man...Eh kemana dia?"aku memutar tubuhku ke depan dan kebelakang.

"Manda.. please deh.Jangan main sembunyi sembunyi lagi"teriakku.Aku mencarinya ke belakang mobil ke belakang pohon tapi dia tetap tak bisa kutemukan.

"Gue lagi ga mood bercanda ya Man.Udahlah ayo keluar. Kita harus pulang sekarang"aku mulai kesal sekaligus khawatir.

Aku mencarinya di sepanjang jalan yang kami lewati tadi.Aku juga kembali ke pantai dan mencoba bertanya pada beberapa orang disana. Sialnya tidak ada yang tahu.

"Manda!!loe dimana sih. Loe mau gue tinggal ya!"ancamku.Aku berharap dia segera muncul.

"Kak.. "seseorang menarik bagian bawah bajuku. Dia gadis kecil tadi yang bermain petak umpet dengan Manda.

"Hey.. Kamu tahu dimana kak Manda?"aku berjongkok menyamai tinggi badannya.

"Tadi ada yang membawanya masuk ke mobil kak"

"Apaa!!! "pekikku. Ia terjingkat karena kaget mendengar nada suaraku yang keras.

"Kamu tahu kemana mobil itu pergi? "dia lalu menggandeng ku dan kami kembali ke parkiran tadi. Dia menunjuk ke jalan yang menuju pintu keluar pantai.

"Apa dia sudah pergi sejak lama?"tanyaku yang mulai ketakutan.

"Iya kak dari tadi"jawabnya.Ia lalu berlari pergi.

Kudengar suara pesan masuk.Aku segera membuka hape.

085764****** : Manda ama gue kalau loe mau dia selamat loe harus tanda tangan kepemilikan perusahaan Permana Company atas nama gue.

Are You My Destiny? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang