Part 20

4.9K 212 8
                                    

Manda's PoV

"Ada apa Man? "kak Lucky menghampiri ku.Dia mengambil hapeku yang jatuh.

"Kak mereka menemukan Adit.Kita harus ke rumah sekarang"aku menarik tangannya dan bergegas pergi ke rumah sakit.

Aku menunggu dengan harap harap cemas di depan kamar jenazah. Kak Lucky menggenggam erat tanganku. Ia mengerti kalau aku tengah butuh sebuah kekuatan. Seorang petugas menghampiri kami

"Maaf jika saya harus mengatakannya,tapi anda tidak akan sanggup melihatnya"

"Apa maksud anda?"

"Jenazahnya hancur karena terlalu lama berada didalam air"

"Apa? Lalu apa buktinya jika itu adalah Adit? Bisa saja itu orang lain kan?"ucapku kesal.

"Kami memang tak bisa mengenalinya lewat DNA karena tidak ada keluarga kandungnya. Tapi menurut foto foto yang anda serahkan, kami mengenali  jam tangan yang melingkar di tangan korban. Apa anda juga mengenalinya? "petugas menyerahkan sebuah jam tangan yang dimasukkan ke dalam kantong plastik bening padaku.

Aku tak perlu memperhatikan nya lekat lekat. Karena aku langsung bisa mengetahuinya. Itu memang jam Adit. Model dan warnanya sama.Dan di tengahnya tertulis nama Adit yang memang khusus kupesankan untuk kado ulang tahunnya dulu.

Aku menggenggam jam tangan itu dan menangisinya.

"Aku harus melihatnya.. "

"Manda jangan!"

"Tapi ini untuk yang terakhir kalinya kak."

"Jangan Man! Loe ga akan kuat melihat nya.Pasti loe juga akan hancur.Tetaplah disini"

"Tapi kak.. Hiks.. Adit.. Dia jahat! Mengapa dia meninggalkanku dengan cara seperti ini. Mengapa? "Perlahan tubuhku yang memang sudah lemas jatuh ke lantai.

Kak Lucky memelukku dan membiarkan aku menangis dalam dekapannya.

##

Author's PoV

Gerimis turun ikut mengiringi proses pemakaman Adit.Dengan sigap Lucky memayungi Manda yang tak berhenti menangis apalagi saat peti mati Adit diturunkan ke liang lahat.Karena jenasah nya yang tidak utuh ia tak bisa di kafankan.

Banyak orang yang menghadiri pemakaman Adit termasuk kedua orang tua Manda maupun teman teman Adit.Tapi Susan tak terlihat batang hidungnya sejak pagi tadi. Sepertinya dia belum tahu jika Adit telah tiada.

Sementara dari keluarga Adit sendiri nyaris tidak ada. Dari kecil Adit memang sudah ditinggalkan kedua orang tuanya.Selama ini hanya sang kakeknya yang merawatnya hingga tumbuh dewasa. Beruntung kakek Adit adalah orang kaya. Jadi saat kakek Adit meninggal sekitar 2 tahun lalu ia mewariskan harta nya ke Adit. Tapi sekarang entah siapa yang akan mengurus semua peninggalan itu.

Kepergian orang orang yang dikasihinya membuat Adit sempat merasa terpuruk. Tapi semua kepedihan nya hilang saat Manda hadir dan selalu menemani nya.Terkadang Manda menjelma menjadi seorang ibu untuk Adit yang selalu memberikan kasih sayangnya. Karena itulah Adit begitu mencintai Manda. Manda satu satunya yang ia punya di dunia ini.

"Manda.. Ayo pulang"ajak Lucky saat proses pemakaman telah selesai. Orang orang pun perlahan pergi dan saat ini hanya tinggal Manda dan Lucky.

"Pulanglah dulu kak. Aku masih ingin disini"ucap Manda hampir tak terdengar.

"Gue ngerti perasaan loe Man.Loe harus kuat dan mencoba mengikhlaskan nya. Baiklah gue akan nunggu loe di parkiran.Jangan berlama lama karena hujan akan segera turun"Lucky menyerahkan payung hitamnya ke Manda.

Angin berhembus cukup kuat membuat daun daun beterbangan menerpa Manda.Manda diam terpatung menyaksikan gundukan yang masih merah itu. Ia sama sekali tak menyangka hubungan nya dengan Adit berakhir tragis seperti ini.

Manda berjongkok dan membelai nisan Adit.

"Adit.. Mengapa secepat ini loe ninggalin gue? Siapa yang nanti akan menemani loe di sana Dit? Loe pasti sendirian"Manda menempelkan pipinya ke pusara Adit.

"Gue masih berharap ini bukan loe Dit"gumamnya sambil mengusap usap bunga yang bertaburan di atas pusara Adit.

"Gue masih berharap ini bukan loe Dit"gumamnya sambil mengusap usap bunga yang bertaburan di atas pusara Adit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cukup lama Manda menangis. Ia pun beranjak bangkit dan berdiri.Dia melangkahkan kakinya menjauh namun ia kembali berbalik dan memandang nisan itu dari jarak yang cukup jauh.Ia merasa sangat berat meninggalkan Adit di tempat perisitirahatan terakhir nya itu.

"Manda? "seseorang menyentuh bahunya dengan pelan. Manda seketika menoleh karena ia mengenal suara itu. Walau suara itu sudah lama sekali tak didengarnya.

"Kak Susan? Ngapain loe kesini kak?Apa loe gak sadar kalo semua ini gara gara loe!!"emosi Manda langsung keluar. Ia menatap Susan penuh kemarahan.

"Man..gue minta maaf atas apa yang harus loe alami. Gue ga menyangka jika semua ini bisa terjadi"sesal Susan.Air matanya pun turun.

"Terlambat!sudah terlambat kak! Permintaan maaf loe ga berguna lagi! Gue minta loe pergi dari sini!Pergilah sejauh mungkin! Jauhi gue!"teriak Manda.

"Man.. Gue mohon maafin gue"Susan terus terisak.

"Pergi kak! Pergi!!!"Manda mendorong Susan.

"Man... "

"Kenapa kak?kenapa loe tega berbuat seperti ini! Kalo loe ga kabur waktu itu, Adit ga akan meninggal! Dia pasti masih ada bersama gue. Dia masih berbicara dan tertawa ama gue! Tapi gara gara loe gue harus kehilangan dia!!Gue kehilangan dia untuk selama lamanya!!"jerit Manda.Tangisannya semakin kencang.

"Manda.. Gue juga ga berharap seperti ini..Gue. . "

"Pergilah pergi! "usir Manda.Ia tak mau mendengar penjelasan Susan lagi. Tapi Susan masih ingin berada di sana. Ia ingin meminta maaf pada Adit.Alhasil mereka malah saling mendorong dan tanpa sengaja Manda terjatuh karena dorongan Susan. Perutnya membentur batu nisan di sampingnya.

"Arrrgggg sakiiit.. Arrggh! "jerit Manda.Ia menggulingkan badannya ke tanah karena tak tahan dengan rasa sakitnya.

"Man.. Manda.. Loe kenapa?"tanya Susan panik.Ia bingung mengapa hanya terbentur sedikit saja Manda begitu kesakitan?

Lucky mendengar jeritannya dan seketika menghampiri mereka.

"Man.. Astaga!apa yang udah loe lakuin Sue!"bentak Lucky.

"Gu.. Gue ga sengaja Luc"ucap Susan ketakutan.

"Kak.. Sakit kak... Sakiiiit"teriak Manda.Ia mencengkeram tangan Lucky dengan sangat kuat. Sampai kuku Manda menusuk kulit Lucky dan membuatnya berdarah. Lucky berusaha menahan rasa perihnya dan segera membopong Manda menuju mobil.

*,*

Are You My Destiny? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang