Sebelum nya makasih ya untuk Readers yang udah berbaik hati mau vomment.Makasih karena udah ngeluangin waktu buat baca cerita ini. Arigato 😚
Author's PoV
Lucky sibuk mondar mandir di depan UGD. Sementara Susan juga tak dapat duduk dengan tenang. Dia juga gelisah. Dia bingung.Apa yang sebenarnya terjadi pada Manda? Apa adiknya itu menderita suatu penyakit yang tidak diketahuinya?Ia sudah bertanya pada Lucky namun lelaki itu bahkan enggan untuk sekedar melihatnya.
"Dokter bagaimana keadaanya? "Lucky langsung menghampiri dokter saat baru membuka pintu.
"Apa anda suaminya? "Lucky mengangguk.
"Untungnya dia baik baik saja begitu juga dengan kandungan nya.Tapi saya minta pada anda untuk lebih menjaganya lagi. Pada semester pertama kehamilannya masih lemah.Jangan membiarkan dia terlalu stress dan banyak kegiatan. Itu bisa membahayakan kandungan nya"jelas dokter.
"Iya dok. Saya mengerti. Terima kasih"ucap Lucky.Dokter menyalami tangan Lucky sebelum pergi.
"Manda hamil? "pekik Susan kaget. Lucky menatapnya dengan malas lalu masuk ke dalam ruangan Manda.
"Eh Man.. Istirahat lah dulu"Lucky menghentikan Manda yang akan turun dari ranjang
"Dokter sudah memperbolehkan ku pulang kak"Manda pun turun perlahan dengan dibantu Lucky.
"Kak..mengapa dia ada disini? Aku tidak ingin melihatnya lagi"Manda menatap sekilas Susan yang berdiri di di depan pintu.
"Manda..gue gak tau kalo loe lagi hamil.Gue minta maaf"Susan hendak mendekati Manda namun Lucky menghalangi nya.
"Stop! Jangan mendekati Manda"hardik Lucky.Susan langsung mundur.
"Biar gue ambilin kursi roda ya"ucap Lucky karena sesekali Manda meringis karena perutnya masih terasa sakit.
"Ga usah kak"Manda berjalan sambil tertatih tatih. Lucky menjadi tak sabar.
"Ehh kak"Manda terkejut karena Lucky tiba-tiba menggendong nya.
"Loe kelamaan sih jalannya"ucapnya sambil menatap Manda.
"Kak banyak orang disini. Aku malu kak"
"Tutup aja mata loe"Manda pun menuruti ucapan Lucky.Dia baru membuka matanya saat sudah berada di mobil.
"Mengapa hati gue sedikit sakit melihat mereka? "batin Susan sambil menatap kepergian Lucky dan Manda. Meski dulu ia tak mencintai Lucky namun kepedulian dan cinta Lucky padanya begitu besar.Mengingat itu, penyesalan muncul dalam hatinya.Mengapa ia bisa melepas lelaki sebaik Lucky hanya demi lelaki bajingan seperti Ricky?
Kini ia harus sendirian. Semua orang sudah membencinya dan tak menginginkan ia lagi.Meskipun ia kembali pulang belum tentu orang tuanya mau menerima dan memaafkan nya.
Adit sudah meninggal.Dan dia tidak bisa tinggal dirumah Adit lagi. Lalu dimana ia akan tinggal sekarang?Dengan gontai Susan pergi meninggalkan rumah sakit.Pepatah memang benar. Penyesalan itu datang disaat terakhir.
##
Lucky's PoV
Sampai dirumah aku kembali menggendong Manda.Meski ia memintaku untuk menurunkan nya aku tak peduli.Tadi aku sudah kecolongan karena ulah Susan.Seterusnya aku bertekad untuk lebih menjaganya.Kini aku sudah bisa menerima anak itu.Aku yakin dia memang anakku.Aku tak mau kehilangannya termasuk Manda. Entah sejak kapan,tapi kurasa aku mulai mencintainya.
"Mengapa kamu menggendong Manda? Ada apa dengannya? "Mama nampak khawatir saat melihat wajah Manda yang sedih bercampur kesakitan. Mama dan Papa memang tidak tahu apa apa soal Adit. Kami menyembunyikan nya.
"Dia ga kenapa napa Ma"
"Tapi mengapa dia tampak kesakitan?"Manda memandangku. Ia seolah berkata katakan saja yang sebenarnya.
"Tadi..Manda jatuh Ma dan kandungan nya sempat mengalami masalah"
"Apa! Tapi sekarang kalian baik baik saja kan?"Mama menyentuh perut Manda.
"Iya ma kami baik baik saja. Mama tidak perlu khawatir"jawab Manda.
"Kamu itu bagaimana si Ky? Menjaga mereka saja kamu tidak mampu. Kalau sampai terjadi apa apa Mama tidak akan pernah memaafkan mu...bla bla.. "Mama langsung mengomeliku panjang lebar dan lama. Aku sampai lelah karena badan Manda ternyata cukup berat.
"Ma sudahlah lanjutkan saja nanti.Lucky pegel nih"
"Oh iya. Baiklah.Cepat bawa Manda untuk istirahat"Mama tersenyum pada Manda namun tidak padaku.
"Kak kalau kau capek turunkan saja aku"Ucapnya saat aku sekuat tenaga menaiki anak tangga satu persatu.Nafasku memang sudah tersengal sengal.
"Tidak apa apa. Tinggal sedikit lagi"Aku membuka pintu kamar dengan bahuku.Aku langsung membaringkan Manda dengan hati hati di tempat tidur.
"Gue akan mengambilkan loe minuman"aku keluar dan menuju dapur.
Saat aku kembali dia malah sedang duduk dikursi dan meletakkan kepalanya di dekat jendela.Aku menghampiri nya. Sudut matanya berair.Pandangannya kosong. Ia terlihat seperti bunga yang layu.

"Man.. Minumlah ini dulu"Aku menyodorkan segelas air putih namun dia tak bereaksi apapun.
"Man.. Gue tahu ini berat buat loe tapi jangan terlalu larut dalam kesedihan"
"Sepertinya aku sudah kehilangan semangat untuk hidup kak"ucapnya dengan pelan.Ia pun menolehku.
"Aku meminta nya untuk pergi dari hidupku tapi mengapa dia malah pergi dari dunia ini?"ia menangis lagi dan lagi. Sejak awal pernikahan sampai sekarang aku selalu melihat nya menangis.Dia selalu merasakan kesedihan setiap hari. Dan meninggalnya Adit inilah,puncak dari segala penderitaan nya.
Sejak awal juga, aku tak pernah sekalipun melihatnya tertawa.Aku sampai takut kalau dia sudah lupa caranya untuk tertawa.
"Masih ada gue Man. Gue gak akan ninggalin elo.Gak akan pernah. Gue berjanji"aku menghapus air matanya dan memeluknya.
"Jangan berjanji kak. Aku takut kalau kau tidak bisa menepatinya"Aku sedikit bingung dengan kata katanya.Mengapa dia ragu dengan janjiku?
"Apa maksud loe Man?"
Ia hampir menjawab namun getaran dari hapeku membuat perhatian ku teralihkan.
"Sebentar Man"aku merogoh saku celanaku. Aku membaca isi pesan WA dari Susan.
Luc..gue mau ketemu ama loe. Please datanglah ke tempat biasanya
"Apa lagi mau loe Sue?"batinku kesal. Perasaan ku mendadak buruk. Aku takut jika kali ia akan mencoba mengganggu hidupku dan Manda. Dia sudah membuat banyak masalah.Dan aku sudah melupakannya tapi mengapa saat aku ingin memulai hidupku dengan Manda dia justru menghubungi ku?
*,*
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You My Destiny?
RomanceManda harus menghadapi kenyataan bahwa hubungan yang dijalaninya bersama Adit selama 8 tahun harus berakhir karena ia dinikahkan paksa dengan calon kakak iparnya sendiri,Lucky. Masalah terus saja hadir dalam hidup nya.Puncaknya ia harus rela kehilan...