Part 46

3.2K 133 8
                                    

Sorry banget ya Readers hampir lupa ngelanjutin cerita ini.Keasyikan baca cerita horor 👻 di wattpad ampe lupa ama cerita sendiri 😅 Gara-gara kena horror fever nih yang awalnya dimulai dari sinet di tv ampe film di bioskop pun horor semua temanya.

Oke happy Reading...

--------

Lucky's PoV

"Kau harus secepatnya kembali kak.Kumohon"bisiknya.Dan kurasa dia menangis.Aku sendiri tak bisa memastikan kapan aku akan kembali lagi nanti.Anna pasti sangat membutuhkan kehadiranku.Dan aku jelas tak bisa meninggalkan Anna begitu saja dalam kondisinya saat ini.

"Loe jangan khawatir.Gue akan menemui Arsyilla sebentar"Aku berjalan ke kamar Arsyilla dan ternyata putri kecilku asyik bermain dengan suster Anita.

Dengan mata kecil birunya ia menatapku.Ia memekik cukup keras sambil menepuk nepuk kasurnya.Kurasa dia senang sekali melihatku.Aku langsung menggendongnya.

"Apa kau tega meninggalkannya?"

Aku diam sejenak"Tenanglah Man.Gue pasti akan kembali"Aku mencium pipi Arsyila lalu memberikannya ke Manda.

Manda pun mengantar ku sampai ke depan teras.

"Hati hati kak.Sampaikan juga salam dukaku untuk Anna"

"Pasti Man"aku tersenyum singkat sambil mengecup kening Manda.Aku lalu masuk ke dalam mobilnya dan segera melaju meninggalkan rumah.

Mobilku berhenti mendadak saat kulihat Anna sudah berada di depan gedung.

"Luc...."ia langsung menghambur ke arahku dan memelukku saat aku baru saja keluar dari mobil.

"Sabar Ann..Loe harus kuat"aku menatap wajah sembabnya.Ia pasti menangis hebat tadi.

Kami masuk ke dalam mobil dan menuju hotel untuk mengambil barang barang kami.Untung ada jadwal penerbangan pesawat ke Amerika yang akan berangkat satu jam lagi.

Sejak kami tiba hotel,di bandara, sampai masuk pesawat ia tak hentinya menangis.Aku semakin kasihan melihatnya.

"Ann tidurlah sebentar"ucapku setelah beberapa jam pesawat ini mengudara.

"Gue tidak akan bisa tidur dengan tenang Luc!"ucapnya lalu menutup wajahnya.Ia menangis.

"Oke sory.Gue cuma khawatir tentang kesehatan loe"dia tak meresponku.Sebenarnya aku mengantuk sekali namun bagaimana bisa aku tidur sementara Anna masih terjaga dengan gelisah.

Setelahnya,1 jam kemudian pesawat landing di Bandara.Setelah turun lalu mengambil koper kami segera naik ke taksi yang sudah menunggu kami.

Kami tiba di rumah sakit dimana kedua orang tua Anna ditemukan meninggal di jalan.Betapa kagetnya kami saat polisi memberitahukan bahwa orang tua Anna adalah korban perampokan bersenjata.Dan polisi setempat masih berupaya menyelidiki siapakah tersangkanya.Selama beberapa bulan ini kedua orang tua Anna memang tinggal di Amerika untuk mengurus bisnis baru mereka.

"No!!Mom Dad..jangan tinggalkan Anna,please"Anna menjerit saat melihat jenazah kedua orangtuanya akan di autopsi.

"Ann..loe harus kuat Ann"tanpa kusadari aku ikut menitikkan air mata.Anna memelukku dan melepas pegangannya dari ranjang jenasah.

"Gue sendirian Luc"gumamnya sambil terisak.

"Enggak loe gak sendiri.Masih ada gue Ann"aku menuntunnya untuk duduk di kursi.

"Baru saja kak Billy meninggalkan gue dan sekarang Mama sama papa.Cobaan seperti apa ini Luc?"ia memandang ke ruangan dimana jenasah kedua orangtuanya berada.

Are You My Destiny? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang