Part 47

2.7K 115 16
                                    

Author's PoV

Ada apa ini?"tanya Anna yang baru saja keluar dari dapur.Ia kaget sewaktu mendengar suara pecahan.Anna memandangi Lucky kemudian Adit untuk meminta jawaban.Namun keduanya bungkam.

"Kenapa kalian malah diam?Manda apa yang terjadi sama loe?"Anna menghampiri Manda.

Manda melepas pelukannya dan menggeleng.

"Ga papa Ann"jawab Manda sambil mengusap air matanya.

"Tapi kenapa loe nangis?"

"Em..gue ketakutan karena ada cicak di samping gue tadi.Makanya gue langsung meluk Adit.Sory..gelas loe jadi pecah gini"

"Loe phobia cicak?Astaga gue kira kenapa.Soal gelas gak perlu di permasalahin Man.Ini hal yang sepele"Anna berjalan kembali ke arah dapur mengambil sapu dan membersihkan pecahan gelas.

"Ann sekali lagi gue minta maaf atas insiden ini"

"Udahlah Man ga papa"

"Lebih baik sekarang gue pergi ya.Gue ingin cari hotel"ucap Manda.

"Kenapa gak tidur disini aja.Temani gue.Dan Lucky pasti gak keberatan kalau Adit tidur di apartemennya.Ya kan Luc?"

Lucky tak merespon karena ia sedari tadi fokus memperhatikan Manda.Ia merasa bersalah karena lagi lagi membuat wanita itu bersedih untuk kesekian kalinya.

"Luc!"ucap Anna agak keras.

"Ehh..Ada apa?"Lucky langsung memandang Anna.

"Loe melamun ya dari tadi?"

"Em..entahlah.Emang nya ada apa?"

"Gue meminta Manda menginap disini dan Adit menginap di apartemen loe.Gimana?"

"Ga perlu repot repot Ann.Kita bisa cari penginapan kok"sela Adit.

"Ga gak.Perjalanan jauh kalian pasti melelahkan.Lagipula ini sudah malam.Kalian tidur disini aja.Ayolah terima tawaran gue"

"Oke fine..gue akan tidur disini.Makasih Ann"ucap Manda akhirnya.Anna mengangguk senang.

"Oke kalau begitu ayo kita makan dulu.Gue udah memesan makanan"

Tak lama setelah mengucapkan itu bel berdering.Ternyata pesanan Anna sudah datang.Mereka lalu duduk mengelilingi meja makan dan bersiap untuk menyantap makanan.

Ketika semua sudah selesai Lucky dan Adit pun keluar dari apartemen Anna.

Anna mengganti baju nya dengan piyama dan meminjamkan satu kepada Manda.

Manda bersiap merebahkan tubuhnya tapi ia urungkan niatnya karena Anna masih duduk membelakanginya.

"Loe ga tidur Ann?"Anna menoleh.

"Loe tidur duluan aja ya"Anna mengusap air matanya.Ternyata ia tengah menatap foto kedua orangtuanya.

"Gue tahu kehilangan seseorang yang kita cintai itu berat banget.Gue juga udah pernah ngalamin Ann.Tapi loe harus bisa kuat dan tabah dalam menjalani kehidupan loe"

"Tapi gue ga punya siapa siapa lagi Man.Kakak gue juga baru saja meninggal.Satu satunya yang ada di samping gue hanya Lucky sekarang"

"Hanya Lucky?Keluarga loe yang lain dimana memangnya?"Manda berusaha berbicara dengan nada sewajarnya agar Anna tak mengetahui bahwa hatinya sedang bergejolak.

"Gue jarang sekali berkomunikasi dengan mereka semua.Bahkan gue ga tahu mereka ada dimana.Banyak yang sudah menetap di luar negeri.Seperti gue sekarang"

"Temen temen loe?"

"Iya gue emang punya temen dan relasi kerja disini.Tapi itu tak sama kan Man?Mereka tak selalu ada bersama gue.Mereka juga punya kehidupan sendiri.Dan kini gue hanya punya Lucky.Hanya dia kekuatan gue Man"Manda terdiam.Dadanya terasa sesak.

Are You My Destiny? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang